Sabtu, 08 Mei 2021

Tren TikTok 'Don't Search This Up' Isinya Akun Porno dan Kekerasan

 Muncul tren TikTok 'don't search this up' yang ternyata menimbulkan masalah. Tagar tersebut dimanfaatkan untuk promosi akun porno dan penuh kekerasan.

Mengutip BBC News, Senin (26/5/2021) ada sejumlah video porno hardcore yang ditampilkan sebagai foto profil akun TikTok. Ada pula rekaman pembunuhan pilot Yordania, Muadh al-Kasasbeh, oleh kelompok ISIS, yang dibakar sampai mati di dalam sebuah sel pada tahun 2015.


Akun yang melanggar ketentuan TikTok ini biasanya diberikan nama dengan huruf atau kata-kata yang acak. Akun tersebut tidak punya video lain selain video yang cuplikannya ia unggah sebagai foto profil.


Jadi, pengguna hanya perlu mencari 'don't search this up' dan akan muncul berbagai video yang merekomendasikan sebuah akun. Para ahli sepakat bahwa ada celah TikTok yang berhasil dieksploitasi pihak tidak bertanggung jawab.


"TikTok memiliki reputasi yang cukup positif dalam hal kepercayaan dan keamanan, jadi saya tidak akan menyalahkan mereka karena tidak memiliki kebijakan moderasi dan alat untuk mengatasi tren negatif yang tidak mereka sadari," kata Roi Carthy, dari perusahaan moderasi media sosial L1ght.


"Jelas TikTok sedang bekerja untuk menghentikan tren ini. Tapi bagi para pengguna, seperti biasa, kewaspadaan adalah kunci," sambungnya.


Ia pun meminta para orangtua terus mengenali aplikasi yang digunakan anak-anak mereka demi guna menyadari risiko yang ada.


Sementara itu, TikTok melalui juru bicaranya mengatakan sudah melakukan aksi terkait kabar tersebut.


"Kami telah secara permanen memblokir akun yang berusaha untuk mengelak dari aturan kami melalui foto profil mereka dan kami telah menonaktifkan tagar #dontsearchthisup. Tim keamanan kami melanjutkan analisis mereka dan kami akan terus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan komunitas kami," ujarnya.


TikTok menambahkan bahwa setelah dinonaktifkan, tagar itu tidak dapat ditemukan dalam pencarian atau dibuat lagi. Tim moderasi TikTok juga menganalisis dan menghapus istilah sejenis yang digunakan untuk tren.

https://tendabiru21.net/movies/girl-asleep/


Menyoal Akun Medsos yang Bercanda Soal KRI Nanggala-402


Masih ada sejumlah akun yang bercanda soal KRI Nanggala-402, padahal isunya berupa musibah penuh duka. Gugurnya 53 awak KRI Nanggala-402 sudah sepatutnya dilepas dengan penuh hormat, namun ada saja akun kebelet 'badut' yang mengunggah sesuatu tanpa pikir panjang.

Mengutip LinkedIn, Sheetal Agarwal yang merupakan Mental Health Coach dan pembicara di TEDx pernah menjelaskan soal batasan bercanda. Jika zaman dulu anggapan bercanda adalah hal negatif, kini stigmanya sudah bergeser. Tidak ada salahnya untuk tertawa dan membuat lelucon. Tapi tetap saja ada ketentuannya.


"Bagaimana jika aktivitas atau tindakan itu membuat orang lain tertawa? Jawabannya sederhana. Bahkan jika itu membuat orang lain bahagia, jika itu dilakukan dengan mengorbankan seseorang yang terluka secara emosional dan kadang-kadang bahkan secara fisik, itu salah!" tuturnya.


Agarwal mengatakan sebagian besar dari kita menikmati kemalangan orang lain, baik itu orang yang jatuh di depan kita atau mungkin seseorang dengan aksen yang berbeda. Kita menganggapnya lucu dan menertawakan mereka. Setidaknya yang kita tahu bahwa 'kita' menikmatinya, tidak tahu deh mereka yang jadi sasaran bercandaan.


"Dan, di sinilah kita perlu membawa pengetahuan kita tentang bagaimana menjadi bahagia tanpa menyakiti seseorang. Badut membuat semua orang senang dengan membuat lelucon pada diri sendiri dan bukan pada orang lain. Mengolok-olok seseorang bisa jadi lucu bagi orang lain tetapi tidak untuk orang itu," sambungnya.

https://tendabiru21.net/movies/force-of-nature/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar