Bunga bangkai di Kebun Raya Cibodas (KRC) mekar. Sayang, bunga langka itu mekar di saat kawasan Cipanas, Kabupaten Cianjur itu ditutup akibat status siaga COVID-19.
Bunga ini memiliki nama ilmiah Amorphophallus titanum. Berasal dari Taman Nasional Kerinci Seblat, bijinya disemai pada 2000 lalu.
Plh Kepala Balai Konservasi Tumbuhan KRC, Muhammad Imam Surya yang mengabarkan. Bunga ini pernah mekar pada 2016 dan kembali mekar dengan tinggi bunga 291 cm dan diameter 119 cm.
"Mekar sempurna pada Jumat (21/3) pagi. Sempat mengeluarkan aroma khas bunga bangkai. Ini mekar yang kedua kali dari individu yang sama," ujar Imam kepada detikcom, Sabtu (21/3/2020).
Antara bunga pertama dan kedua memiliki jarak empat tahun dengan siklus pascaberbunga di 2016. Pada 2017 individu bunga berada pada fase dorman, sedangkan 2017-2019 fase vegetative kemudian fase dorman dan 2020 fase berbunga.
Di fase mekar bunga ini memiliki warna kuning dengan sedikit semburat ungu. Dibeberapa bagian dan spatha berwarna merah hati. Meski pada awal mekar bunga itu mengeluarkan bau busuk yang cukup menyengat, bunga bangkai selalu menjadi saya tarik pengunjung untuk menikmati warna indahnya.
Sayangnya, bunga bangkai ini mekar di tengah tutupnya destinasi wisata di Cianjur, termasuk Kebun Raya Cibodas. Merebaknya virus Corona membuat destinasi KRC tutup hingga 30 maret.
Pengunjung pun dipastikan tidak bisa menikmati langsung mekarnya satu dari 13 individu bunga bangkai yang ada di KRC. Sebab masa mekar hanya tiga hari.
"Setelah tiga hari bunga bangkai akan kayu dan kemudian memasuki fase awal lagi. Mekarnya kemungkinan empat tahun berikutnya," ungkap Humas LIPI Kebun Raya Cibodas, Dwi Novia Puspitasari.
Tetapi, tidak perlu khawatir masyarakat masih bisa menikmati keindahan mekarnya bunga bangkai melalui media sosial dari LIPI dan Kebun Raya Cibodas.
"Kami akan tetap suguhkan keindahan mekarnya bunga bangkai ini melalui postingan foto-foto di media sosial. Sehingga masyarakat tetap bisa menikmati, meski tidak secara langsung," tuturnya.
KAI Tiadakan Gerbong Priority Karena Corona
PT KA Pariwisata meniadakan gerbong prioritas hingga 31 Maret. Wabah virus Corona jadi penyebabnya.
Dalam rilis resmi PT KA Pariwisata, Sabtu (21/3/2020), perusahan membatalkan penjualan 22 jadwal kereta wisata tipe Priority dengan jumlah perjalanan sebanyak 159. Peniadaan ini dimulai dari tanggal 21-31 Maret 2020.
Manager Humas Kawisata, M.Ilud Siregar, menyampaikan bahwa untuk sementara waktu perjalanan kereta Priority dibatalkan perjalanannya guna mendukung program pemerintah untuk penanggulangan penyebaran virus Corona atau COVID-19. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan atas pembatalan tersebut.
Bagi para pelanggan yang sudah membeli tiket dan tidak ingin melanjutkan perjalanannya dapat mengajukan full refund (pengembalian dana) 100%. Pengembalian dana dapat diajukan melalui loket-loket pembatalan di stasiun atau aplikasi KAI Access.
Sementara, bagi pelanggan yang tetap menginginkan keberangkatan pada tanggal yang sama, sesuai dengan tiket yang sudah dibeli, bisa menukar tiketnya menjadi tiket kereta api kelas eksekutif. Kamu harus ke customer service di stasiun keberangkatan dan memproses pengembalian selisih dari biaya tiket yang sudah dibeli sebelumnya.
Berikut ketentuan pengembalian dana tiket Priority KA Pariwisata:
1. Apabila penumpang membatalkan perjalanannya di stasiun keberangkatan penumpang karena menolak menggunakan sarana kereta pengganti, maka bea tiket dikembalikan 100% diluar bea pesan
2. Apabila penumpang tetap berangkat menggunakan sarana kereta pengganti dan kelas pelayanannya lebih rendah, maka bea tiket dikembalikan dengan perhitungan tarif tiket kelas Priority dikurangi dengan tarif subclass tertinggi pada sarana pengganti sesuai dengan relasi tiket penumpang diluar bea pesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar