Senin, 16 Maret 2020

Kenapa Kamu Mesti Datang ke Museum La Galigo Makassar?

Museum La Galigo adalah destinasi menarik di Makassar. Ada alasan penting kenapa traveler mesti datang ke sana.

Selain bisa mencicipi kuliner khas Makassar, traveler mesti mengunjungi wisata sejarah di Kota Angin Mamiri ini, tepatnya di Museum La Galigo. Di sini banyak menyimpan sejarah-sejarah kuno masa lampau.

Museum yang terletak di Fort Rotterdam, jantung Kota Makassar ini memiliki banyak informasi menarik, contohnya adat pernikahan Bugis, ada juga koleksi rumah adat Sulawesi Selatan seperti Saoraja (Bugis), Ballak Lompoa (Makassar), Taratak (Makassar), Tongkonan (Toraja) dan lain-lain. Koleksi lain ada juga informasi hari-hari baik untuk turun ke sawah setiap minggunya.

Di salah satu ruangan di sini terdapat kapal phinisi yang bahan dasarnya dari kayu, mempunyai dua tiang utama dan layar tujuh helai. Museum ini merupakan simbol kejayaan masyarakat Bugis-Makassar.

Setelah seharian mengunjungi museum, kita bisa mengunjungi ke belakang museum. Tepat di belakang museum terdapat benteng Fort Rotterdam peninggalan kolonial Belanda dulu, konon dengan kita naik ke atasnya kita bisa melihat pantai Losari dari jarak jauh. Namun saat ini kita tidak bisa melihat langsung Pantai Losari dari jauh, karena terhalang oleh padatnya rumah warga saat ini.

Air Terjun Tumpang Dua yang Tersembunyi di Kotabaru, Kalsel

Kabupaten Kotabaru di Kalimantan Selatan punya beberapa destinasi wisata alam yang belum banyak wisatawan tahu. Salah satunya adalah Air Terjun Tumpang Dua.

Kabupaten Kotabaru memiliki aneka potensi wisata alam yang sangat menarik untuk dikunjungi. Namun sayangnya belum banyak masyarakat luas yang mengetahui. Salah satu kawasan wisata alam yang menarik bagi saya adalah Air Terjun Tumpang Dua.

Air Terjun Tumpang Dua berlokasi di Desa Sebelimbingan, Kecamatan Pulaulaut Utara, berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat kota. Air terjun ini diberi nama Tumpang Dua karena air yang mengalir di atas batu, dan membentuk turunan seperti anak tangga.

Untuk menuju ke air terjun ini, dari pintu gerbang, traveler perlu berjalan cukup jauh menuruni anak tangga menuju ke lokasi air terjun. Harap berhati-hati ya traveler, sebab tangga untuk menuju ke air terjun cukup licin.

Mendengar air terjun, siapa saja pasti akan membayangkan air yang jatuh dari tebing yang tinggi, namun ternyata kenyataan berbeda. Traveler akan menemukan air yang mengalir deras melalui bebatuan dan tebing landai, bukannya jatuh dari ketinggian.

Namun demikian kawasan ini tetap cantik dan menarik untuk dikunjungi, sebab lokasinya bebas dari polusi dari asap kendaraan dan di kawasan ini masih banyak terdapat pepohonan besar yang mengelilingi. Tidak hanya air terjun yang ada di kawasan ini, sebab di bagian bawah terdapat kolam pemandian dengan air yang sangat jernih.

Hanya saja tempat ini biasanya dibuka pengelola pada hari libur saja dan jarang dibuka pada hari kerja. Di kawasan ini juga belum terdapat kantin yang memadai, sehingga traveler harus membawa perbekalan yang cukup.

Dengan hawanya yang segar di antara rindangnya pepohonan dan segarnya suara gemericik air, membuat hati dan pikiran ini tenang saat berada di air terjun ini. Sayangnya belum ada petunjuk arah untuk menuju ke kawasan ini, sehingga traveler perlu bertanya arah pada warga sekitar yang dengan senang hati membantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar