Program vaksinasi COVID-19 sudah dimulai di Indonesia dengan memproritaskan kelompok tertentu. Sebelum mendapat vaksin, seseorang akan dicek terlebih dahulu riwayat kesehatannya karena ada beberapa syarat divaksin COVID-19.
Beberapa kelompok tak boleh terima vaksin, karena ada kemungkinan kecil muncul efek samping dari penyuntikkan vaksin. Ahli penyakit dalam dr Tolhas Banjarnahor, SpPD-FINASIM, dari RS Primaya Hospital Tangerang menjelaskan reaksi efek samping dari vaksin COVID-19 bisa bermacam-macam mulai dari nyeri, demam, hingga reaksi alergi.
"Namun, jika seseorang mengalami penyakit komorbid atau kronis yang terkontrol, maka ia boleh dilakukan vaksinasi sesuai rekomendasi dokter," kata dr Tolhas dalam keterangan pers yang diterima detikcom pada Jumat (22/1/2021).
Apa saja syarat divaksin COVID-19? Berikut penjelasan dari dokter:
1. Tidak memiliki riwayat alergi terhadap vaksin atau komposisi yang ada di dalam vaksin.
2. Bebas dari riwayat penyakit pembekuan darah yang tidak terkontrol.
3. Tidak memiliki gangguan penyakit kronis, seperti penyakit jantung, ginjal, hati, hipertensi, diabetes melitus, dan tumor yang tidak terkontrol.
4. Tidak memiliki riwayat gangguan sistem imun atau menjalani terapi yang mengganggu sistem imun dalam empat minggu terakhir.
5. Tidak memiliki riwayat penyakit epilepsi atau gangguan penurunan fungsi saraf.
6. Sedang tidak hamil atau menyusui.
7. Belum pernah terinfeksi COVID-19.
Pada akhirnya setelah divaksinasi juga bukan berarti seseorang bebas dari protokol kesehatan. Vaksin butuh waktu untuk bekerja merangsang imun tubuh dan tidak bisa selalu efektif 100 persen.
"Karena vaksin tidak bisa mencegah 100 persen infeksi COVID-19, maka kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan 3M: mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak," pungkas dr Tolhas.
https://cinemamovie28.com/movies/underdogs/
Kapasitas Sudah di Atas 80 Persen, Wisma Atlet Siapkan 3 Tower Baru untuk Pasien Corona
Pasien Corona di RS Darurat Wisma Atlet dilaporkan melonjak, keterisian bed per hari ini sudah di atas 80 persen. Kol Laut (K) dr RM Tjahja Nurrobi MKes SpOT Kepala Sekretariat RSD Wisma Atlet menyebut ada lebih dari 300 orang yang masuk di Kamis malam (21/1/2020).
"Di RSD Wisma Atlet sendiri kapasitasnya sudah melebihi 80 persen per hari ini, tadi malam kita menerima kasus baru sebanyak 350 dan yang pulang mencapi 185," ungkapnya dalam siaran live Jumat (22/1/2021).
Maka dari itu, tiga tower baru akan disiapkan seiring dengan kasus COVID-19 yang terus meningkat. Adapun yang disiapkan adalah Wisma Atlet Pademangan yaitu tower 8, 9 hingga 10.
Berikut detail keterisian RSD Wisma Atlet di Tower 4,5,6 dan 7.
Jumlah bed: 5994
Jumlah pasien: 4.935
Sisa bed: 1.059
(Bed terpakai): 82,33 persen
(Sisa bed): 17,67 persen
Pasien masuk semalam: 350
Pasien keluar: 186
Menurut dr Tjahja, perlengkapan tempat tidur pasien Corona sudah dipersiapkan termasuk untuk pasien di ICU. Namun, untuk personil tenaga kesehatan disebut terbatas.
"Jumlah personil di Wisma Atlet 2.600, 2.300 medis, 300 yang lainnya non medis. Tapi kita sedang minta penambahan dari Kementerian Kesehatan RI," tuturnya.
"Memang SDM ini menjadi salah satu yang harus kita waspadai karena keterbatasan dari SDM yang siap, karena semua daerah itu membutuhkan," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar