Istilah self love tidak asing lagi di kalangan masyarakat, khususnya generasi anak muda. Banyak orang yang melakukan berbagai cara untuk menyenangkan diri sendiri, seperti menonton film sebagai apresiasi ke diri sendiri setelah bekerja keras.
Travelling juga dikategorikan sebagai self love untuk memenuhi kepuasan diri sendiri. Tak sedikit dari mereka yang rela merogoh kocek untuk jalan-jalan agar pikiran menjadi lebih rileks.
Namun, travelling di masa pandemi itu termasuk self love atau sebenarnya merupakan ego diri sendiri?
"Di masa pandemi ini, aktivitas-aktivitas yang bisa kita lakukan untuk menghibur diri kita sendiri agar lebih rileks itu mungkin menjadi lebih terbatas," kata Inez Kristanti, Clinical Psychologist & Sexuality Educator dalam acara e-Life detikcom pada Jumat (29/1/2021).
"Kita perlu menyadari bahwa saat masa pandemi ini ada aspek-aspek yang perlu kita perhatikan. Kalau mau merawat diri sendiri itu jangan sampai membahayakan orang lain. Cari alternatif kegiatan lain yang bisa dilakukan untuk menyenangkan diri sendiri tanpa harus merugikan orang lain," tambahnya.
Untuk itu, ada beberapa kegiatan self love yang bisa dilakukan selama era pandemi, seperti menonton film, membaca buku, atau video call dengan teman-teman. Pada dasarnya, setiap orang punya cara yang berbeda-beda untuk menyenangkan diri mereka sendiri.
"Jangan mementingkan diri sendiri atas nama self love. Kalau self love yang merugikan orang lain itu jatuhnya egois," pungkasnya.
Jadi, travelling saat pandemi termasuk self love atau egois? Tinggalkan komentar.
https://indomovie28.net/movies/zhongkui-snow-girl-and-the-dark-crystal/
Vaksin Dosis Tunggal Johnson & Johnson 66 Persen Efektif Lawan COVID-19!
Vaksin COVID-19 dosis tunggal buatan Johnson & Johnson menunjukkan efikasi 66 persen dalam mencegah penyakit sedang hingga parah. Sedangkan pada penyakit parah, efikasi teramati lebih tinggi yakni 85 persen.
Uji klinis vaksin ini melibatkan 44 ribu relawan, tersebar di Amerika Serikat, Amerika Selatan, dan Afrika Selatan. Di Amerika Serikat, efikasi tercatat 72 persen, di Afrika Selatan 57 persen, dan Amerika Selatan 66 persen.
Hasil uji di Afrika Selatan memiliki makna penting karena salah satu varian yang lebih menular berasal dari wilayah tersebut. Varian baru tersebut bahkan sudah menyebar hingga Amerika Serikat.
Dikutip dari CNN, Jumat (29/1/2021), Johnson & Johnson akan segera mengurus otorisasi penggunaan darurat vaksin tersebut ke Food and Drug Administration.
Perbedaan vaksin buatan Johnson & Johnson dibanding vaksin lain adalah diberikan dalam bentuk dosis tunggal. Artinya, tidak harus disuntikkan dua kali seperti halnya vaksin Sinovac, Pfizer, maupun Moderna.
Vaksin yang menggunakan platform viral vector ini juga memiliki kelebihan dalam hal penyimpanan. Jika beberapa vaksin membutuhkan penyimpanan pada suhu dingin yang ekstrem, vaksin Johnson & Johnson bisa bertahan berbulan-bulan pada penyimpanan di suhu 2-7 derajat celcius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar