Menteri Pariwisata Arief Yahya menjadikan Singapura sebagai tourism hub. Ada potensi 11 juta turis dunia yang datang ke Indonesia dari sana.
Dalam siaran pers dari Kementerian Pariwisata yang diterima detikTravel, Jumat (18/1/2019) Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bertemu dengan Chief Executive Singapore Tourism Board (STB) Mr Keith Tan Kean Loong di sela-sela ATF 2019 di Ha Long Bay, Vietnam. Menurut Arief, posisi Singapura sangat strategis untuk pariwisata Indonesia.
"Konektivitas yang di sana, terdapat 62 juta penumpang melewati Singapura dan 7.200 penerbangan per minggu, sangat potensial untuk kita manfaatkan. Saya bilang, lebih mudah menjaring di kolam tetangga yang sudah banyak ikannya. Ada potensi 11 juta wisman yang bisa kita jaring datang ke Indonesia," ujar Arief.
Arief juga menceritakan soal sukses program Hot Deals di Kepri, Batam-Bintan, di akhir tahun 2018. Ada 700 ribu paket yang terjual dalam waktu 3 bulan, dan akan dilanjutkan di 2019 dengan target 1 juta paket. Hot Deals ini menjadikan Singapura sebagai market yang potensial, terutama di weekday, Senin sampai Kamis, dengan program diskon 60% ke Batam-Bintan.
"Tiga hal yang direspons positif oleh STB, pertama soal Singapura sebagai tourism hub buat Indonesia. Kedua soal pengembangan dan promosi bersama cruise, atau kapal pesiar. Ketiga tentang investasi di 10 Bali Baru atau 10 Destinasi Prioritas yang sudah ditetapkan oleh Presiden Jokowi," kata menteri asal Banyuwangi tersebut.
Kini dikembangkan lagi oleh Arief, bukan hanya masyarakat Singapura dan expatriat yang menjadi pasar utama, tetapi juga wisatawan dari China dan India, yang merencanakan berwisata ke Singapura, untuk diarahkan ke Batam-Bintan.
"Tentu, kerjasama teknisnya dengan travel agent dan tour operator yang beroperasi di Singapore," jelas Arief.
Keith Tan Kean, Chief Executive STB, yang didampingi oleh Chang Chee Pey, Assistant Chief Executive for International Group STB, Christina Chan, Assistant Director for International Relations of STB, dan Jazz Lou, Staff STD juga merespon baik pertemuan dengan jajaran Menpar Arief Yahya. Keith juga menyebut soal heritage dan culture. Dia menyebut Borobudur dan Prambanan, serta Yogyakarta adalah destinasi yang cukup dikenal di Singapura.
Keith menyebut Danau Toba dan Belitung sebagai destinasi yang potensial, apalagi sudah ada direct flight dari Singapura. Kepri-Batam Bintan dengan Belitung itu mirip, sama-sama 45 menit dari Singapura. Kepri dengan penyeberangan kapal fery, sedang Belitung dengan pesawat.
"Kami yakin itu bisa berkembang, destinasi yang potensial," kata Keith.
Kapak Wiro Sableng Asli Pernah Jadi Bahan Promosi Filmnya di Malaysia
Keberadaan kapak Wiro Sableng asli di Muzium Negara Malaysia, tentu jadi kejutan untuk para traveler. Kapak ini ternyata pernah dibahas dalam promosi filmnya di Malaysia.
Kapak Wiro Sableng rupanya menjadi salah satu artefak bersejarah yang dimiliki Muzium Negara Malaysia di Kuala Lumpur. Letaknya ada di Galeri B area B2 yaitu koleksi dari kerajaan-kerajaan Melayu di Nusantara. Di area tersebut banyak artefak kuno berupa perhiasan dan persenjataan.
Banyak juga traveler yang belum tahu soal keberadaan kapak Wiro Sableng ini. Padahal, ternyata kapak ini pernah diperkenalkan saat promosi film Wiro Sableng di Malaysia.
Menyusul kesuksesannya di Indonesia, film silat Wiro Sableng juga diputar di Malaysia pada akhir September 2018 lalu. Studio film 20th Century Fox yang ikut membuat Wiro Sableng, membantu promosinya di Negeri Jiran salah satunya lewat Facebook.
Nah, bahan promosinya ini dengan memperkenalkan kapak Wiro Sableng asli dari Muzium Negara Malaysia. Tujuannya tentu untuk mendekatkan publik Malaysia dengan Wiro Sableng.
"Wahhh 😲 Artifak Wiro Sableng berusia sekitar 100 tahun ada di Muzium Negara RASMI Agak-agak ada relate tak dengan movie Wiro Sableng: Pendekar Kapak Naga Geni 212 di pawagam minggu ini? 🤔 #SiapSablengMY," demikian postingan 20 Century Fox Malaysia.
Pertanyaan yang dilontarkan 20th Century Fox memang bikin penasaran ya. Kira-kira apakah hubungan kapak di museum dengan tokoh cerita silat Wiro Sableng?
Nah, kalau traveler penasaran bisa coba lihat langsung kapak Wiro Sableng ini di Muzium Negara Malaysia.
Tiket masuk dan cara ke sana:
Muzium Negara buka setiap hari pukul 09.00-18.00. Hanya tutup pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Harga tiketnya RM 5 (Rp 17.300) untuk wisatawan dewasa dan RM 2 (Rp 6.900) untuk anak 6-12 tahun. Museum ini berada di Jalan Damansara. Traveler bisa naik MRT dan turun di Stasiun Muzium Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar