Galaxy Bus Pro tidak sekadar untuk mendengarkan lagu atau menonton streaming film dari Galaxy S21 Ultra 5G. Lebih dari itu perpaduan keduanya dapat membantu pengguna membuat konten video kreatif.
Jadi Galaxy S21 Ultra 5G memiliki fitur Pro Video. Dengan fitur tersebut, pengguna dapat membuat video yang selevel dengan kreasi profesional.
Salah satu kemampuan yang ditawarkan adalah Multi-Source Microphone. Ini memungkinkan pengguna Galaxy S21 Ultra 5G mengatur fokus mikrofon berdasarkan arah datangnya suara saat merekam suara.
Ada empat pilihan utama, yakni front, back, omni dan Bluetooth. Bila memilih mode front untuk memaksimalkan sumber suara yang berasa dari depan layar smartphone.
Sebaliknya kalau back memaksimalkan sumber suara dari bagian belakang ponsel. Sementara Omni untuk mengambil suara ambient saat merekam video.
Nah pilihan terakhir yang menarik. Dengan opsi Bluetooth, kita dapat memanfaatkan Galaxy Buds Pro sebagai pin mikrofon wireless berkualitas tinggi.
Berkat adanya fitur active noise cancellation pada Galaxy Buds Pro, suara yang direkam lebih terdengar sangat jelas walaupun tengah berada di tempat yang berisik.
Kemampuan ini oleh Samsung diberi nama Pro Sound. Berikut langkah-langkahnya:
Pastikan Galaxy S21 Ultra 5G dengan Galaxy Buds Pro sudah terhubung
Buka aplikasi Camera
Pilih More
Kemudian pilih opsi Pro Video
Tekan ikon mic yang berada di sisi kiri
Akan ada opsi Omni, Front, Rear dan Bluetooth. Pilih Bluetooth
Kamu bisa menggeser di bagian bawah untuk menaikturunkan volume mic dari Galaxy Buds Pro
Galaxy Buds Pro saat ini sudah bisa dipesan dengan harga Rp 2.999.000. Tapi ada kabar baik, jika kamu mengikuti pre-order Galaxy S21 Ultra 5G yang berlangsung hingga 27 Januari mendatang, pemesan akan mendapatkan Galaxy Buds Pro secara cuma-cuma.
Tidak hanya itu pemesan akan mendapatkan Galaxy SmartTag. Dengan Galaxy SmartTag Bluetooth Locator, konsumen dapat melacak semua yang penting. Mereka dapat menempelkannya ke kunci, tas, hewan peliharaan, atau apa pun yang ingin mereka awasi.
Samsung pun berbaik hati akan memberikan free upgrade ke memori yang lebih tinggi untuk pre-order Galaxy S21 Ultra 5G sampai tanggal 27 Januari 2020, selama persediaan masih ada.
Galaxy Buds Pro dan Samsung Care+ untuk semua pembelian selama 1 tahun dan kesempatan bank cashback hingga Rp.1.000.000.
Galaxy S21 Ultra 5G dijual mulai dari Rp 18.999.000. Jika kalian berminat dapat melakukan pre order dapat mengunjungi www.galaxylaunchpack.com dan Samsung Store terdekat atau partner resmi e-commerce Samsung: Blibli, JD.id, Lazada, Shopee, Eraspace, Tokopedia, Dinomarket, Bukalapak, Akulaku, atau Bhinneka.com. Kunjungi www.samsung.com/id untuk mempelajari lebih lanjut.
https://maymovie98.com/movies/the-chocolate-chance/
Facebook, Twitter dan YouTube Diminta Rombak Kebijakan Anti-Radikalisasi
Setelah pelantikan beberapa anggota kongres AS dari partai Demokrat, mereka meminta Facebook, Twitter dan YouTube untuk melakukan perubahan besar terkait kebijakan anti-radikalisasi.
Ketiga platform ini dinilai turut berkontribusi atas kerusuhan dan kekerasan yang terjadi di gedung Capitol Hill pada awal bulan ini.
Dalam surat yang ditujukan kepada kepala eksekutif Facebook, Twitter dan YouTube, Anna Eshoo dan Tom Malinowski bersama dengan beberapa anggota kongres lainnya telah menyerukan agar para raksasa media sosial ini melakukan perubahan besar pada platformnya untuk mencegah aktivitas kekerasan dan ekstremis.
Para anggota parlemen menuduh ketiga perusahaan tersebut menggunakan fitur atau algoritma tertentu untuk meningkatkan konten yang membangkitkan emosi ekstrem sebagai cara dukungan bagi kelompok. Mereka pun secara spesifik menunjukkan fitur yang harus diubah di setiap platform.
Untuk YouTube, kongres meminta untuk menonaktifkan putar otomatis dan berhenti merekomendasikan konten konspirasi apapun di beranda pengguna.
Lalu Facebook diminta untuk memulai pemeriksaan ulang mendasar atas penggunaan keterlibatan penggunanya sebagai dasar penyortiran algoritmik dan rekomendasi.
Sedangkan Twitter, diminta untuk mulai mendorong pengguna mengutip tweet daripada secara otomatis me-retweet ketika mengklik tombol retweet.
"Kerusakan mengerikan pada demokrasi kita yang ditimbulkan pada 6 Januari lalu menunjukkan bagaimana platform media sosial ini berperan dalam meradikalisasi dan memberanikan teroris untuk menyerang Capitol Hill," kata Eshoo dalam sebuah pernyataannya, seperti dilansir detiKINET dari The Verge.
"Perusahaan-perusahaan ini pada dasarnya harus memikirkan kembali sistem algoritmik yang bertentangan dengan demokrasi," lanjutnya.
Menanggapi ini, Facebook dan YouTube menolak untuk memberikan komentarnya. Sedangkan juru bicara Twitter mengatakan mereka telah menerima surat tersebut dan akan memberikan tanggapannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar