Minggu, 15 Maret 2020

Jangan, Sekalipun Jangan Pernah Meremehkan Pramugari

 Mungkin, pekerjaan menjadi pramugari adalah salah satu yang paling menyenangkan. Tapi nyatanya, pekerjaan mereka lebih berat dari yang kita duga.

Dilansir dari beberapa media internasional seperti Forbes dan News Australia, Kamis (10/1/2019) di AS sana viral tulisan curhatan seorang pramugari di media sosial. Diyakini, itu ditulis oleh salah seorang pramugari dengan tanpa menyebut namanya.

"Penumpang yang terhormat, kemarin ada salah satu penumpang bilang 'kamu hanya pramugari' saat saya mencegahnya masuk ke dalam kabin karena ketika itu pilot sedang keluar masuk kokpit. Saya merenung dan akan memberikan penjelasan mengenai pekerjaan saya yang hanya pramugari ini," tulisnya.

Tulisan itu dijabarkan dalam 8 paragaraf. Setelah kalimat pembuka, dijelaskan bahwa calon pramugari harus melewati segala persyaratan dan pelatihan untuk menjadi pramugari. Pelatihannya pun tak main-main.

"Saya tahu cara memadamkan api di ketinggian 35.000 kaki, saya harus bisa melakukan CPR (Cardiopulmonary resuscitation) sampai segala macam pertolongan pertama untuk kesehatan, saya tahu cara mengidentifikasi senjata dan bom kemudian memindahkannya ke bagian pesawat tertentu agar meminimalisir risiko jika meledak dan saya dituntut untuk bisa evakuasi penumpang dalam waktu kurang dari 60 detik," lanjutnya.

"Sambil tersenyum, saya diajari cara untuk menyesuaikan diri dengan orang-orang dari berbagai budaya di dunia. Tak sedikit, ada dari mereka yang tidak puas dan malah berlaku kasar. Kita (pramugari), merasakan itu semua," tulisnya.

Dalam postingan itu juga dijelaskan, sang penulis yang sudah 20 tahun bekerja sebagai pramugari mendapat banyak pengalaman dan kisah yang menggetarkan hati selama bertugas. Dia pernah menemani seorang ibu yang terbang jauh demi bisa melihat jenazah putranya, sambil menguatkan ibu tersebut dengan memegang tangannya.

"Saya pernah memberikan pakaian pribadi saya ke penumpang yang muntah, saya menangis di depan pintu pesawat melihat peti mati seorang jenazah tentara terbungkus bendera AS sedang diturunkan dan saya menyaksikan seorang penumpang pria meninggal di pesawat, walau sudah dibantu CPR tetapi tidak berhasil. Selama satu jam, saya duduk di sebelah jenazahnya sampai pesawat mendarat dan dibawa oleh petugas berwenang," paparnya.

"Saya sungguh merindukan keluarga, karena jadwal saya terus berubah. Tetapi ketahuilah, saya sangat mencintai pekerjaan saya sebagai seorang pramugari dan terus melakukan yang terbaik," tulisnya.

Terakhir dia berpesan, tidak muluk-muluk hanya sebuah pesan sederhana. Dia meminta, agar para penumpang dapat mendengar dan mematuhi semua arahan pramugari di dalam pesawat. Simpel saja, seperti mematikan ponsel atau alat elektronik lainnya saat berada di kabin pesawat.

"Saya adalah seorang wanita, ibu dan juga manusia sama seperti Anda. Tolong, jangan pernah menganggap kami 'hanya pramugari'. Ketahuilah keselamatan dan kenyamanan Anda para penumpang adalah prioritas kami, seperti menjaga Anda selamat dari pesawat jatuh, pembajakan dan hal yang termudah dari pekerjaan saya, memberi Anda makanan dan minuman," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar