Minggu, 22 Maret 2020

Tak Ada Pawai Ogoh-ogoh di Nyepi Bali Tahun Ini

Pawai Ogoh-ogoh dalam perayaan Nyepi di Bali pada tahun ini resmi dibatalkan. Hal itu guna mencegah penyebaran Corona.
Dengan adanya pandemi Corona, Gubernur Bali I Wayan Koster menginstruksikan untuk tidak menggelar pawai ogoh-ogoh. Kebijakan ini bertujuan mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).

Ia menyampaikan itu dalam surat Instruksi Gubernur Bali Nomor 267/01-B/HK/2020 tentang Pelaksanaan Rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1942 di Bali, tertanggal 20 Maret 2020. Dalam surat itu, instruksinya untuk bupati/wali kota se-Bali, Parisada Hindu Dharma Indonesia se-Bali, Majelis Adat Desa se-Bali, dan Bandesa Adat/Kalihan desa se-Bali.

"Upacara Malasti/Makiyis/Malis, Tawur Kasanga, dan Pangrupukan dilaksanakan dengan melibatkan para petugas pelaksana upacara dalam jumlah yang sangat terbatas, paling banyak 25 orang, hanya untuk pelaksana utama, yaitu pemangku, sarati, dan pembawa sarana utama," kata Koster.

Sementara pawai ogoh-ogoh dilarang dalam dalam bentuk apapun. Koster juga meminta pihak terkait untuk melaksanakan, mengoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan instruksi ini dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.

"Kedua, tidak melaksanakan pawai ogoh-ogoh, dalam bentuk apa pun, ogoh-ogoh," ujarnya.

Dia menambahkan, instruksi itu atas pertimbangannya penyebaran COVID-19 yang kian meningkat. Karena itu, upaya pencegahan harus ditingkatkan demi penyelamatan umat manusia.

Sebelumnya, Gubernur Bali I Wayan Koster bersama Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana dan Ketua FKUB Provinsi Bali mengeluarkan surat edaran terkait pawai ogoh-ogoh yang akan dilaksanakan menjelang hari raya Nyepi. Umat Hindu tetap diperbolehkan melakukan pawai ogoh-ogoh dengan syarat.

"Pengarakan ogoh-ogoh berkaitan dengan Upacara Tawur Kasanga hari suci Nyepi Tahun Saka 1942, pengarakan ogoh-ogoh bukan merupakan rangkaian hari Suci Nyepi sehingga tidak wajib dilaksanakan oleh karena itu pengarakan ogoh-ogoh sebaiknya tidak dilaksanakan," kata Sudiana saat membacakan surat edaran di jumpa pers di rumah jabatan Gubernur Bali Jayasabha, Selasa (17/3/2020).

Ini Kompensasi AirAsia Jika Tiket Dibatalkan Karena Corona

 AirAsia menawarkan kompensasi bagi calon penumpang. Hal itu dikarenakan wabah Corona yang berdampak pada pembatasan penerbangan dari sejumlah negara.
Ada beberapa pilihan kompensasi yang ditawarkan AirAsia. Dalam rilis resminya, Sabtu (21/3/2020), maskapai ini menawarkan kompensasi berupa pengubahan jadwal atau akun kredit kepada calon penumpang yang telah memiliki tiket penerbangan internasional ke atau dari Malaysia (hanya untuk pemesanan sebelum tanggal 16 Maret 2020 dengan tanggal keberangkatan hingga 30 April 2020).

Lalu, penerbangan ke Singapura dan Australia hanya untuk pemesanan sebelum tanggal 7 Maret 2020 dengan tanggal keberangkatan hingga 30 April 2020. Ada pula daftar negara lainnya dan bisa Anda akses di situs resminya.

Setiap calon penumpang diimbau untuk merujuk kepada arahan pemerintah dan otoritas masing-masing negara sebelum memutuskan untuk bepergian. Daftar pembatasan perjalanan tersebut akan diperbarui dan dapat berubah dari waktu ke waktu.

Baca juga: Imbas Corona, AirAsia Batalkan Semua Penerbangan Rute Kuala Lumpur-Padang
Bagi tamu yang memiliki tiket penerbangan internasional ke atau dari China, Hong Kong, Macau, Taiwan, Jepang dan Korea (hanya untuk pemesanan sebelum tanggal 7 Maret 2020 dengan tanggal keberangkatan hingga 30 April 2020) dapat mengajukan pembatalan sukarela dengan kompensasi pengubahan jadwal atau akun kredit.

Di waktu seperti ini, AirAsia memberi kelonggaran mengubah jadwal (move flight) satu kali kesempatan. Ubahlah jadwal penerbangan Anda ke tanggal lain dalam rentang waktu 180 hari dari jadwal keberangkatan awal tanpa biaya tambahan dan tergantung ketersediaan kursi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar