Pada Jumat (30/4/2021) lalu, sebanyak 484.400 dosis vaksin Sinopharm dan 6 juta vaksin Sinovac tiba di Indonesia. Vaksin besutan Beijing Bio-Institute Biological Products Co, salah satu unit Sinopharm atau China National Biotech Group (CNBG) ini diproduksi dengan platform inactivated virus atau virus yang telah dimatikan.
Di Indonesia, vaksin ini didaftarkan dan didistribusikan oleh PT Kimia Farma Tbk dengan nama SARS-CoV-2 VACCINE (VERO CELL), INACTIVATED, dan akan dipakai untuk vaksinasi gotong royong. Vaksin Sinopharm ini menjadi vaksin ketiga yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), setelah Sinovac dan AstraZeneca.
Seperti Sinovac dan AstraZeneca, pemberian vaksin Sinopharm untuk program vaksinasi juga telah diatur dosis dan intervalnya. Berikut perbandingan jumlah dosis dan rentang waktu pemberian dosis 1 dan 2 dari vaksin Sinopharm, AstraZeneca, dan Sinovac.
1. Vaksin Sinovac
Berdasarkan petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan vaksinasi dalam penanggulangan pandemi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, vaksin Sinovac diberikan sebanyak dua kali. Dosis yang diberikan dalam satu kali suntik sebesar 0,5 ml.
Selain itu, dalam juknis disebutkan bahwa dosis 1 dan 2 vaksin ini diberikan dalam rentan penyuntikan selama 14 hari. Namun, masa interval ini berubah menjadi 28 hari sejak pertengahan Maret lalu.
2. Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca juga sudah mulai diberikan dalam program vaksinasi COVID-19. Menurut juknis Kemenkes, jarak penyuntikan untuk dosis 1 dan 2 ini selama 28 hari, dengan dosis sebesar 0,5 ml.
Namun, juru bicara vaksinasi COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro menegaskan adanya perubahan masa interval untuk vaksin tersebut. dr Reisa mengatakan masa interval untuk vaksin AstraZeneca ditetapkan selama 12 minggu.
"Untuk AstraZeneca hasil kerja sama COVAX facility jaraknya adalah 12 minggu," jelas dr Reisa dalam YouTube Sekretariat Presiden RI, Selasa (13/4/2021).
3. Vaksin Sinopharm
Vaksin Sinopharm akan difokuskan untuk digunakan dalam program vaksinasi mandiri atau gotong royong. Sesuai dengan juknis yang ada, vaksin ini akan diberikan sebanyak 2 kali dengan interval 21-28 hari dengan jumlah dosis sebanyak 0,5 ml per dosis.
https://indomovie28.net/movies/harry-potter-and-the-goblet-of-fire/
4 Tips Mencegah Kembung dan Sakit Perut Selepas Bukber
Berbuka puasa menjadi momen yang paling dinanti-nantikan selama bulan Ramadhan. Hanya saja, sering kali makanan yang disajikan saat berbuka puasa merupakan makanan tinggi lemak yang justru bisa menyebabkan masalah pencernaan.
Sejumlah masalah pencernaan, seperti kembung dan sembelit, justru malah membuat tubuh menjadi lemas walaupun tubuh sudah mendapatkan kembali energinya usai makan saat berbuka puasa.
Menurut ahli gizi klinis, Yasmine Marouche, dari Lite N Appetite, masalah pencernaan yang kerap terjadi setelah berbuka sebenarnya bisa ditangani dengan cara memilih pola makanan yang lebih sehat, yakni dengan menentukan jenis makanan serta menyediakannya dalam porsi yang tidak berlebihan.
Dikutip dari laman Doha News, berikut 4 cara yang bisa dilakukan untuk menghindari masalah pencernaan seperti kembung dan sembelit setelah berbuka puasa.
1. Jangan makan berlebihan
Ketika kamu langsung mengisi perut kosong dengan banyak makanan, maka perut akan mengalami tekanan. Hal ini nantinya bisa meningkatkan asam lambung yang bisa menyebabkan maag.
Selain itu, enzim yang mencerna makanan masih berjumlah terbatas saat berbuka puasa, dengan demikian makan berlebih bisa menyebabkan lambung menjadi lambat untuk mencerna makanan.
2. Makan dengan perlahan
Sakit perut usai berbuka puasa juga bisa dicegah dengan cara menghindari makan terburu-buru. Sebaliknya, kamu bisa mengonsumsi makanan berbuka dengan mengunyahnya secara perlahan.
"Karena otak tidak bisa langsung menyadari ketika perut kenyang, jadi Anda kemungkinan lebih berisiko makan lebih banyak yang dibutuhkan oleh tubuh jika makan terburu-buru," kata Marouche.
https://indomovie28.net/movies/in-the-line-of-duty-6-forbidden-arsenal/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar