Jumat, 22 Januari 2021

Kapasitas Sudah di Atas 80 Persen, Wisma Atlet Siapkan 3 Tower Baru untuk Pasien Corona

 Pasien Corona di RS Darurat Wisma Atlet dilaporkan melonjak, keterisian bed per hari ini sudah di atas 80 persen. Kol Laut (K) dr RM Tjahja Nurrobi MKes SpOT Kepala Sekretariat RSD Wisma Atlet menyebut ada lebih dari 300 orang yang masuk di Kamis malam (21/1/2020).

"Di RSD Wisma Atlet sendiri kapasitasnya sudah melebihi 80 persen per hari ini, tadi malam kita menerima kasus baru sebanyak 350 dan yang pulang mencapi 185," ungkapnya dalam siaran live Jumat (22/1/2021).


Maka dari itu, tiga tower baru akan disiapkan seiring dengan kasus COVID-19 yang terus meningkat. Adapun yang disiapkan adalah Wisma Atlet Pademangan yaitu tower 8, 9 hingga 10.


Berikut detail keterisian RSD Wisma Atlet di Tower 4,5,6 dan 7.


Jumlah bed: 5994

Jumlah pasien: 4.935

Sisa bed: 1.059

(Bed terpakai): 82,33 persen

(Sisa bed): 17,67 persen

Pasien masuk semalam: 350

Pasien keluar: 186

Menurut dr Tjahja, perlengkapan tempat tidur pasien Corona sudah dipersiapkan termasuk untuk pasien di ICU. Namun, untuk personil tenaga kesehatan disebut terbatas.


"Jumlah personil di Wisma Atlet 2.600, 2.300 medis, 300 yang lainnya non medis. Tapi kita sedang minta penambahan dari Kementerian Kesehatan RI," tuturnya.


"Memang SDM ini menjadi salah satu yang harus kita waspadai karena keterbatasan dari SDM yang siap, karena semua daerah itu membutuhkan," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/movies/underdogs-3/


Penjelasan Kemenkes Soal Bupati Sleman Kena COVID-19 Usai Divaksinasi


 Bupati Sleman Sri Purnomo positif COVID-19 beberapa hari usai disuntik vaksin COVID-19 Sinovac. Sri Purnomo menerima vaksin COVID-19 pada 14 Januari lalu dan dinyatakan positif pada Rabu, 20 Januari.

Sebelum dinyatakan positif, Sri Purnomo sempat mengalami gejala ringan seperti demam dan batuk kecil. Ia kini tengah isolasi mandiri di rumah.


Menanggapi positifnya Bupati Sleman usai divaksinasi, juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi memaparkan bahwa vaksin COVID-19 yang diberikan pada Sri Purnomo berjenis inactivated, sehingga vaksin bukan penyebab ia terkena Corona.


Jika melihat sequence waktunya, sangat mungkin pada saat Bupati divaksin, ia sudah dalam masa inkubasi, artinya sudah terpapar virus tapi belum bergejala. Meski demikian, kejadian ini tetap dilaporkan sebagai KIPI.


"Secara alamiah, waktu antara paparan dan munculnya gejala/load virus sedang tinggi adalah sekitar 5-6 hari (waktu yg pas, karena divaksin tanggal 14 Januari sementara hasil swab PCR positif tanggal 20 Jan," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (22/1/2021).


Berdasarkan penjelasan tertulis dari Kabupaten Sleman, saat ini Sri Purnomo melakukan isolasi mandiri di Rumah Dinas Bupati. Kondisi saat ini dalam keadaan baik dan tidak ada gejala apapun.


"Dari awal juga sudah ditekankan bahwa vaksinasi COVID-19 memang membutuhkan dua kali dosis penyuntikan, sebab sistem imun perlu waktu lewat paparan yang lebih lama untuk mengetahui bagaimana cara efektif melawan virus," ungkapnya.


Suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal. Dilanjutkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk. Hal ini memicu respons antibodi yang lebih cepat dan lebih efektif di masa mendatang


Nadia menyampaikan, sejumlah vaksin seperti cacar air, hepatitis A, herpes zoster (cacar ular) juga memerlukan dua dosis vaksin untuk mencegah penyakit tersebut. Beberapa vaksin bahkan membutuhkan dosis lebih banyak seperti vaksin DTaP untuk difteri, tetanus, dan pertusis.


Proses pemberian vaksinasi tetap dilakukan seperti yang sudah ditargetkan. Nadia berpesan, dengan adanya vaksinasi, masyarakat juga masih punya kewajiban menjalankan protokol kesehatan.


"Karena selain tetap harus menjaga diri sendiri juga masih dibutuhkan waktu untuk Bersama sama bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mencapai kekebalan kelompok," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/movies/underdogs-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar