Kesetaraan gender dalam kehidupan rumah tangga di Indonesia masih dalam tahap awal. Terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang menganggap peran domestik menjadi tanggung jawab perempuan sepenuhnya. Padahal, membangun dan menjaga rumah tangga merupakan tugas bersama antara suami dan istri.
Dalam membangun kesetaraan gender di rumah, suami juga mempunyai peranan yang besar. Melansir We Forum, saat suami mendukung istri di tempat kerja atau pun di rumah, ini tentunya akan berdampak baik terhadap kehidupan rumah tangga. Bagi para suami, berikut 4 hal yang bisa dilakukan untuk membangun kesetaraan gender di rumah.
Hindari Stereotipe
Untuk membangun kesetaraan gender di rumah, langkah awal yang perlu dilakukan adalah dengan menghindari stereotip tentang peran suami dan istri. Urusan rumah tangga umumnya cenderung dikaitkan dengan peran wanita, bahkan hingga saat ini stereotip tersebut masih melekat di masyarakat. Saat suami ikut berperan mengerjakan urusan rumah tangga, hal ini bisa menimbulkan pertentangan baik di dalam diri sendiri maupun masyarakat. Oleh karena itu, ada baiknya hindari stereotip di dalam rumah.
Berbagi Pekerja Rumah
Berbicara tentang pekerjaan rumah, aktivitas ini biasanya lebih sering dilakukan oleh istri. Padahal, mengerjakan pekerjaan rumah seorang diri setiap hari bisa dibilang cukup melelahkan. Oleh karena itu, bantulah istri dengan berbagai tugas dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Misalnya saat istri memasak, suami bisa bertugas mencuci piring kotor atau membersihkan rumah.
Menjadi Partner di Rumah
Saat ini telah banyak perempuan yang mulai ikut berperan mendukung kebutuhan finansial di keluarga, namun hanya 9 persen pasangan yang berbagi peran dalam mengurus anak dan rumah tangga. Hal ini menandakan kebanyakan perempuan bekerja sekaligus menjadi ibu rumah tangga. Tugas suami untuk membangun kesetaraan gender di rumah adalah dengan bertugas menjadi partner yang seimbang. Pastikan pekerjaan rumah tangga terbagi rata, begitu juga dengan mengurus anak. Suami yang ikut membantu pekerjaan rumah tangga lebih cenderung membesarkan anak perempuan dengan peluang kerja yang lebih luas nantinya.
Menjadi Ayah yang Aktif
Bagi para suami yang telah menjadi ayah, ikut melibatkan diri dalam mengurus dan mendidik anak akan berdampak baik bagi keterampilan kognitif dan sosialnya. Oleh karena itu, jadilah ayah yang aktif dengan membantu pekerjaan rumah, membaca buku dan berdiskusi bersama anak. Jangan biarkan stereotip gender tentang mengasuh anak memengaruhi keinginan atau kepercayaan diri. Pasalnya, mengasuh anak terlalu sering diidentikan sebagai pekerjaan perempuan.
Itulah beberapa tips yang bisa suami lakukan untuk membangun kesetaraan gender di rumah. Untuk menerapkan hal tersebut, tentunya suami memerlukan edukasi tambahan dan dukungan dari istri sehingga kesetaraan gender di rumah dapat diaplikasikan dengan efektif.
Terkait hal ini, Kecap ABC juga mendukung implementasi kesetaraan gender di rumah melalui program Koki Muda Sejati 2020. Sebelumnya, Kecap ABC juga telah meluncurkan program Suami Sejati Masak di tahun 2018. Melalui program ini, Kecap ABC percaya bahwa kesetaraan gender perlu dimulai dari rumah dan diajarkan sejak dini.
"Koki Muda Sejati 2020 akan memperkuat komitmen Kecap ABC, yaitu semangat kesetaraan gender yang harus dimulai dalam keluarga di rumah," ungkap Head of Legal & Corporate Affairs Heinz Indonesia & PNG Mira Buanawati dalam keterangan tertulis, Minggu (29/8/2020).
Adapun Koki Muda Sejati 2020 juga sebagai bentuk dukungan terhadap paham kesetaraan gender yang perlu ditanamkan pada generasi muda. Kecap ABC yakin pemahaman ini akan menjadi modal bagi generasi mudah dalam menjalani kehidupan rumah tangga, serta mengubah persepsi masyarakat terkait kesetaraan gender.
https://nonton08.com/eliminators/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar