Kuil Wat Pho di Thailand sering dikunjungi wisatawan. Di kuil ini kita bisa melihat syahdunya prosesi ibadah para bhiksu, sebelum virus Corona datang menyerang.
Bagi sebagian besar wisatawan, terutama yang baru pertama berkunjung ke Bangkok, mengunjungi Wat Pho tentu akan menjadi suatu agenda wajib. Betapa tidak, sebab kuil ini sangat terkenal dengan patung sang Buddha yang sedang berbaring, dengan ukuran besar dan berlapis emas.
Selain itu, Wat Pho juga terkenal sebagai tempat lahirnya seni pijat khas Thailand atau Thai Massage. Namun ada juga yang unik saat saya mengunjungi Wat Pho beberapa waktu yang lalu, sebelum virus Corona datang menyerang.
Saat sedang mengeksplore area, terdapat suatu ruangan ibadah, yang di dalamnya dipadati cukup banyak bhiksu. Rupanya sedang ada prosesi peribadatan di saat itu.
Pada awalnya saya cukup ragu untuk mengambil gambar, bahkan untuk mendekat. Namun saya lihat cukup banyak wisatawan yang mendekat ke ruangan itu, dan bahkan masuk ke dalamnnya. Maka saya pun memberanikan diri untuk masuk ke ruang ibadah setelah meminta izin dahulu pada petugas yang berjaga.
Di dalam ruangan, suasananya begitu hangat. Dengan harumnya aroma dupa yang dibakar, dan bhiksu yang sedang membacakan doa dalam bahasa Thailand, sungguh terasa khusyuk dan syahdu proses peribadatan di sore itu. Area untuk bhiksu dan pengunjung lain dibuat terpisah.
Pada bagian depan terdapat umat yang sedang berdoa, sementara saya dan wisatawan lainnya ada di bagian tengah dan belakang.
Walaupun sedang beribadah, namun wisatawan masih diperkenankan untuk mengambil gambar.
Hanya saja pastikan untuk tidak menggunakan lampu blitz, jika tidak tentu akan mengganggu ketenangan dan konsentrasi para bhiksu dan umat yang sedang beribadah. Sungguh suatu pengalaman yang tak terlupakan saat berkunjung ke Wat Pho.
Museum yang Tak Sekadar Museum
Museum ini bukan sembarang museum. Museum Lambung Mangkurat menyimpan koleksi benda bersejarah dari masa kerajaan Hindu-Buddha hingga perjuangan lawan penjajah.
Ada ungkapan: "Bila ingin berbicara dengan orang asing belajarlah bahasanya, dan bila ingin mengetahui sifat nya pelajarilah sejarah dan budayanya, karena budaya dan sejarah membentuk jiwa seseorang,"
Tempat paling untuk mempelajari budaya dan sejarah Banjar adalah dengan mengunjungi museumnya. Di provinsi Kalimantan Selatan sendiri terdapat 2 buah museum yang terkenal yaitu Museum Lambung Mangkurat dan Museum Wasaka.
Saat kami ke Kalimantan Selatan beberapa tahun lalu, kedua tempat itu berhasil dikunjungi. Bila Museum Wasaka banyak menyimpan koleksi masa perjuangan kemerdekaan RI 1945-1949, maka Museum Lambung Mangkurat lebih beragam. Koleksinya mulai dari masa prasejarah, jaman kerajaan Hindu-Buddha dilanjutkan masa Kesultanan dan akhirnya masa perlawanan terhadap Belanda di abad 19-20.
Kami berangkat dari kota Banjarmasin sekitar pukul 7.30 dan tiba di museum ini pukul 8.00 lebih sedikit. Karena masih pagi kami mengira museum ini belum buka, ternyata anggapan kami salah. Halaman sekitar museum sudah penuh dengan siswa/i Sekolah Dasar (SD) bersama guru-guru mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar