Sabtu, 28 Maret 2020

Menyentuh! Cara Objek Wisata Jepang Melawan Diskriminasi

Bukan hanya di Indonesia, dunia pariwisata Jepang juga terguncang pasca merebaknya COVID-19. Namun, satu objek wisata Jepang ini menyuarakan anti-diskriminasi.
Pandemi COVID-19 tak hanya memakan banyak korban jiwa, tapi juga diskriminasi ras. Disebut berawal dari Wuhan, tak sedikit orang China di dunia yang kerap didiskreditkan perihal identitasnya terkait virus tersebut.

Melawan bentuk diskriminasi itu, objek wisata bernama Ninja Castle di Asakusa, Jepang, berusaha mengetuk hati traveler lewat sebuah pesan singkat. Dilihat detikcom, hal itu diketahui lewat unggahan Twitter pengguna bernama @MAD_adnap.

Dalam sebuah foto bergambar manekin dengan pakaian ninja, tampak juga sebuah pesan dalam bahasa Inggris yang ditujukan untuk wisatawan di tengah pandemi COVID-19.

"Kami menyambut semua orang, turis asing dan juga wisatawan China. Hal yang buruk adalah virus COVID-19, bukan Anda yang datang ke Jepang. Jadi datanglah dengan perasaan damai. Hilangkan diskriminasi karena COVID-19," tertanda Ninja Castle.


天晴れ富士 CHLOER ☆
@MAD_adnap
Saw that today and it warmed my heart 💗

Lihat gambar di Twitter
1.083
12.54 - 25 Feb 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
291 orang memperbincangkan tentang ini

Sontak, unggahan itu pun langsung viral dan mencuri perhatian warganet. Fotonya dibagikan kembali sebanyak 280 kali dan disukai oleh sekitar 1.000 warganet. Unggahan itu diketahui diunggah pertama kali pada 25 Februari lalu.

Di tengah pandemi COVID-19 dan diskriminasi ras yang kian masif, sejatinya pesan ini dapat mengingatkan traveler semua untuk berpikir lebih jernih. Bukan ras yang jadi masalah, melainkan diskriminasi dan virus itu sendiri.

Catat Lur! Tempat Karaoke dan Wisata Pekalongan Tutup Mulai Hari Ini

 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan, mulai hari ini, Kamis (19/03/2020), mengimbau untuk meniadakan aktivitas di tempat-tempat kerumunan massa, termasuk tempat wisata, hiburan dan karaoke.
Imbauan itu merupakan implementasi dari keputusan Pemkab Pekalongan untuk mengantipasi wabah Corona. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, Mukaromah Syakoer, menyampaikan hal tersebut usai mengikuti rapat koordinasi di Ruang Rapat Bupati Pekalongan, Kamis sore (19/03/2020).

"Hasil rapat tadi, mulai hari ini semua tempat hiburan untuk ditutup. Termasuk, di tempat hiburan karaoke, wisata dan lain sebagainya," ujar Mukaromah Syakoer saat ditemui detikcom.

Penutupan itu dilakukan hingga batas waktu yang ditentukan. Mukaromah juga mengatakan, bila membandel akan dilakukan tindakan tegas. "Satpol PP akan patroli memantau tempat-tempat itu, termasuk yang ada di Pantura," katanya.

Mukaromah juga menegaskan kembali bahwa penutupan ini juga berlaku untuk seluruh tempat wisata. "Semuanya diminta ditutup, perintah Pak Bupati," katanya.

"Kita menghimbau pada warga masyarakat, agar tidak mendatangi banyak kerumunan dulu, hingga waktu dinyatakan nyaman," tutupnya.

Untuk Pertama Kalinya, Selandia Baru Tertutup untuk Turis Asing

Selandia Baru dan Australia merespons makin meluasnya penyebaran virus Corona. Mereka kompak menutup pintu untuk warga negara asing.
Larangan memasuki wilayah Australia bagi non warganegara dan residen dimulai pada Jumat pukul 21.00 waktu setempat. Pengumuman itu disampaikan Perdana Menteri Scott Morrison di Canberra pada hari Kamis (19/3/2020).

Selandia Baru juga mengambil langkah serupa. Malah, Selandia Baru start lebih dulu, yakni mulai Kamis malam.

"Saya yakin ini langkah penting yang harus diambil. Saya sudah berkonsultasi dengan Perdana Menteri Selandia Baru untuk mengambil keputusan larangan ini," kata Morrison seperti dikutip 7news.com.

"Aturan ini memungkinkan selama 24 jam ke depan bagi orang-orang untuk membuat rencana lain, jika mereka berniat datang ke Australia," kata Morrison.

Morrison juga mengimbau agar warga Australia segera pulang dari traveling. Pemerintah Australia bekerja sama dengan Qantas untuk memfasilitasi kepulangan itu.

"Bagi warga negara Australia, tentu saja, mereka bisa kembali namun harus, seperti yang sudah dijalani, melakukan isolasi selama 14 hari setelah tiba di Australia lagi," dia menambahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar