Sering mendengar kata dodol Garut? Garut memang identik dengan dodol, sehingga tak afdol rasanya jika ke Garut tanpa membawa pangan legit dan manis ini.
Sudah menjadi kebiasaan banyak orang untu membawa oleh-oleh seusai berwisata kemana saja. Oleh-oleh yang dibawapun beraneka ragam, mulai dari kain khas suatu daerah, souvenir, kaos dan juga makanan. Saat berkunjung ke Garut ada juga oleh-oleh yang wajib dibawa yaitu dodol.
Dodol adalah makanan manis yang berbahan utama tepung ketan. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki jenis makan ini, hanya mungkin ada perbedaan pada kemasan dan rasa manis serta campurannya.
Di Garut, dodol dikemas dalam bentuk kotak persegi panjang ukuran kecil dan agak keras. Rasanya pun selain rasa asli juga sudah terdapat banyak varian seperti durian, stroberi, kacang merah dan lain-lain. Saya sendiri lebih suka rasa original.
Salah satu kawasan yang menjual oleh-oleh khas garut ini berlokasi di Jalan Tarogong Garut. Sepanjang jalan di bagian kanan dan kiri terdapat toko-toko yang menjual dodol.
Selain dodol juga terdapat makanan lain yang tak kalah enak , seperti kerupuk kulit, coklat, aneka snack dan masih banyak lagi. Jika masuk ke salah satu toko maka selain membeli dodol biasanya penunjung juga membeli makanan lain yang dipajang pemilik toko sehingga menarik pembeli .
Dodol yang dijual di sini biasanya diberi harga perkilo dan pengunjung bisa membeli dengan memilih beberapa rasa dalam satu plastik. Praktis dan lengkap rasanya, karena ada banyak rasa biasaya pengunjung diperbolehkan mencicipi terlebih dahulu. Tapi ingat jangan banyak-banyak ya icip-icipnya.
Menyentuh! Cara Objek Wisata Jepang Melawan Diskriminasi
Bukan hanya di Indonesia, dunia pariwisata Jepang juga terguncang pasca merebaknya COVID-19. Namun, satu objek wisata Jepang ini menyuarakan anti-diskriminasi.
Pandemi COVID-19 tak hanya memakan banyak korban jiwa, tapi juga diskriminasi ras. Disebut berawal dari Wuhan, tak sedikit orang China di dunia yang kerap didiskreditkan perihal identitasnya terkait virus tersebut.
Melawan bentuk diskriminasi itu, objek wisata bernama Ninja Castle di Asakusa, Jepang, berusaha mengetuk hati traveler lewat sebuah pesan singkat. Dilihat detikcom, hal itu diketahui lewat unggahan Twitter pengguna bernama @MAD_adnap.
Dalam sebuah foto bergambar manekin dengan pakaian ninja, tampak juga sebuah pesan dalam bahasa Inggris yang ditujukan untuk wisatawan di tengah pandemi COVID-19.
"Kami menyambut semua orang, turis asing dan juga wisatawan China. Hal yang buruk adalah virus COVID-19, bukan Anda yang datang ke Jepang. Jadi datanglah dengan perasaan damai. Hilangkan diskriminasi karena COVID-19," tertanda Ninja Castle.
天晴れ富士 CHLOER ☆
@MAD_adnap
Saw that today and it warmed my heart 💗
Lihat gambar di Twitter
1.083
12.54 - 25 Feb 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
291 orang memperbincangkan tentang ini
Sontak, unggahan itu pun langsung viral dan mencuri perhatian warganet. Fotonya dibagikan kembali sebanyak 280 kali dan disukai oleh sekitar 1.000 warganet. Unggahan itu diketahui diunggah pertama kali pada 25 Februari lalu.
Di tengah pandemi COVID-19 dan diskriminasi ras yang kian masif, sejatinya pesan ini dapat mengingatkan traveler semua untuk berpikir lebih jernih. Bukan ras yang jadi masalah, melainkan diskriminasi dan virus itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar