Singkawang terkenal jadi pusat perayaan Cap Go Meh yang unik dan meriah. Beberapa minggu jelang perayaan tersebut pun hotel-hotel di sana sudah hampir penuh.
Dilansir dari Antara, Rabu (16/1/2019), tingkat pemesanan kamar hotel di Kota Singkawang kini sudah mencapai 80 persen, meskipun perayaan Imlek dan Cap Go Meh di kota setempat masih tiga minggu lagi.
Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Singkawang, Supardiyana mengatakan, dari 37 hotel yang ada di Kota Singkawang, saat ini pemesanan kamar sudah mencapai 80 persen atau mendekati penuh.
"Sementara kamar yang masih tersisa yakni Hotel Sahabat Baru, Hotel Singkawang, Hotel Palapa dan Hotel Bajau Beach," kata Supardiyana.
Menurutnya, ini masih merupakan data sementara yang masuk ke Disparpora Singkawang, mengingat perayaan Imlek dan Cap Go Meh masih tiga minggu lagi. "Diprediksikan, mendekati perayaan itu, semua hotel yang ada di Kota Singkawang tidak bakal mampu menampung lonjakan pengunjung yang ingin menginap," ujarnya.
Maka dari itu, dia mengimbau kepada masyarakat Kota Singkawang, khususnya yang punya rumah dan masih memiliki kamar yang kosong bisa dijual untuk dijadikan homestay.
"Mengenai tarif yang diberlakukan hendaknya disesuaikan dengan keadaan fasilitas yang ada," pintanya.
Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung di Kota Singkawang, pihaknya juga saat ini sedang melakukan pendataan rumah-rumah kos maupun penduduk yang kiranya mau dijadikan homestay. "Jadi pendataan sedang berjalan," katanya.
Secara terpisah, Ketua PHRI Kota Singkawang, Mulyadi Qamal membenarkan saat ini pemesanan kamar hotel sudah mencapai 80 persen.
"Kebanyakan yang pesan dari travel," ucapnya.
Untuk tarif, dia mengimbau agar pengelola hotel tidak menaikkan semaunya sampai melebihi 100 persen. Sementara itu, beberapa pengelola hotel yang ada di Kota Singkawang mengaku jika pemesanan kamar sudah hampir penuh jelang perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
Seperti yang diungkapkan GM Hotel Roban Inn Singkawang, Akiat mengatakan, saat ini sebagian kamarnya dari 30 kamar sudah dipesan oleh pengunjung. Hanya saja untuk tarif pada perayaan itu, ada kenaikan dari hari biasanya.
"Kenaikan bisa dua kali lipat dari hari biasa," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan GM Hotel Mandarin Kota Singkawang, Erik. Dia mengatakan, sebanyak 50 kamar yang dimilikinya saat ini sudah dipesan semua oleh pengunjung sejak bulan Agustus kemarin.
"Saat ini sudah full, pemesannya dari travel dan pengacara dari Surabaya," katanya. Untuk tarif, pihaknya menerapkan harga paket, mulai dari Rp 1 jutaan sampai Rp 2 jutaan untuk dua malam.
Rencana Turis Bayar Masuk Bali, Negara-negara Ini Juga Mencobanya
Bali rencananya memberlakukan biaya kontribusi pada turis yang liburan ke sana. Sebelum itu, beberapa negara lain sudah mencoba duluan.
Pemerintah Provinsi Bali sedang menggodok rancangan Perda untuk memungut retribusi dari para turis mancanegara yang datang ke Pulau Dewata sebesar USD 10 atau sekitar Rp 140 ribu. Adalah Gubernur Bali I Wayan Koster, yang mengusulkan rencana tersebut dan mayoritas fraksi dari DPRD Provinsi Bali setuju untuk memberlakukannya.
Nantinya, biaya retribusi tersebut bakal dialokasikan untuk sektor pariwisata. Bisa untuk infrastruktur menuju destinasi wisata, pengelolaan destinasi alam dan budaya, serta pengembangan pariwisata Bali. Biaya retribusinya hanya dikenai pada turis mancanegara.
Dalam catatan detikTravel, beberapa negara sudah memberlakukan hal yang sama. Terbaru di awal tahun 2019 ini, Jepang memberlakukan Sayonara Tax yakni pajak khusus bagi turis yang meninggalkan Jepang. Tiap turis yang meninggalkan Jepang akan dikenai sebesar 1.000 Yen atau setara dengan Rp 132 ribu.
Pajaknya akan dialokasikan untuk memajukan pariwisata Jepang. Baik itu untuk membuat destinasi wisata makin nyaman, pengembangan informasi pariwisata dan pengembangan destinasi wisata alam serta budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar