Pendakian Gunung Rinjani bisa traveler lakukan lewat jalur Aik Berik. Pemandangannya cakep dan bikin terpana. Sudah pernah?
Sejak terjadinya gempa besar bulan Agustus 2018 yang lalu, Pendakian Gunung Rinjani ditutup total karena rusaknya jalur pendakian. Tetapi pada Pertengahan November 2018, pihak Taman Nasional kembali membuka jalur pendakian.
Jalur yang dibuka adalah jalur pendakian melalui Desa Aik Berik. Jalur ini berada di sebelah Selatan Gunung Rinjani dan berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah. Pos pendaftaran berada di Jalan Raya Desa Aik Berik dan berdekatan dengan tempat wisata Air Terjun BenangKelambu dan Air Terjun Benang Stokel.
Kita wajib mendaftarkan diri demi alasan keselamatan dan pendataan bagi para pendaki. Pihak Taman Nasional juga sudah berusaha membuat aplikasi pendaftaran yang bisa diunduh di telepon genggam. Aplikasi tersebut bernama e-rinjani yang baru ada pada sistem android.
Jalur pendakian ini tidak bisa mencapai puncak Gunung Rinjani. Pendakian hanya bisa sampai Plawangan Aik Berik saja. Tempat berupa tepian kawah yang bisa digunakan sebagai tempat berkemah. Tinggi Plawangan ini sekitar 2.500m di atas permukaan laut. Kita bisa menikmati pemandangan sekeliling kawah, tepian danau Segara Anak, Gunung Baru Jari, dan Puncak Rinjani.
Jalur pendakian Rinjani yang umumnya digunakan yaitu melalui Jalur Sembalun dan Jalur Senaru belum bisa digunakan. Jalur tersebut masih rusak parah karena gempa besar lalu. Konon katanya, ada beberapa bagian jalur yang terputus dan titik-titik mata airnya juga hilang.
Jalur pendakian Aik Berik berada di dalam hutan hujan tropis. Bukan melalui kawasan savana seperti jalur Sembalun. Berada di dalam hutan membuat jalur ini teduh, tidak panas, dan lebih terlindungi dari hujan deras.
Jalur ini menjadi licin pada musim hujan. Karena tanah banyak tertutupi sisa daun dan humus. Pada ketinggian sampai 1.500m, banyak juga binatang pacet dan lintah. Sebaiknya kita menggunakan sepatu, kaos kali, legging, dan/ataupun celana panjang untuk kenyamanan kita.
Selama perjalanan kemarin mendaki, ada 3-5 pacet yang menempel di sepatu dan celana saya. Untungnya belum sampai menyedot darah. Tetapi kaki teman-teman lain yang tidak menggunakan pelindung kaki, banyak pacet yang menempel dan menghisap darah, meski luka yang ditimbulkan kecil dan tidak sakit.
Banyak aliran sungai dan mata air yang kita lalui. Jadi kita tidak perlu membawa air bersih untuk keperluan memasak dari bawah. Kita bisa membawa jeriken kosong untuk nanti diisi air. Pada bagian jalur yang lebih tinggi, banyak juga aliran sungai yang lebih bersih. Jadi kebutuhan air untuk minum selalu tersedia.
Jalur ini terdiri dari 4 pos dan 1 plawangan (crater rim). Biaya pendaftaran pendakian adalah 12.500 idr/orang. Pihak taman nasional memberikan kantong sampah yang bjsa digunakan ulang untuk mengumpulkan sampah yang kita gunakan selama berada di gunung.
Dari pos pendaftaran, kita bisa menggunakan ojek sampai pintu hutan. Lumayan menghemat waktu dan tenaga. Jarak naik ojek tersebut bisa mencapai 4-5 km. Ojek tersebut seharga 80.000 idr pergi-pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar