Kebijakan privasi baru WhatsApp ternyata masih melebar ke mana-mana. Setelah sebelumnya ramai ajakan migrasi dari WhatsApp ke aplikasi chat rivalnya, kini trending di Twitter hashtag #UninstallWhatsApp.
Seperti diketahui sebagian pengguna WhatsApp gerah dengan aturan baru WhatsApp yang harus mereka setujui. Alhasil, banyak yang mengancam akan pindah ke aplikasi lain. Kebijakan ini direspons beragam oleh pengguna. Ada yang pasrah saja, tapi tak sedikit yang menentangnya.
Beberapa orang memilih pasrah tidak berpindah ke aplikasi chat lain karena semua kontak komunikasi pentingnya sudah terlanjur tersebar di WhatsApp.
Ada juga yang menyindir orang yang ramai-ramai menyerukan tidak mau lagi pakai WhatsApp tapi masih menggunakan Facebook dan Instagram. Karena sejatinya, WhatsApp berada di bawah payung yang sama dengan Facebook dan Instagram.Selain itu, sejumlah aplikasi chat baru juga memanfaatkan momen ini untuk menyerang WhatsApp dan mempromosikan brand mereka.
Sebelumnya diberitakan, pengguna WhatsApp hari ini menerima notifikasi di aplikasinya tentang ketentuan dan kebijakan privasi terbaru. Ada tiga poin utama dalam update ini, salah satunya pengguna WhatsApp wajib membagikan datanya ke Facebook.
Tiga poin utama dalam kebijakan terbaru ini mempengaruhi bagaimana WhatsApp memproses data pengguna, bagaimana bisnis bisa menggunakan layanan yang dihosting Facebook untuk menyimpan dan mengelola isi percakapan. Dan bagaimana WhatsApp akan bermitra dengan Facebook untuk menawarkan integrasi yang lebih dalam di produk-produk mereka.
Kebijakan ini awalnya akan mulai diterapkan pada 8 Februari 2021 mendatang. Jika pengguna masih ingin mengakses WhatsApp setelah tanggal tersebut, mereka harus menerima kebijakan baru tersebut. Jika tidak setuju, pengguna bisa menghapus akun mereka. Namun karena kontroversial, WhatsApp memutuskan untuk menundanya.
https://maymovie98.com/movies/mba-married-by-accident/
Turnamen Dunia PUBG Mobile Ditunda Karena COVID-19
Turnamen Dunia PUBG Mobile harus ditunda karena COVID-19. Sebelumnya, tiga pemain dinyatakan positif terinfeksi virus Corona sehingga permainan dilakukan dengan cara isolasi.
PUBG Mobile Global Championship diselenggarakan di Dubai dan sempat berlangsung beberapa laga. Kendati demikian, dari pengumuman terbarunya di page PUBG Mobile Esports, PUBG mengumumkan penundaan tersebut.
"Penggemar PUBG MOBILE Esports yang terhormat. Karena prioritas utama kami tetap melindungi kesehatan dan keselamatan para pemain, kami bersikeras bahwa para pemain kami harus terus memainkan Final PMGC secara terpisah terkait dengan situasi COVID-19, yang membuat solusi teknologi dan jaringan menjadi menantang. Namun demikian, kru teknis kami saat ini bekerja tanpa lelah untuk menyelesaikan masalah terkait pertandingan berikutnya," tulis PUBG Mobile.
Lebih lanjut, PUBG Mobile tetap mengupayakan melanjutkan laga hingga ke final meskipun di satu sisi pihaknya juga belum mengetahui kapan match akan dilangsungkan kembali.
"Kami mohon maaf karena tidak dapat menghadirkan pertandingan hari ini dan sangat menghargai kesabaran serta dukungan Anda. Nantikan hingga PMGC Finals bisa berjalan kembali," sambungnya.
Banyak komentar berdatangan. Sejumlah netizen mendukung langkah yang ditempuh PUBG Mobile, akan tetapi sebagian justru kesal karena menilai pihak turnamen dunia PUBG Mobile tidak menganggap serius isu kesehatan pemain.
"Manajemen tidak menganggap serius soal pandemi, harusnya mengisolasi player sebelum turnamen. Pemain berkeliaran seperti mereka sedang liburan, berfoto di sana-sini, tidak bisakah mereka menunggu setelah turnamen selesai? Manajemen harus mewaspadai ini sebagai tindakan keselamatan prioritas utama," komentar seseorang.
"Tunda saja selama 14 hari lagi untuk karantina. Kemudian mulai turnamen sebagai acara LAN," saran yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar