Kamis, 22 April 2021

Pindah ke Induknya TikTok, Eks Pegawai Tencent Didenda Rp 2,4 M

 Chen Shuo seorang mantan karyawan di Tencent harus didenda sebesar USD 167.000 atau sekitar Rp 2,4 miliar dari pengadilan Beijing karena dianggap telah melanggar kontrak kerja yang ia sepakati dengan Tencent.

Pengadilan Beijing mengatakan bahwa Chen telah bergabung dengan perusahaan ByteDance induk perusahaan dari TikTok kurang dari 6 bulan setelah keluar dari Tencent.


Dalam perjanjiannya Chen baru boleh bergabung ke perusahaan lain setelah 6 bulan keluar dari Tencent. Tentu hal ini membuat Tencent meradang terlebih ByteDance merupakan salah satu rivalnya.


Bahkan Tencent bersikeras bahwa kehadiran Chen di tempat ByteDance berbeda dari kunjungan biasa, dan perusahaan juga memberikan bukti komunikasi email antara Chen dan ByteDance yang mencurigakan.


Dilansir detiKINET dari Gizmochina, Senin (12/4/2021) posisi kerja Chen di Tencent adalah Editor Senior. Ia pun sudah meninggalkan pekerjaannya di Tencent sejak bulan Maret 2021.


Lalu melihat peluang baru di ByteDance, Chen pun memutuskan untuk bergabung pada bulan Agustus 2019 dimana sebenarnya ia masih dalam status tidak diperbolehkan untuk bergabung ke perusahaan lain.


Chen sendiri membela diri dengan mengatakan bahwa ia belum menandatangani kontrak apapun dengan ByteDance sehingga dirinya tidak melanggar kontrak tersebut.


Dia juga mengklaim bahwa Tencent tidak memiliki bukti bahwa bukti video yang diajukan ke pengadilan dalam masa perjanjian non-bersaing.


Meskipun demikian pengadilan Beijing tetap memutuskan untuk Chen harus membayar denda tersebut ke Tencent karena telah melanggar perjanjian kontrak.


Untuk diketahui ByteDance saat ini memiliki kasus untuk melawan Tencent di pengadilan. Mereka menuduh bahwa Tencent telah melanggar undang-undang antimonopoli China dengan membatasi akses ke konten dari Douyin yang merupakan platform TikTok versi lokal ByteDance. Selain itu mereka meminta ganti rugi sebesar 90 juta yuan.

https://kamumovie28.com/movies/take-down/


Netizen Keluhkan Ojek Online Sulit Dipesan Malam Ini


Malam 1 Ramadhan nampaknya cukup drama untuk sebagian orang di Jakarta. Hujan, macet, mengejar sholat tarawih dan ojek online sulit dipesan.

Keluh kesah ini tumpah ruah di Twitter, seperti dipantau detikINET, Selasa (12/4/2021). Tampak di Google Maps ruas jalan utama di Jakarta memang berwarna merah seperti Jl Gatot Subroto, Cawang dan Jl Casablanca.


Netizen mengeluhkan sulitnya mencari ojek online malam ini, ditambah cuaca yang tidak bersahabat. Perjuangannya penuh drama untuk bisa pulang ke rumah malam ini.


Kesulitan memesan ojek online ini tampaknya terjadi merata di semua layanan. Pengguna Gojek, Grab dan Maxim mengeluhkan sulitnya memesan layanan mereka malam ini.


Inilah beberapa keluh kesah netizen di Twitter:


Apakah Anda mengalami kesulitan serupa? Ceritakan pengalaman Anda di kolom komentar.


Badan Geologi & Kominfo Kerja Sama soal SMS Blast Mitigasi Bencana


 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika melaksanakan penandatanganan kerja sama penyebarluasan informasi aktivitas dan erupsi gunung api. Hal ini untuk meningkatkan mitigasi bencana geologi serta mengurangi dampak bencana geologi sejak dini.

Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono menjelaskan dengan adanya kerja sama ini masyarakat di sekitar wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) geologi akan menerima SMS Blasting. Adapun SMS Blast ini meliputi pemberitahuan tentang informasi terkini bencana geologi letusan gunung api di wilayahnya.


"Dengan teknologi yang semakin maju, sehingga ada tuntutan dari masyarakat (di wilayah KRB) untuk bagaimana Pemerintah dapat memberikan pelayanan data dan informasi agar masyarakat dapat survive dari bencana," kata Eko dalam keterangan tertulis, Senin (12/4/2021).

https://kamumovie28.com/movies/chasing-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar