Minggu, 22 Maret 2020

Qianmen, Gerbang Beijing yang Punya Banyak Keunikan

Beijing, China terkenal dengan destinasi belanjanya di Wangfujing. Namun, tidak ada salahnya Anda mampir ke Qianmen dan di sana Anda malah bisa wisata sejarah.
Dalam bahasa Mandarin, Qian artinya depan. Men berarti gerbang. Ya, ini adalah gerbang depan menuju Beijing. Gerbangnya sendiri merupakan sebuah bangunan besar yang lebih mirip benteng.

Usianya lebih dari 5 abad. Dulu, namanya Zhengyangmen. Ini memang sebuah tempat belanja bagi orang lokal, khususnya produk fashion, daging, dan perhiasan.

Setelah direnovasi, tempat ini dibuka untuk umum, tepatnya setahun menjelang Olimpiade 2018. Tempat ini menjadi tempat asik untuk berbelanja seperti fashion, cinderamata, maupun kuliner. Tidak hanya produk khas China tetapi ada juga barang-barang bermerek.

Jalan sepanjang kurang dari 1 km ini juga asik untuk menikmati budaya China. Bahkan sekedar berfoto pun tempat ini menyediakan spot-spot yang instagrammable. Meski kental bergaya lokal, tetapi nampak juga bangunan arsitektur bergaya Eropa.

Hal unik yang bisa dijumpai di sini adalah adanya patung-patung yang dipajang di depan toko. Bukan patung biasa, karena patung-patung tersebut menceritakan kisah kegiatan tempo dulu sesuai produk yang dijajakan tokonya.

Misalnya, ada toko yang menjajakan sate buah, mengukur kain baju, atau bahkan kegiatan membuat arak. Lalu, di depan tokonya ada patung pembuatannya.

Tidak ada kendaraan yang diperkenankan masuk, karena tempat ini memang didedikasikan bagi pejalan kaki. Bila lelah berjalan, pengunjung dapat menaiki tram. Sebuah tram tua berjalan lalu lalang di bagian tengah jalan melayani penumpang. Namanya ding-ding, sesuai bunyi lonceng yang dikeluarkannya.

Bila ingin menikmati wisata kuliner, pengunjung bisa menikmati berbagai makanan khas China, baik makanan pinggir jalan ataupun di restaurant. Salah satu restoran terkenal yang didirikan sejak 18, Yitiaolong dan menyajikan makanan halal dengan menu domba. 

Lembang Bandung Mulai Lengang

Pandemi karena wabah virus Corona atau COVID-19 mengharuskan semua obyek wisata di Lembang, Kabupaten Bandung Barat ditutup. Sudah seminggu sepi, arus lalu lintas di sana juga lebih lancar.
Warga Kayuambon, Lembang, Depi Gunawan, mengatakan jika biasanya arus lalulintas di Lembang pasti macet saat akhir pekan. Namun, akhir pekan ini jalan-jalan utama di Lembang terasa sangat lengang.

"Sudah seminggu ini jalannya lengang, kalau buat saya warga Lembang ya inginnya seperti ini. Bisa keluar rumah tanpa macet-macetan," kata Depi saat ditemui di Lembang.

Persimpangan Beatrix, Alun-alun Lembang, Jalan Raya Lembang di depan Farm House dan The Great Asia Africa, serta persimpangan Grand Hotel Lembang yang biasanya menjadi simpul kemacetan. Saat ini arus lalu lintasnya sangat lancar.

"Biasanya saya ke Beatrix itu bisa sampai 45 menit kalau macet, tapi sekarang paling hanya 5 menit. Polusi udara juga sangat berkurang," bebernya.

Kondisi lengangnya jalanan juga terlihat di Kota Cimahi. Jalan Amir Machmud sebagai jalan nasional yang menjadi penghubung Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kota Bandung, tak terlihat kepadatan atau macet seperti biasanya.

"Ada penurunan kepadatan lalulintas sekitar 40-50 persen, jadi sekarang lebih lancar," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi, Endang.

Penurunan volume kendaraan tersebut, terutama merupakaan dampak dari sekolah yang diliburkan dan tutupnya obyek wisata di Lembang dan Kota Bandung karena virus Corona.

"Biasanya kan yang antar jemput pakai kendaraan berdampak terhadap kemacetan. Belum lagi yang pakai angkot. Ditambah wisata Lembang dan Bandung tutup, karena yang dari Jakarta lewat tol biasanya keluar di Tol Baros, dan lewat Cimahi menuju Lembang," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar