Jumat, 22 Januari 2021

Kontak Erat dengan Positif Corona, Kapan Harus Periksa?

 Kasus baru infeksi COVID-19 masih terus bertambah setiap harinya. Oleh karena itu tracing dan testing terutama kepada mereka yang kontak erat dengan positif Corona menjadi hal penting untuk memutus rantai penularan COVID-19 di masyarakat.

Virus Corona diketahui cepat menular terlebih saat melakukan kontak erat dengan pasien positif. Kontak erat juga berhubungan dengan risiko persebaran droplet dari orang yang terinfeksi COVID-19.


Banyak hal yang dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang terpapar virus Corona seperti kondisi tubuh dan imunitas. Disebutkan juga bahwa aktivitas seperti batuk, bernyanyi, ataupun berteriak, bisa membentuk aerosol yang meningkatkan risiko penularan.


Dalam pedoman yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI, ada beberapa kriteria kontak erat dengan positif Corona, antara lain:


Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.

Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain).

Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.

Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.


Kapan harus periksa jika kontak erat dengan positif Corona?

Kontak erat sebelumnya akan dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari. Jika setelah dilakukan karantinaselama 14 hari tidak muncul gejala, maka pemantauan dapat dihentikan.


Akan tetapi jika selama pemantauan, kontak erat muncul gejala maka harus segera

diisolasi dan diperiksa swab (RT-PCR).


Kontak erat dengan positif Corona dapat terjadi pada keluarga atau rumah tangga, petugas kesehatan di lingkungan rumah sakit, ruang kelas, tempat kerja, bahkan di tempat-tempat umum lainnya.

https://cinemamovie28.com/movies/night-bus-2/


3 Gejala COVID-19 pada Kulit yang Kerap Tak Disadari Saat Terinfeksi


Semakin banyak gejala COVID-19 tak biasa yang kerap dikeluhkan pasien Corona. Para ilmuwan mengungkap beberapa tanda pada kulit yang bisa menjadi tanda awal infeksi COVID-19.

Menurut British Association of Dermatologist, ada tiga gejala COVID-19 pada kulit yang paling umum dialami para pasien di awal terpapar. Termasuk ruam hingga bibir kering.


"Penelitian kami menunjukkan bahwa ruam lebih dapat menunjukkan tanda awal infeksi COVID-19 daripada demam dan batuk, terutama pada anak-anak," jelas konsultan dermatologis, Veronique Bataille, dikutip dari Express UK.


"Kami menemukan bahwa satu dari enam anak mengalami ruam tanpa gejala klasik atau gejala COVID-19 umum lainnya," bebernya.


Menurutnya, sebagian besar ruam gejala COVID-19 berlangsung selama beberapa minggu hingga hilang dengan sendirinya. Namun, dalam beberapa kasus, adapula obat yang diresepkan dokter saat ruam terasa sangat gatal.


Berikut tiga kondisi pada kulit yang bisa jadi menunjukkan gejala awal infeksi COVID-19.


1. Ruam

"Beberapa pasien COVID-19 mengalami ruam pada kulit mereka," demikian lapor Covid Symptom Study.


Bagaimana jenis ruam yang paling umum ditemukan pada pasien COVID-19?


Jenis ruam biasanya sangat gatal dam gampak seperti bercak-bercak atau bintil yang muncul secara mendadak pada kulit. Kondisi ini bisa datang dan pergi selama beberapa jam.


Beberapa pasien Corona lain mengalami gejala COVID-19 ruam mirip dengan cacat air, hingga adapula yang terasa seperti 'biang keringat'.


2. Bibir kering

Selain ruam, gejala COVID-19 yang muncul, bisa ditandai dengan bibir kering. Beberapa pasien Corona mengeluhkan bibir kering dan bersisik yang tidak biasa, meskipun biasanya gejala Corona ini muncul di akhir infeksi.


Rasa sakit juga di dalam mulut juga bisa dialami pasien Corona, akibat bibir kering.


3. Covid-toe

Jenis ruam kulit yang paling spesifik untuk pasien COVID-19 berikutnya adalah di jari tangan dan kaki mereka.


Ruam ini sering disebut chilblains, dan relatif jarang terjadi sebelum pandemi Corona. Ini menyebabkan benjolan merah atau ungu di jari tangan atau kaki, bahkan bisa terasa sangat sakit. Lapisan atas kulit mungkin akan mengelupas akibat ruam, meskipun biasanya gejala COVID toe tidak gatal.

https://cinemamovie28.com/movies/night-bus/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar