Pemerintah berencana membuka kembali sektor bioskop di masa pandemi Corona. Jubir Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut pembukaan kembali bioskop harus dengan beberapa ketentuan khusus, salah satunya soal jenis masker yang dipakai.
"Kami menyarankan masker yang digunakan paling tidak memiliki kemampuan filtrasi setara atau lebih baik dari masker bedah. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak terjadi penularan antar pengunjung," kata Prof Wiku dalam siaran pers di Youtube BNPB, Rabu (26/8/2020).
Jenis-jenis masker yang disarankan dipakai di bioskop rekomendasi Satgas COVID-19:
- Masker kain dengan performa setara dengan masker bedah
- Masker bedah
- Masker N95
- Masker KN95
Apabila memungkinkan, pengelola bioskop diharapkan menyediakan masker, face shield, dan hand sanitizer untuk pengunjung yang akan menonton film.
Tentu saja penggunaan masker saja tidak cukup memberikan tingkat perlindungan yang memadai. Pengunjung tetap harus mematuhi protokol kesehatan lain seperti dan harus dilakukan seperti mencuci tangan dan menjaga jarak antar orang lain untuk meminimalisir risiko penularan COVID-19 di dalam bioskop.
Kata Ahli Soal Efektivitas Ganjil-Genap Motor Cegah Penularan Corona
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat aturan ganjil-genap kini berlaku untuk sepeda motor dan mobil. Tujuannya disebut-sebut demi menekan penularan virus Corona COVID-19 dengan membatasi mobilitas masyarakat.
"Kita berharap bahwa dengan adanya kebijakan ganjil-genap ini menjadikan seluruh elemen masyarakat aware bahwa kita masih belum selesai dengan pandemi COVID," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo, yang menambahkan saat ini aturan masih belum diterapkan dan akan terus dievaluasi.
Kepala Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan pembatasan sepeda motor belum tentu efektif untuk menekan infeksi COVID-19. Kemungkinan yang terjadi warga akan mencari moda transportasi alternatif, yaitu transportasi umum.
Sementara itu transportasi umum saat ini oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah boleh mengangkat sekitar 70 persen kapasitas kendaraan dari yang sebelumnya hanya 50 persen.
"Angkutan umum jadi tempat penularan yang efektif. Kapasitasnya sudah 70 persen, dinaikkan oleh menterinya," kata Miko saat dihubungi detikcom pada Rabu (26/8/2020).
Hal senada juga diucapkan oleh dr Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI). Menurutnya penerapan ganjil-genap motor tidak berkaitan dengan risiko penularan COVID-19.
"Ganjil-genap tetap saja diberlakukan, karena itu bagian dari regulasi DKI untuk menghindari kemacetan. Tapi kalau terkait COVID itu not related menurut kami," ungkap dr Masdalina.
"Ganjil-genap itu mekanisme yang tidak secara langsung bisa mengurangi penularan COVID. Jadi penularan COVID itu jauh lebih efektif untuk dilakukan pada keamanan transportasi publik... atau yang kedua dengan pembagian shift jam kantor," pungkasnya.
https://nonton08.com/misteri-kebun-tebu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar