Senin, 24 Agustus 2020

Istri Chrisye Meninggal, 5 Tanda Stroke Ini Harus Diwaspadai

Istri dari mendiang Chrisye, Damayanti Noor, meninggal dunia pada Sabtu (8/2) di kawasan Puncak, Cimacan, Jawa Barat. Jenazah wanita yang akrab disapa Yanti Noor ini rencananya dibawa ke rumah duka di kawasan Bintaro, Tangerang, Banten.

Pengurus Komunitas Kangen Chrisye, Nini Sunny, mengatakan menurut kabar yang beredar Yanti Noor meninggal karena stroke.

"Berita terdengar stroke, itu after dia salat duha katanya, jadi yang baru bisa saya share itu," pada CNN Indonesia seperti dikutip pada Sabtu (8/2/2020).

Dokter bedah saraf dari RS Mayapada, dr Roslan Yusni Hasan, SpBS, yang akrab disapa dr Ryu pernah mengatakan orang-orang yang memiliki faktor risiko stroke seperti misalnya hipertensi harus tahu tanda-tanda serangan. Biasanya stroke ini terjadi secara mendadak.

Berikut contoh tanda stroke:

1. Tangan lemas atau lumpuh

Bila ada anggota tubuh yang terasa tiba-tiba lumpuh, waspada karena itu bisa jadi tanda serangan stroke. Alasannya karena serangan stroke seringkali mempengaruhi sistem saraf gerak seperti misalnya tangan.

Coba angkat kedua tangan, apakah salah satu di antaranya melemah?

2. Sulit bicara

Ketika stroke terjadi maka sistem saraf yang mengatur kemampuan bicara juga bisa terpengaruh. Seseorang yang tiba-tiba kesulitan bicara atau ngomongnya jadi tidak nyambung harus diwaspadai kemungkinan stroke.

3. Wajah mencong

Tanda awal dari serangan stroke biasanya adalah kelemahan otot di bagian tubuh tertentu terutama wajah. Biasanya kelemahan ini hanya terjadi pada satu sisi wajah sehingga terlihat seperti mencong.

4. Sakit kepala mendadak

Sakit kepala yang muncul mendadak tanpa penyebab jelas juga bisa disebabkan karena stroke. Dikutip dari healthline kadang sakit kepala juga disertai rasa pusing hingga memicu muntah-muntah.

5. Perubahan emosi

dr Ryu mengatakan bila emosi tiba-tiba berubah tanpa alasan jelas juga sebaiknya langsung cek untuk stroke.

"Juga kalau ada perubahan mendadak pada emosionalnya, waspada stroke saja. Karena semua yang ada di tubuh terpusat di otak," kata dr Ryu beberapa waktu lalu.

Status Virus Corona di Singapura Naik Jadi Oranye, Apa Artinya?

Kementerian Kesehatan Singapura pada hari Jumat (7/2/2020) menaikkan status ancaman virus corona di wilayahnya menjadi oranye. Ini adalah kedua kalinya Singapura mengaktifkan kode oranye setelah wabah flu babi (H5N1) di tahun 2009.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan Singapura, kode ini merupakan bagian dari sistem bernama Disease Outbreak Response System Condition (DORSCON). Sistem dibuat usai wabah severe acute respiratory syndrome (SARS) pada tahun 2003 dan berfungsi untuk membantu langkah penanganan suatu penyakit sesuai dengan tingkat ancamannya.

DORSCON sendiri dibagi menjadi empat tingkat yaitu kode hijau, kuning, oranye, dan terakhir merah. Berikut penjelasannya:
Baca juga: WHO Sebut Permintaan Masker di Seluruh Dunia Meningkat 100 Kali Lipat

Hijau: Gejala penyakit ringan atau tidak mudah menular. Gangguan pada arus perjalanan internasional ringan. Warga disarankan lebih menjaga kebersihan dan diam di rumah bila sakit.

Kuning: Gejala penyakit parah atau mudah menular namun terjadi di luar Singapura. Ada sedikit gangguan pada arus perjalanan internasional atau layanan kesehatan. Warga disarankan lebih bertanggung jawab, jaga kebersihan, dan selalu perhatikan imbauan kesehatan.

Oranye: Gejala penyakit parah dan mudah menular namun tak menyebar luas di Singapura. Ada gangguan tingkat menengah pada arus perjalanan internasional seperti karantina, pengecekan temperatur, dan pembatasan pengunjung rumah sakit. Warga harus patuh pada kebijakan kontrol.

Merah: Gejala penyakit parah dan menyebar luas. Ada gangguan berat seperti penutupan sekolah, kantor, dan angka kematian tinggi. Warga diimbau untuk menjaga jarak sosial dan menjauhi area yang ramai.
https://nonton08.com/dia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar