Jumat, 28 Agustus 2020

Tenggorokan Remaja Ini Bengkak, Dokter Sebut karena Vape

- Vape sering digambarkan sebagai salah satu alternatif yang lebih aman dibandingkan dengan merokok. Namun sebuah penelitian baru mengungkap kalau Vape juga sama-sama memiliki resiko.
Penelitian yang dilakukan oleh para dokter di Children's National Hospital di Washington DC, menemukan seorang gadis remaja yang tenggorokannya membengkak, disebut akibat kebiasaan 'vaping'.

Remaja yang tidak disebut namanya itu mengunjungi dokter setelah suaranya menjadi serak. Ia merasa seperti ada yang sedang bersarang dalam tenggorokannya.

Awalnya dokter tidak mencurigai hal itu sebagai akibat dari kebiasaan vaping-nya. Dokter mengira remaja itu hanya mengalami alergi biasa. Namun ketika diberikan obat antihistamin, kondisi tenggorokan remaja itu belum juga membaik. Akhirnya ia segera dirujuk ke rumah sakit.

"Kami menguji spesimennya dalam sejumlah cara untuk sejumlah patogen pernapasan, termasuk virus pernapasan, virus influenza, virus Epstein-Barr, Streptococcus dan banyak lagi. Namun semua negatif," ujar Michael Jason Bozzella, salah satu dokter yang melakukan penelitian ini, dikutip dari Mirror.

Hasil tes yang dilakukan tidak menunjukkan kalau remaja tersebut terbukti terinfeksi jamur, bakteri, atau virus. Namun ketika berbicara mengenai keluhannya, remaja tersebut mengakui kalau ia memiliki kebiasaan 'vaping' selama berbulan-bulan hingga akhirnya ia merasa ada yang salah dengan tenggorokannya.

Para dokter yang tergabung dalam penelitian itu menyebut bahwa penyebab tenggorokannya menjadi bengkak adalah vape terbilang masuk akal. Dr Kathleen Ferrer, yang juga penulis senior studi ini, mengatakan kemungkinan remaja mengalami epiglottitis subakut, suatu kondisi yang bisa mengancam jiwa.

"Kasus yang tidak biasa ini menambah daftar efek buruk yang semakin meningkat disebabkan oleh vaping," katanya.

Haru, Ibu 90 Tahun Berjuang Sendirian Merawat Anaknya yang Positif Virus Corona

Melihat bahwa virus corona menyebar dengan sangat cepat, orang-orang mulai khawatir berlebihan dan melakukan apa saja agar terhindar dari risiko terinfeksi. Beberapa bahkan sangat egois hingga tidak mengunjungi anggota keluarga mereka yang terinfeksi.
Namun hal tersebut bukan menjadi penghalang bagi ibu yang sudah berusia lebih dari 90 tahun. Ia tak merasa takut di dekat anaknya yang positif virus corona jenis baru atau 2019-nCoV.

Dikutip World of Buzz dari China Press, seorang dokter menceritakan wanita berusia senja datang menemuinya di pagi buta, 3 Februari lalu. Dokter pun bertanya mengapa ia sendirian dan tidak ada anggota keluarganya yang menemaninya ke rumah sakit.

Ibu tersebut lalu berkata bahwa ia sedang merawat anaknya yang terinfeksi virus corona dan sedang diisolasi di unit perawatan intensif atau ICU. Dengan sedih, ia berkata anggota keluarganya yang lain tidak datang berkunjung karena takut terinfeksi. "Ini tidak menjadi masalah untukku," sebutnya.

Sebelum meninggalkan rumah sakit, ia meminjam pena dan kertas dari perawat untuk menulis pesan kepada putranya sebagai pemberi semangat.

"Nak, bertahanlah. Kamu harus kuat. Kalahkan penyakitnya dan dengarkan apa kata doktermu. Alat pernapasan memang tidak nyaman, tapi kamu harus tetap bertahan," tulisnya.
https://nonton08.com/valley-of-love/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar