Selasa, 01 Juni 2021

Titer Antibodi COVID-19 Fadli Zon 250, Tapi Sebenarnya Tidak Perlu Diukur

 Titer antibodi COVID-19 Fadli Zon berada di angka 250 setelah dua kali vaksin. Hal ini diungkapnya melalui cuitan Twitter akun pribadi, saat mengumumkan dirinya terpapar COVID-19.

"Di hari-hari menjelang 50 tahun, akhirnya saya terpapar COVID-19. Maret lalu sudah 2 kali vaksin, dan tes titer antibodi 250 (cukup baik). COVID-19 ini nyata ada," tulis Fadli.


Pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo menegaskan tak ada gunanya masyarakat tes titer antibodi COVID-19 hanya untuk melihat seberapa tinggi antibodi pasca vaksinasi COVID-19. Hingga kini, tak ada ambang batas yang ditentukan berapa angka titer antibodi COVID-19 yang bisa dinilai tinggi atau cukup memproteksi diri dari Corona.


Terkecuali, bagi para pakar atau ahli yang memang melakukan uji klinis vaksin Corona. Titer antibodi COVID-19 tentu bisa terukur lantaran ada perhitungan yang dikumpulkan dari sejumlah relawan saat divaksinasi, hingga ditarik sebuah kesimpulan.


"Bukannya kenapa, karena harus ada uji klinis dari berapa ribu orang terus akhirnya nanti dilihat mana yang kena COVID-19 mana yang nggak, nanti angka itu dikonsolidasi, dikompilasi, oh misalkan kalau angkanya sekian, kemungkinan terkena gejala COVID-19 sekian persen," jelas Ahmad kepada detikcom Senin (31/5/2021).


"Kemenkes kan juga sudah mengeluarkan semacam statement bahwa masyarakat itu antibodi sendiri itu nggak usah, nggak ada gunanya, kecuali kalau mereka terlibat untuk partisipasi uji klinis. Fadli Zon nih misalnya dia lagi uji klinis vaksin Merah Putih," kata dia.


"Nah memang dia harus diukur karena nanti akan dicek, dari sekian ribu relawan yang positif antibodinya setelah berapa hari, berapa banyak," tutupnya.

https://nonton08.com/movies/mr-vampire-1992/


KPCPEN Klaim Cakupan Vaksinasi Corona RI Lebih Tinggi dari Negara ASEAN Lain


- Indonesia kembali kedatangan 8 juta bulk vaksin COVID-19 produksi Sinovac. Vaksin dalam bentuk bulk ini akan diproduksi terlebih dahulu oleh Bio Farma sebelum akhirnya disuntikkan kepada masyarakat.

Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir menyambut baik kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac. Ia juga mengatakan cakupan vaksinasi Indonesia tergolong lebih tinggi di antara negara Asia Tenggara lainnya.


"Kalau kita lihat daripada perbandingan dibandingkan negara-negara Asia Tenggara, adalah salah satu negara yang vaksinasinya sudah tinggi," katanya dalam konferensi pers, Senin (31/5/2021).


Meski demikian cakupan vaksinasi di Indonesia masih harus ditingkatkan sebab jika dibandingkan dengan negara besar lain seperti China dan Amerika Serikat, posisi Indonesia untuk vaksinasi masih cenderung sedikit.


Jika dilihat dari tabel Our World in Data, per 29 Mei 2021, Indonesia menempati peringkat pertama untuk pemberian vaksin COVID-19 terbanyak di Asia Tenggara, disusul Filipina dan Singapura.


Walau vaksinasi Corona bisa menjadi 'game changer' dalam penanganan pandemi COVID-19, penting untuk diingat bahwa protokol kesehatan juga tetap harus dilakukan dengan ketat demi mencegah penularan.

https://nonton08.com/movies/the-musical-vampire/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar