- Arena Of Valor bagi-bagi skin gratis di event Ramadan Bootcamp. Pemain bisa mendapatkan Skin terbaru Liliana.
Ingin punya Skin terbaru Liliana, Spring Breeze secara cuma-cuma? Bisa banget lho! Kalian tinggal menyelesaikan misi Cooking with Liliana dalam Event Ramadan Bootcamp dari tanggal 13 April - 16 Mei 2021.
Pemain hanya perlu membantu Liliana membuat Kolak Pisang untuk kudapan berbuka puasa. Jika berhasil membuat 5 Kolak, kalian akan mendapatkan hadiah utama berupa skin terbaru milik Liliana.
Ingin tahu lebih detail cara memainkan event tersebut? Yuk, simak penjelasannya baik-baik berikut ini ya!
Bermain Expedition dan Kumpulkan Bahan Membuat Kolak
Untuk membuat kudapan Kolak Pisang, kalian membutuhkan 6 bahan utama, seperti Banana (pisang), Sugar Palm Fruit (kolang kaling), Pandan Leaf (daun pandan), Cassava (ketela), Coconut Milk (santan), dan Brown Sugar (dan gula merah).
Bahan-bahan tersebut hanya bisa kalian dapatkan melalui tab Event Expedition di event AOV Ramadan Bootcamp. Terdapat 3 kesempatan Explore, di mana setiap pemain harus menunggu selama 12 jam untuk klaim hadiahnya.
Pemain diwajibkan mengisi lima slot Hero (sesuai dengan Hero yang kalian miliki di dalam Game) sesuai dengan rekomendasi yang diperlukan. Apabila Rare Rewards mencapai 100 persen, maka kalian akan mendapatkan satu bahan membuat Kolak dan juga item in-game saat ekspedisi selesai.
Kalian tak perlu khawatir jika mendapatkan bahan membuat Kolak yang sama. Kalian bisa membagikan Item tersebut kepada teman, dengan membagikan kode dari tab event.
Buat 5 Kolak dan Dapatkan Skin Spring Breeze Liliana
Jika sudah mendapatkan 6 bahan yang dibutuhkan, maka saatnya membuat Kolak bersama Si Cantik Liliana. Kumpulkan 5 Kolak untuk mendapatkan semua hadiah dari Event Cooking With Liliana.
Selain Skin Spring Breeze Liliana, kalian juga akan mendapatkan hadiah tambahan lainnya, seperti Avatar Spring Breeze Liliana, THR Token, dan Item Ketupat.
Event Ramadan Bootcamp ini berlangsung dari tanggal 13 April - 16 Mei 2021. Pastikan kalian Login dan Main AOV selama bulan Puasa ini. Karena banyak hadiah menarik menanti kalian!
*Artikel ini adalah kerjasama detikINET dan Garena.
https://tendabiru21.net/movies/almost-christmas/
BMKG Peringatkan Waspada Rentetan Gempa di Selatan Lombok-Sumbawa
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan agar mewaspadai rentetan gempa tektonik di selatan Lombok-Sumbawa, yang dipicu subduksi lempeng Eurasia.
Dalam dua hari ini, Kamis dan Jumat (15-16 April 2021) telah terjadi 6 kali gempa tektonik di zona megathrust Sumba di selatan Lombok dan Sumbawa.
Gempa utama (mainshock) sekaligus sebagai gempa yang terjadi pertama kali memiliki magnitudo 5,5 terjadi pada pukul 17.36.22 WIB. Episenter gempa ini terletak pada koordinat 10,69 Lintang Selatan dan 116,94 Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 216 km arah Selatan Kota Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB pada kedalaman 44 km.
"Gempa ini merupakan gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di bidak kontak antar lempeng atau biasa kita kenal sebagai zona megathrust," jelas Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis.
Guncangan gempa ini dirasakan di daerah Mataram, Lombok, dan Sumbawa Barat dalam skala intensitas III MMI. Gempa ini, meskipun kedalamannya dangkal,tetapi tidak berpotensi tsunami karena magnitudonya yang relatif kecil untuk menjadi gempa berpotensi tsunami.
"Hasil monitoring BMKG hingga hari ini Jumat 16 April 2021 pukul 10.42.05 WIB telah terjadi sebanyak 5 kali gempa susulan (aftershocks)," kata Daryono.
Gempa susulan paling besar terjadi pada hari ini pukul 10.42.05 WIB dengan magnitudo 5,4 dengan kedalaman 21 km. Gempa susulan ini dirasakan di Sumbawa dalam skala intensitas III MMI. Sementara di Mataram dan Denpasar dalam skala intensitas II MMI
Disebutkan Daryono, rentetan gempa selatan Lombok-Sumbawa ini menarik untuk dicermati mengingat segmen Megathrust Sumba termasuk relatif sepi terjadi gempa besar jika dibandingkan dengan Segmen Megathrust Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Catatan BMKG menunjukkan, gempa kuat yang dipicu oleh aktivitas zona subduksi selatan Lombok-Sumbawa tidaklah banyak, salah satunya adalah gempa Bali yang merusak pada 21 Januari 1917.
Gempa yang berpusat di sebelah tenggara pulau Bali ini berdampak guncangan sangat dahsyat mencapa skala intensitas VIII-IX MMI. Gempa ini populer disebut sebagai "gejer Bali" atau "Bali berguncang" karena gempa ini menelan korban jiwa sangat besar, sebanyak 1.500 orang meninggal, 64.000 rumah rusak, termasuk beberapa istana, 10.000 lumbung beras rusak, dan 2.431 Pura rusak, termasuk Pura Besakih juga mengalami kerusakan saat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar