Pada Jumat kemarin (22/) lewat postingan di blognya, Google mengumumkan telah mendesain mengulang tampilan hasil pencarian di perangkat seluler.
"Kami ingin mengambil langkah untuk menyederhanakan sedikit sehingga orang dapat menemukan apa yang mereka cari dengan lebih cepat dan lebih mudah," kata Visual Design Lead Google Search Aileen Cheng yang dikutip detiKINET dari The Verge.
Pada desain baru ini, hasil pencariannya akan memiliki teks yang lebih besar dan lebih tebal sehingga mata pengguna dapat memindai dan memahami hasil Penelusuran lebih cepat.
Selain itu, pengguna akan akan melihat lebih banyak font Google dalam hasil pencarian. Google juga telah memilih untuk menggunakan lebih banyak warna untuk menyoroti hal-hal yang mereka anggap penting.
Desain ini juga lebih banyak "ruang bernapas" sebagai bagian dari proses desain ulang sehingga Google memilih untuk menggunakan lebih sedikit bayangan, sehingga lebih melegakan ruang di situs web.
Pada desain baru ini pula, Google menempatkan lebih banyak informasi di bagian atas halaman dan mengurangi beberapa penempatan visual yang dinilai tidak penting
Dan diharapkan desain ini akan membuat hasil pencarian lebih mudah diurai atau dipahami tanpa memaksa pengguna untuk men-scroll ke bawah terlalu jauh untuk menemukan apa yang dicari.
https://nonton08.com/movies/x-men/
Google Setuju Bayar Hak Cipta Konten Berita di Prancis
Google dilaporkan telah sepakat untuk membayar konten berita di Prancis. Kesepakatan ini muncul setelah terjadinya pembahasan antara Google Prancis dan grup media yang diwakili oleh Alliance de la Presse d'Information Generale.
Google mengatakan akan menegoisasikan lisensi individu dengan anggota aliansi yang mencakup hak dan membuka akses untuk layanan seluler dari perusahaan bernama News Sowcase.
Nantinya surat kabar tersebut akan diberi upah berdasarkan kontribusi untuk informasi politik dan umum, volume publikasi harian dan internet bulanan.
"Setelah berbulan-bulan negosiasi yang panjang, perjanjian ini merupakan langkah penting yang menandai pengakuan efektif hak atas penerbit pers dan dimulainya remunerasi platform digital untuk penggunaan publikasi secara online," kata CEO Les Echos Pierre Louette yang dikutip detikINET dari CNBC Internasional, Senin (25/1/2021).
CEO Google Prancis Sebastien Missoffe mengatakan kesepakatan tersebut untuk mengonfirmasi komitmen Google untuk memberikan kompensasi kepada penerbit dengan tepat berdasarkan hukum di Prancis dan membuka peluang baru mitra penerbit.
"Kami senang bisa berkontribusi untuk perkembangan penerbit berita di era digital dan mendukung dunia jurnalistik," kata Mossoffe.
Perancis adalah negara pertama yang mengadopsi undang-undang hak cipta Uni Eropa terbaru. Ini adalah sebuah regulasi yang dinilai kontroversial karena membuat para platform digital harus bertanggung jawa atas pelanggaran yang dibuatnya.
Tahun lalu, Google harus membayar perusahaan penerbit dan kantor berita untuk menggunakan kembali konten mereka. Secara terpisah, otoritas anti monopoli Australia, Komisi Persaingan dan Konsumen Australia juga memperkenalkan aturan baru untuk memaksa perusahaan seperti Google dan Facebook membayar penerbit beritanya untuk mendistribusikan konten mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar