Sabtu, 17 April 2021

Viral Curhat Apoteker Soal Pasien yang Suka Ngomel Saat Antre Obat

 - Viral curhat apoteker tentang para pasien yang suka mengomel saat menunggu obat. Ia menjelaskan mengapa butuh waktu yang tak sebentar untuk apoteker dalam mempersiapkan obat.

Video viral ini diunggah oleh apoteker asal Surabaya bernama Agnestasia Widia lewat akun media sosial TikTok miliknya, @apt.agnes, dan telah ditonton lebih dari 3,5 juta pengguna.


"Pusing sekali kalau menghadapi pasien yang cerewet. Herannya kalau mereka menunggu dokter mau berjam-jam juga ok lho. Tapi, kalau nunggu obat, resep baru masuk 5 menit sudah pada tanya 'obatnya sudah selesai belum?'," kata Agnes saat dihubungi detikcom, Kamis (15/4/2021).


"Padahal proses resep masuk sampai obat keluar itu panjang sekali dan butuh ketelitian. Apalagi kalau obat racikan," lanjutnya.


Menurut Agnes, meracik obat itu tak bisa sembarangan dan ada urutannya. Pertama, resep yang masuk harus dikonfirmasi dahulu ke dokter, untuk meminimalisir kesalahan obat.


"(kemudian) Dihitung dosisnya, lalu dihitung harga obat. Lalu konfirmasi ke pasien, jika pasien ok langsung diracik," jelasnya.


"Mau meracik harus ambil obat dulu ya kan, obatnya juga pasti masih dalam bentuk strip. Jadi harus diguntingi dulu dikeluarkan obatnya baru ditumbuk atau diblender," tambahnya.


Selanjutnya, kata Agnes, obat yang sudah ditumbuk tersebut dimasukkan ke dalam kapsul atau puyer dan diberi keterangan terkait dosis pemakaiannya dalam sehari.


"Cek semuanya dulu, istilahnya double check, baru obat keluar. Itu pun masih harus dijelasin ke pasien. Panjang kan tahapannya," ujarnya.


"Bayangkan kalau pasien minta cepat-cepat. Kalau salah yang disalahin kan apotekernya juga," lanjutnya.


Agnes pun menyarankan apabila pasien tak ingin menunggu lama saat mengantre obat, maka bisa ditinggal dahulu. Ia pun meyakinkan bahwa obat yang dipesan akan tetap aman meski ditinggal.


Yg suka ngomel klo nunggu obat, tonton sampe habis ! #fyp #foryou #foryoupage #apoteker #farmasi #tips #berbagiilmu #samasamabelajar #TheNewAlfaGift♬ Dragostea Din Tei - Digital Orchestra


Menurut pengalaman Agnes, butuh waktu 15-20 menit dalam menyiapkan satu resep obat dari dokter, termasuk untuk obat yang tidak perlu diracik.


"Kalau pasiennya bejibun, maka obat dikerjakan berdasarkan urutan resep yang masuk. Jadi nggak bisa pasien protes 'loh obatku nggak racikan lho, tolong kerjakan dulu' itu nggak bisa," tutur Agnes.

https://tendabiru21.net/movies/ben-hur/


Disorot Satgas COVID-19 RI, Kasus di India 'Ngegas' Lagi Gara-gara Kerumunan


- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat adanya pertumbuhan kasus COVID-19 yang cukup signifikan di dunia. Kasus COVID-19 dunia dilaporkan naik konstan dalam jumlah yang besar yakni 9 persen.

Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan salah satu penyebab melonjaknya kasus di dunia terkait dengan naiknya angka infeksi Corona di India.


"Hal ini terjadi karena adanya kegiatan berkerumun yang tidak dilarang oleh pemerintah India yang menyebabkan terjadinya klaster baru COVID-19," kata J dalam konferensi pers di kanal BNPB, Kamis (15/4/2021).


Kabar baiknya, Wiku mengatakan tren memprihatinkan di dunia itu bertolak belakang dengan kasus Corona di Indonesia. Wiku menyebut tren kasus Corona di Tanah Air berangsur membaik.


"Sebagai contoh, pada minggu ini terjadi penurunan sebesar 14,2 persen pada penambahan kasus positif dan penurunan sebesar 17,6 persen pada penambahan kematian,"


Wiku juga menyinggung terkait keputusan yang diambil pemerintah dalam kaitannya dengan penanggulangan pandemi. Ia mengakui terkadang keinginan masyarakat dan keputusan pemerintah tidak berjalan selaras namun semua itu dilakukan untuk menekan terjadinya lonjakan kasus COVID-19.


"Kadang kala pemerintah akan mengambil keputusan terkait COVID-19 yang mungkin tidak dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat. Tapi keputusan tersebut harus diambil untuk mencegah lonjakan kasus di Indonesia," pungkasnya.

https://tendabiru21.net/movies/the-children-of-huang-shi/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar