Jumat, 22 Januari 2021

Penjelasan Kemenkes Soal Bupati Sleman Kena COVID-19 Usai Divaksinasi

 Bupati Sleman Sri Purnomo positif COVID-19 beberapa hari usai disuntik vaksin COVID-19 Sinovac. Sri Purnomo menerima vaksin COVID-19 pada 14 Januari lalu dan dinyatakan positif pada Rabu, 20 Januari.

Sebelum dinyatakan positif, Sri Purnomo sempat mengalami gejala ringan seperti demam dan batuk kecil. Ia kini tengah isolasi mandiri di rumah.


Menanggapi positifnya Bupati Sleman usai divaksinasi, juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi memaparkan bahwa vaksin COVID-19 yang diberikan pada Sri Purnomo berjenis inactivated, sehingga vaksin bukan penyebab ia terkena Corona.


Jika melihat sequence waktunya, sangat mungkin pada saat Bupati divaksin, ia sudah dalam masa inkubasi, artinya sudah terpapar virus tapi belum bergejala. Meski demikian, kejadian ini tetap dilaporkan sebagai KIPI.


"Secara alamiah, waktu antara paparan dan munculnya gejala/load virus sedang tinggi adalah sekitar 5-6 hari (waktu yg pas, karena divaksin tanggal 14 Januari sementara hasil swab PCR positif tanggal 20 Jan," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (22/1/2021).


Berdasarkan penjelasan tertulis dari Kabupaten Sleman, saat ini Sri Purnomo melakukan isolasi mandiri di Rumah Dinas Bupati. Kondisi saat ini dalam keadaan baik dan tidak ada gejala apapun.


"Dari awal juga sudah ditekankan bahwa vaksinasi COVID-19 memang membutuhkan dua kali dosis penyuntikan, sebab sistem imun perlu waktu lewat paparan yang lebih lama untuk mengetahui bagaimana cara efektif melawan virus," ungkapnya.


Suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal. Dilanjutkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk. Hal ini memicu respons antibodi yang lebih cepat dan lebih efektif di masa mendatang


Nadia menyampaikan, sejumlah vaksin seperti cacar air, hepatitis A, herpes zoster (cacar ular) juga memerlukan dua dosis vaksin untuk mencegah penyakit tersebut. Beberapa vaksin bahkan membutuhkan dosis lebih banyak seperti vaksin DTaP untuk difteri, tetanus, dan pertusis.


Proses pemberian vaksinasi tetap dilakukan seperti yang sudah ditargetkan. Nadia berpesan, dengan adanya vaksinasi, masyarakat juga masih punya kewajiban menjalankan protokol kesehatan.


"Karena selain tetap harus menjaga diri sendiri juga masih dibutuhkan waktu untuk Bersama sama bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mencapai kekebalan kelompok," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/movies/underdog/


Bupati Sleman Positif Corona Usai Disuntik, Masih Bisa Dapat Dosis Vaksin Kedua?


 Bupati Sleman Sri Purnomo dinyatakan positif COVID-19 pasca disuntik vaksin Corona. Ia sebelumnya divaksin pada Kamis, 14 Januari 2021 lalu.

Sri Purnomo mengaku sempat mengalami gejala COVID-19 hingga batuk-batuk kecil dan demam sebelum dinyatakan positif Corona. Kini ia sedang menjalani isolasi mandiri.


"Meskipun beberapa waktu lalu saya telah divaksin sebagai pencegahan penyebaran COVID-19, saya ingatkan vaksin bukanlah sebuah obat," tulisnya dalam akun media sosial pribadinya.


Juru bicara Vaksin Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus ahli alergi dan imunologi Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI menjelaskan seseorang yang disuntik vaksin Corona masih bisa terpapar, namun tidak mengalami gejala berat.


Selain itu, menurutnya, antibodi belum bisa terbentuk pasca divaksin Corona pertama. Antibodi baru terbentuk dua hingga 14 hari pasca disuntik vaksin Corona dosis kedua.


"Soalnya kan dia baru vaksin sekali, bisa saja terkena, antibodi belum terbentuk, antibodi baru terbentuk paling cepat setelah divaksinasi dosis kedua (2-14hari), jadi artinya belum ada antibodi yang terbentuk, usai vaksinasi masih bisa terinfeksi," jelas Prof Iris saat dihubungi detikcom Senin


Lantas masih bisakah menerima dosis vaksin Corona kedua usai dinyatakan positif setelah disuntik vaksin?


Prof Iris menuturkan, orang yang positif usai divaksin Corona harus lebih dulu bebas dari COVID-19, baru dia bisa menerima vaksin Corona dosis kedua. Menurutnya, pemberian vaksin Corona nantinya menjadi tak efektif jika seseorang masih positif COVID-19.


"Harus PCR dulu, harus dicek dulu, belum bisa dapat dosis kedua (jika masih positif), dia kan sudah sakit, jadi harus benar-benar clear, isolasi mandiri dulu, semuanya nanti ketunda (pemberian dosis kedua vaksin Corona)," paparnya.

https://cinemamovie28.com/movies/viva-the-underdogs/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar