Karena Korea terdiri dari empat musim, selain area utama Gyeongju World juga memiliki area-area lainnya yang hanya bisa digunakan pada musim tertentu saja Snow Park di musim dingin dan California Beach di musim panas. Meskipun aku berkunjung saat musim panas, tetapi karena keterbatasan waktu aku tidak memasuki area California Beach.
Menurutku harga tiket masuk taman bermain Gyeongju World cukup terjangkau dibandingkan dengan taman bermain Korea lainnya, yaitu 25.000 won per orang untuk turis asing.Tiket tersebut telah mencakup seluruh wahana permainan yang disediakan. Karena aku datang di hari kerja, Gyeongju World tergolong cukup sepi. Aku datang pukul 16.00 dan bermain sampai jam operasionalnya habis, yaitu pukul 18.00. Namun, selama dua jam aku berhasil menaiki belasan wahana dari total 30 wahana yang tersedia.
Dari segi wahana, Gyeongju World termasuk taman bermain yang lengkap menyediakan berbagai macam wahana untuk segala usia. Ada wahana bermain untuk anak-anak hingga wahana ekstrem untuk dewasa. Terdapat pula wahana permainan yang tidak terdapat di Indonesia, seperti Phaethon atau roller coaster inversion (roller coaster yang lintasan relnya berada di bagian atas kepala, kebalikan dari roller coaster pada umumnya) dan Draken Valley atau sebuah dive coaster (jenis roller coaster yang memiliki tingkat kemiringan hingga 90 derajat).
Mengingat kedua jenis roller coaster ini tidak terdapat di Indonesia, aku pun memberanikan diri menaiki keduanya. Tetapi, ada pula wahana permainan seperti yang ada di Jakarta antara lain arung jeram, niagara, kicir-kicir, kora-kora, bianglala, komidi putar, histeria, bumper car, hingga rumah hantu. Jika ingin berkunjung ke sini, ku sarankan untuk datang di sore hari agar cuaca tidak terlalu panas dan dapat melihat pemandangan cantik dari lampu-lampu warna warni yang memenuhi setiap sudut Gyeongju World di malam hari.
Gyeongju memiliki perpaduan alam, budaya, dan hiburan yang seimbang. Selain Gyeongju World Amusement Park, masih dikawasan sekitarnya terdapat pula museum K-Pop, gedung pertunjukan, pusat perbelanjaan, hingga kafe dan restoran yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Trotoar yang tertata rapi serta beberapa ruang terbuka di kanan kiri jalan membuat kita dapat berjalan kaki dengan aman sekaligus beristirahat sejenak. Karena Gyeongju tergolong masih asri dan tidak sepadat Seoul, aku suka sekali berjalan kaki di kota ini untuk merasakan udara segar dan pemandangan alam yang indah.
Meskipun sedikit melelahkan, pemandangan yang disuguhkan dari puncak kuil ini sangat indah. Kita juga bisa merasakan hawa pegunungan yang segar saat berjalan menuju puncak kuil ini. Di suatu sudut komplek kuil ini, terdapat pula bak berisi air yang dingin dan segar berasal langsung dari mata air pegunungan yang dapat kita minum secara bebas.
Hal menarik lainnya dari Bulguksa Temple adalah adanya sebuah gua yang bernama Seokguram. Didalamnya terdapat patung Buddha raksasa yang telah berumur ribuan tahun lamanya dan tercatat sebagai salah satu warisan kebudayaan nasional Korea. Sayangnya, kini dilarang untuk mengambil foto di dalam gua, sehingga aku tidak bisa mengabadikan gambar patung Buddha raksasa tersebut.
Selain tempat-tempat wisata bersejarah dan pemandangan alam yang indah, Gyeongju juga memiliki tempat hiburan yang tak kalah hebatnya dari Seoul. Jika Seoul memiliki taman bermain seperti Lotte World dan Everland, Gyeongju memiliki Gyeongju World Amusement Park.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar