Kamis, 26 Maret 2020

Dampak Corona, Sejumlah Event Wisata di NTB Ditunda

Sejumlah event promosi wisata di Nusa Tenggara Barat (NTB), harus ditunda pelaksanaannya oleh otoritas setempat. Event-event yang melibatkan banyak orang itu dikhawatirkan dapat menjadi pemicu penyebaran virus Corona.
Kegiatan promosi wisata yang ditunda tersebut antara Festival Pesona Tambora (FPT) dan event Bike Tour 2020 Bima dan Dompu. "Kegiatan FPT (Festival Pesona Tambora) ditunda dulu, kendati sudah dijadwalkan karena harus melihat perkembangan kasus COVID-19 ini," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Dompu, H. Khaerul Insan pada wartawan Kamis (19/3/2020).

Penundaan event yang masuk dalam kalender event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI itu, belum dipastikan hingga kapan. Disbudar Dompu masih menunggu perkembangan kasus virus Corona.

"Pemerintah atas sampai ke bawah sudah memberikan statemen terkait COVID-19 ini, tentunya kita harus mengikutinya sembari menunggu perkembangan kasusnya," ujarnya.

Sementara itu, Disbudpar Kabupaten Bima juga terpaksa menunda kegiatan promosi wisatanya. Penundaan event dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona atau COVID-19.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima Dahlan H. Muhammad dalam surat edarannya per tanggal 16 Maret mengatakan, event yang ditunda adalah event Bike Tour 2020 yang rutin digelar pada setiap tahunnya.

Kegiatan Bima Bike Tour 60 Km dengan rute Uma Lengge-Obyek Wisata Alam Bombo Ncera itu, dilaksanakan pada 21- 22 Maret itu, ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

"Penundaan ini dilakukan hingga dalam waktu yang belum ditentukan. Sampai pandemi ini berakhir, baru kita siapkan pelaksanaan even Bike Tour 2020," ungkapnya.

Dasar penundaan Bike Tour 2020 ini karena merupakan salah satu bentuk kegiatan yang melibatkan banyak peserta dari dalam dan luar daerah.

Langkah itu mengacu pada Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja ASN dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19.

Selain itu, juga mengacu kepada keputusan Gubernur NTB melalui Breaking News tanggal 15 Maret 2020 pada point 5, yakni diimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan keramaian dalam rangka mengantisipasi atau meminimalisir penyebaran virus Corona di instansi pemerintah pada khususnya dan masyarakat luas.

Pandemi Corona Buat Pariwisata Anyer dan Carita Terpukul Dua Kali

Sudah jatuh tertimpa tangga, wisata Anyer dan Carita terpuruk usai diterjang tsunami pada akhir 2018 dan Corona tahun ini.
Pandemi Corona di Indonesia membuat wisata di pesisir Banten terutama Anyer dan Carita terpuruk. Ini jadi pukulan kedua setelah tsunami Selat Sunda pada Desember 2018 lalu, khususnya bagi usaha perhotelan dan restoran.

"Pasti terpukul, terpukulnya dua kali, dulu tsunami, sekarang Corona. Daerah pantai maksimum 20 persen okupansi (perhotelan) sudah bagus," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten Ahmad Sari Alam kepada detikcom di Serang, Banten, Kamis (19/3/2020).

Kondisi lebih parah juga dirasakan oleh pariwisata di pantai Carita, Pandeglang. Bahkan setelah tsunami, ada usaha perhotelan yang tutup dan merumahkan karyawan. Kondisi sepinya pengunjung ke hotel juga terjadi di pantai Anyer di Kabupaten Serang.

"Carita lebih parah, zaman tsunami ada yang tutup membikin karyawan dirumahkan, apalagi sekarang," ujarnya.

Imbas virus Corona tidak hanya berdampak ke okupansi hotel di wisata pesisir. PHRI memperkirakan ada penurunan pengunjung sampai 40-50 persen di perkotaan Tangerang Raya.

"Di Kota Tangerang biasanya okupansi 75 persen, ini 35 persen terisi. Kondisinya memang menurun, restoran pun sama," katanya.

Pesanan hotel oleh kelompok besar pun kebanyakan mengalami penundaan. Apalagi menurutnya ada larangan pemerintah untuk rapat dan berkumpul dalam jumlah banyak.

"Itu jadi kendala, yang biasanya rapat-rapat, ini nggak ada, sudah turun. Ini bantuan pemerintah sangat diharapkan," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar