Minggu, 15 Maret 2020

Cerita Taman Lotus dan Kodok yang Tak Bersuara di China

Daming Lake jadi danau yang paling populer di Kota Jinan, China. Selain romantis dan sangat cantik, danau ini juga punya cerita tentang taman lotus dan kodok.

Daming Lake begitu populer di Kota Jinan, Provinsi Shandong di China. detikTravel bersama Dwidaya Tour mendapat kesempatan untuk menjelajahi Daming Lake.

Menjadi yang terluas di Kota Jinan, danau ini ikonik. Daming Lake punya banyak sudut yang bisa dijelajahi.

Salah satunya adalah taman lotus atau bunga teratai di dekat pintu keluar. Sisi danau yang ini dikhususkan untuk tanaman bunga teratai. Namun karena musim dingin, teratainya kering dan tak berbunga.

Taman teratai ini pun memiliki cerita menarik yang datang dari zaman kerajaan. Konon, saat itu seorang raja yang berkunjung ke Daming Lake.

Setelah berjalan-jalan, raja beristirahat di dekat taman yang penuh teratai. Taman teratai sendiri begitu ramai dengan kodok-kodok yang bersahut-sahutan.

Raja yang sedang beristirahat merasa terganggu dan menghardik kodok-kodok di taman supaya diam. Seketika itu juga, kodok-kodok di taman lotus ini diam dan keadaan menjadi sunyi.

Menurut kepercayaan setempat, sejak kejadian tersebut taman lotus ini tak lagi berisik. Satu suara kodok pun tak terdengar di area ini.

"Sejak dihardik raja, kodok-kodok di taman ini diam sampai sekarang. Tak ada yang tahu bagaimana ini bisa terjadi," ujar Dennis, pemandu dari China Internasional Travel Service (CITS).

Wisatawan bisa menikmati keindahan taman teratai ketika musim semi atau panas. Ada bangku dan gazebo yang disediakan supaya wisatawan bisa menikmati taman lotus dengan leluasa.

Jangan, Sekalipun Jangan Pernah Meremehkan Pramugari

 Mungkin, pekerjaan menjadi pramugari adalah salah satu yang paling menyenangkan. Tapi nyatanya, pekerjaan mereka lebih berat dari yang kita duga.

Dilansir dari beberapa media internasional seperti Forbes dan News Australia, Kamis (10/1/2019) di AS sana viral tulisan curhatan seorang pramugari di media sosial. Diyakini, itu ditulis oleh salah seorang pramugari dengan tanpa menyebut namanya.

"Penumpang yang terhormat, kemarin ada salah satu penumpang bilang 'kamu hanya pramugari' saat saya mencegahnya masuk ke dalam kabin karena ketika itu pilot sedang keluar masuk kokpit. Saya merenung dan akan memberikan penjelasan mengenai pekerjaan saya yang hanya pramugari ini," tulisnya.

Tulisan itu dijabarkan dalam 8 paragaraf. Setelah kalimat pembuka, dijelaskan bahwa calon pramugari harus melewati segala persyaratan dan pelatihan untuk menjadi pramugari. Pelatihannya pun tak main-main.

"Saya tahu cara memadamkan api di ketinggian 35.000 kaki, saya harus bisa melakukan CPR (Cardiopulmonary resuscitation) sampai segala macam pertolongan pertama untuk kesehatan, saya tahu cara mengidentifikasi senjata dan bom kemudian memindahkannya ke bagian pesawat tertentu agar meminimalisir risiko jika meledak dan saya dituntut untuk bisa evakuasi penumpang dalam waktu kurang dari 60 detik," lanjutnya.

"Sambil tersenyum, saya diajari cara untuk menyesuaikan diri dengan orang-orang dari berbagai budaya di dunia. Tak sedikit, ada dari mereka yang tidak puas dan malah berlaku kasar. Kita (pramugari), merasakan itu semua," tulisnya.

Dalam postingan itu juga dijelaskan, sang penulis yang sudah 20 tahun bekerja sebagai pramugari mendapat banyak pengalaman dan kisah yang menggetarkan hati selama bertugas. Dia pernah menemani seorang ibu yang terbang jauh demi bisa melihat jenazah putranya, sambil menguatkan ibu tersebut dengan memegang tangannya.

"Saya pernah memberikan pakaian pribadi saya ke penumpang yang muntah, saya menangis di depan pintu pesawat melihat peti mati seorang jenazah tentara terbungkus bendera AS sedang diturunkan dan saya menyaksikan seorang penumpang pria meninggal di pesawat, walau sudah dibantu CPR tetapi tidak berhasil. Selama satu jam, saya duduk di sebelah jenazahnya sampai pesawat mendarat dan dibawa oleh petugas berwenang," paparnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar