Sabtu, 01 Mei 2021

RS Penuh, Pasien COVID-19 di India 14 Jam Keliling Hanya untuk Cari ICU

 Gelombang tsunami COVID-19 membuat warga India harus 'berebut' layanan kesehatan mulai dari fasilitas ICU, tabung oksigen, hingga obat remdesivir.

Rose Marouk, seorang wanita di Inggris yang membantu mencarikan rumah sakit untuk keluarganya di India, mengisahkan perjuangan pamannya yang adalah seorang politisi di negara bagian Punjab, bertahan hidup dari infeksi COVID-19.


Untuk mendapatkan layanan rumah sakit, keluarganya harus membopong sang paman melakukan perjalanan 14 jam nonstop dengan mobil, mengunjungi satu demi satu rumah sakit.


"Jika Anda tidak memiliki koneksi, tidak mungkin Anda bisa mendapatkan tempat tidur di rumah sakit. Itu sangat menyedihkan," ujarnya, dikutip dari BBC, Jumat (30/4/2021).


Di rumah sakit, paman Marouk sempat pulih. Namun kondisi itu tak berlangsung lama, ia kemudian koma dan kini menggunakan ventilator.


"Itu salah ketika saya bilang jika kamu kaya dan punya koneksi di politik, kamu akan mendapatkan kasur rumah sakit. Mereka (pemerintah) punya banyak waktu untuk mempersiapkan kondisi itu," ujarnya.


Seorang mahasiswa asal Indonesia di Jawaharlal Nehru University (JNU) di New Delhi, Mohd. Agoes Aufiya sempat menceritakan kondisi serupa perihal pasien COVID-19 di India berebut rumah sakit.


Menurutnya, laporan-laporan di internet terkait kondisi kritis India adalah benar adanya. Pada Kamis (29/4/2021), ia mendapat laporan bahwa New Delhi tinggal memiliki 18 tempat tidur ICU tersisa. Dari total 4.821 yang tersedia, 4.803 di antaranya sudah terpakai.


"Memang banyak sekali warga India, terutama di kota New Delhi mencoba melakukan perawatan di rumah sakit ini sudah overload, tidak bisa menampung lagi," kata Agoes dalam diskusi daring.

https://cinemamovie28.com/movies/becky/


Ini Rahasia Makan Mie Instan agar Lebih Sehat


Mie instan memang jadi makanan populer yang sangat digemari. Tapi, tahukah Anda bahwa sering mengonsumsi mie instan ternyata dapat berefek negatif untuk kesehatan?

Mie umumnya terbuat dari campuran air, tepung, dan telur. Awalnya, mie diketahui berasal dari China sejak 5.000 tahun sebelum masehi. Di banyak negara Asia, mie menjadi salah satu makanan pokok. Pada tahun 1958, untuk pertama kalinya, Jepang mulai mengembangkan produksi mie instan dalam skala besar. Produksi mie instan ini pun melibatkan proses penggorengan singkat untuk memperpanjang umur simpan. Berdasarkan data World Instant Noodles Association, tingkat konsumsi mie instan di dunia mencapai 106,4 miliar saji di tahun 2019.


Walaupun sangat praktis, mie instan menyimpan risiko bahaya kesehatan karena mengandung banyak kalori, lemak, dan garam. Data dari Singapore Nutrient Database menunjukkan mie instan dapat mengandung 468 kalori, 19 gram lemak, dan 2278 mg garam sodium per sajinya.


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pun telah merekomendasikan batas asupan lemak harian, yakni maksimal 67 gram per hari dan batas asupan garam sodium maksimal 2.400 mg per hari. Padahal, masih ada kandungan lemak dan garam sodium yang perlu dihitung dari makanan lain.


Tak heran, penelitian pada Journal of Nutrition and Health menunjukkan konsumsi mie instan setidaknya 1 kali per minggu berkaitan dengan lingkar pinggang yang lebih besar pada wanita. Penelitian pada jurnal Nutrition Research and Practice pun menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi mie instan lebih dari 2 kali per minggu diketahui lebih berisiko mengalami trigliserida tinggi.


Jadi, kalau ingin mengonsumsi mie tanpa khawatir dengan kandungan kalori dan lemak, Anda bisa mengonsumsi mie yang lebih sehat, yaitu Tropicana Slim Shirataki Noodles. Tropicana Slim Shirataki Noodles terbuat dari terbuat dari umbi shirataki yang rendah lemak, lebih rendah garam, tinggi serat, dan hanya mengandung 100 kalori per saji sehingga cocok untuk diet. Dengan rasanya yang lezat, Tropicana Slim Shirataki Noodles dapat membantu Anda mewujudkan pola hidup sehat tanpa mengorbankan kenikmatan rasa.

https://cinemamovie28.com/movies/the-incorruptible/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar