Menyambut Imlek, 20 bocah berbusana khas Tionghoa di Manado berlenggak lenggok di atas karpet merah. Aksi mereka pun dikagumi turis China yang menontonnya.
Menariknya, para peserta Chinese Costume Parade ini terdiri dari 6 peserta umat Muslim dan 14 umat Nasrani. Momen ini pun jadi daya tarik para turis china yang hendak berbelanja di Transmart Kawanua Manado, pada Sabtu (2/2) kemarin.
Kegiatan yang dilaksanakan mulai jam 15.00 WITA ini akan dilanjutkan hingga pada tanggal 5 nanti demi memeriahkan hari Imlek. Momen ini jadi daya tarik para turis China yang hendak berbelanja di Transmart Kawanua Manado.
"Hey, saya senang melihat aktivitas ini di sini. Kegiatan ini sangat baik, mereka berpakaian kostum orang China. Orang-orang China suka melihat ini. Saya senang berada di sini. Saya juga senang dengan kalian semua di sini," ungkap Sally, turis dari China.
Sementara itu, orang tua dari peserta lomba mengaku anaknya ikut perlombaan ini karena ingin mengajarkan toleransi kepada sang anak, meski mereka beragama Islam.
"Menambah pengalaman, walau pun ini hari raya Imlek hari raya Chinese, sementara saya umat Muslim, kita kan bisa bertoleransi agama melalui acara ini," ungkap Mia, ibu dari salah satu peserta warga Manado.
Kesiapan mental dan bakat modeling yang baik, nampak pada setiap peserta. Mereka sudah cukup punya pengalaman dalam lomba fashion.
"Tujuannya kami ikut merayakan Imlek, salah satu tujuan kami juga menampilkan toleransi beragama karena peserta beragam agama, ada umat muslim dan nasrani yang jadi peserta. Dari jumlah 60 pendaftar namun berkurang hingga yang hadir hanya 20 peserta karena cuaca ekstrim", ujar Pingkan Langelo, Manajer Shopping Mall Transmart Kawanua Manado.
Perayaan Imlek dalam rangka hari tahun baru China 2019, Transmart Carefour di 17 titik kota besar di Indonesia. Perayaan itu digelar selama empat hari, dimulai dari tanggal 2 sampai tanggal 5 Februari nanti.
Ini Satu-satunya Agrowisata di Magetan
Jika kalian berkunjung ke Kabupaten Magetan, jangan lupa singgah di objek wisata Agrowisata Green Garden. Inilah satu-satunya agrowisata di Magetan.
Lokasinya tidak jauh dari Alon-alon Magetan, kamu bisa melewati perempatan Sukomoro kemudian belok kanan dan menuju Jalan Taji, Desa Truneng, Sukomoro. Sekitar 30 menit sudah sampai di lokasi.
Terdapat gapura bertuliskan Agrowisata Green Garden Magetan sebelum memasuki area wisata tersebut. Setelah memasuki gapura, kamu akan disambut dengan hamparan sawah yang menyejukkan mata.
Tempat wisata ini memang berada di area pertanian sehingga suasana pedesaan begitu terasa. Tak jarang kita temui para petani yang masih sibuk beraktivitas di sawah.
Agrowisata Green Garden adalah salah satu destinasi wisata edukasi terbaru di Kabupaten Magetan. Objek wisata ini menonjolkan pembudidayaan berbagai macam tanaman sehingga kamu bisa menikmati indahnya tanaman sekaligus membeli bibitnya jika menginginkan.
Tanaman budidaya yang paling hits di sini adalah Bunga Matahari. Selain itu juga terdapat tanaman buah-buahan seperti pepaya, nanas, pisang dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, kamu juga dapat menggunakan spot selfie yang tersedia.
Salah satu spot selfie yang disediakan adalah bangunan yang terbuat dari bambu. Ada beberapa tangga yang harus dilewati untuk menuju ke puncak bangunan. Setelah sampai di puncak bangunan, kamu akan dimanjakan dengan pemandangan kawasan Agrowisata Green Garden secara keseluruhan.
Kamu juga bisa berfoto selfie dengan background Gunung Lawu. Berbagai macam permainan anak juga tersedia di tempat ini, seperti jungkat-jungkit, ayunan dan masih banyak lagi. Hal yang terbaru adalah kolam renang yang saat ini masih dalam proses pembuatan.
Agrowisata Green Garden Magetan dibuka setiap hari mulai pukul 07.30-17.00 WIB. Kamu bisa kesini saat pagi atau sore hari karena jika sinang maka panas mataharai lumayan terasa. Fasilitas objek wisata ini sudah cukup memadai seperti tersedianya toilet, mushola, warung, tempat parkir dan gazzebo yang lumayan banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar