- Korea Selatan sebelumnya dinilai 'sukses' menekan penyebaran Corona karena melakukan tes massal dan tracing yang agresif. Namun, kasus Korsel kini mengalami peningkatan drastis.
Dikutip dari Reuters, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengumumkan lebih dari 300 kasus baru pada Jumat malam. Total infeksi saat itu dilaporkan menjadi 19.400 kasus, termasuk 321 kematian akibat COVID-19.
Adanya lonjakan kasus Corona di Korea Selatan membuat rumah sakit di Seoul yang lebih besar, hanya memiliki 4,5 persen tempat tidur yang tersedia untuk kasus kritis pada Jumat kemarin. Kapasitas tersebut menurun drastis sebanyak 22 persen dari minggu sebelumnya.
Hanya sekitar 24 persen tempat tidur untuk semua pasien COVID-19 yang tersisa, sementara minggu lalu masih ada 37 persen kapasitas tempat tidur minggu lalu.
"Hanya sekitar 15 tempat tidur yang tersedia di wilayah Seoul yang lebih besar untuk pasien dalam kondisi kritis karena ada banyak pasien yang berada dalam kondisi serius dan perlu dirawat di rumah sakit," kata Yoon Tae-ho, direktur jenderal kebijakan kesehatan masyarakat di Kementerian Kesehatan mengatakan pada jumpa pers, dikutip dari Reuters.
"Tetapi kami harus memiliki lebih banyak ruang segera karena lebih banyak orang yang dibebaskan," lanjutnya.
Gereja, kantor, panti jompo jadi tempat penularan Corona
Pemerintah mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada hari Jumat dengan membatasi restoran di daerah ibu kota. Hal ini dilakukan karena banyak lonjakan kasus Corona berawal dari penyebaran di gereja, kantor, panti jompo dan fasilitas medis, meskipun aturan jarak sosial diperketat.
Seminggu ini Korsel melarang makan di restoran, pub, dan toko roti di area Seoul setelah jam 9 malam. Sementara kedai kopi, beberapa di antaranya yang telah diidentifikasi sebagai tempat penularan kini dibatasi.
Gereja, klub malam, gym, dan sebagian besar sekolah di area tersebut telah ditutup, dan masker wajib ada di tempat umum.
Para dokter di Korea Selatan sebelumnya mogok kerja. Namun kini, para dokter yang mogok telah menjadi sukarelawan di pusat pengujian sementara untuk membantu mengatasi wabah Corona.
Meski Sering di Rumah, Jangan Lupa Banyak Gerak Sesuai Anjuran WHO
Pandemi masih berlanjut di Indonesia, masyarakat harus memperhatikan kesehatannya agar tidak terpapar virus berbahaya yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, salah satunya adalah dengan cara rajin berolahraga.
WHO melalui kampanye #HealthyAtHome juga menganjurkan aktivitas olahraga dilakukan di rumah. Adapun dilansir dari situs resmi WHO, untuk durasi olahraga dan aktivitas yang dianjurkan berbeda-beda pada setiap tingkatan usia.
Untuk bayi di bawah 1 tahun yang belum dapat berpindah-pindah (merangkak atau berjalan), dianjurkan bergerak selama 30 menit dengan gerakan-gerakan ringan, misalnya tengkurap, main di lantai, dan sebagainya.
Sementara untuk anak berusia di bawah 5 tahun, setidaknya harus menghabiskan waktu selama 60 menit sehari dengan melakukan berbagai aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga tinggi, seperti berjalan, melompat, menari, berenang, atau bersepeda.
Beda lagi dengan anak usia 5-17 tahun, dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik selama kurang lebih 60 menit meliputi aktivitas untuk memperkuat otot dan tulang, seperti berlari, berputar, melompat, atau melakukan pekerjaan rumah.
Tak harus setiap hari, WHO menganjurkan aktivitas penguatan otot dan tulang dilakukan 3 kali dalam seminggu. Selain itu, melakukan aktivitas fisik lebih dari 60 menit sehari akan membuat anak berusia 5-17 tahun mendapatkan manfaat kesehatan tambahan.
Sedangkan untuk orang dewasa berusia di atas 18 tahun, aktivitas fisik yang dianjurkan setidaknya selama 150 menit dengan intensitas sedang per minggu atau 75 menit dengan intensitas tinggi per minggu. Bila ingin mendapat manfaat tambahan, orang dewasa bisa meningkatkan aktivitas fisiknya menjadi 300 menit per minggu atau yang setara.
Aktivitas dengan intensitas sedang yang dianjurkan WHO untuk orang dewasa meliputi berjalan, menari, berkebun, melakukan pekerjaan rumah, atau membawa/memindahkan beban seberat kurang dari 20 kg. Sedangkan aktivitas dengan intensitas tinggi yang disarankan meliputi berlari, bersepeda, aerobik, dan membawa beban lebih dari 20 kg.
https://kamumovie28.com/kung-fu-panda-secrets-of-the-scroll/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar