iPhone 12 Mini mungkin akan menjadi iPhone versi mini terakhir yang diluncurkan Apple. Kegagalannya mencapai target penjualan barangkali membuat vendor yang berbasis di Cupertino itu takkan lagi membuat versi barunya.
Adalah analis Apple terpercaya, Ming Chi Kuo, menyebutkan ada 4 model iPhone yang keluar tahun ini di mana semuanya punya layar besar. "Kami memprediksi iPhone akan punya 4 model, yaitu high end 6,7 inch dan 6,1 inch dan versi lebih rendah 6,7 inch dan 6,1 inch," tulisnya, dikutip detikINET dari iMore, Sabtu (17/4/2021).
Berarti sama dengan model iPhone saat ini, hanya saja tidak lagi memakai layar kecil. iPhone 12 Mini layarnya 5,4 inch yang mungkin malah jadi titik lemahnya sehingga kemungkinan tidak ada lagi penerusnya.
Menurut Nikei, Apple dikabarkan akan memangkas produksi iPhone 12 mini di paruh pertama tahun 2021. Mereka memang berencana memotong produksi semua seri iPhone hingga 20% jika dibandingkan rencananya di bulan Desember, tapi mayoritas varian yang dipangkas adalah iPhone 12 Mini.
Berdasarkan estimasi paling rendah, Apple akan memangkas produksi iPhone 12 Mini hingga lebih dari 70% di paruh pertama tahun 2021. Produksi iPhone 12, iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max tidak berubah banyak dan ketiga model ini masih banyak dicari.
Secara keseluruhan, smartphone berukuran kecil memang makin langka. Di jagat ponsel Android dari kelas menengah bawah sampai atas, ponsel layar besar semakin mendominasi.
"Menemukan ponsel dengan layar kurang dari 6 inch cukup sulit saat ini. Galaxy Note memperkenalkan konsep phablet dan layar besar jadi makin populer, sampai titik ponsel 6,1 inch pun terlihat kompak," tulis Tom's Guide.
Bukan berarti peminatnya sudah tidak ada. "Tapi harus diakui kalah dibandingkan dengan mereka yang menyukai layar besar dan tidak akan mempertimbangkan untuk membeli ponsel lebih kecil," tambah mereka. iPhone mini pun mungkin akan tinggal kenangan.
https://tendabiru21.net/movies/takedown/
Harga Bitcoin Meroket, Pengguna Indodax Ikut Cuan
Terus meroketnya harga bitcoin belakangan ini memberi berkah bagi Indodax. Bagaimana tidak, jumlah pengguna aktif platform jual beli (marketplace) aset kripto di Indonesia ini sebanyak 3 juta.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan bahwa meningkat jumlah member ini dikarenakan masyarakat Indonesia saat ini sedang hype bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Namun fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja tapi seluruh dunia.
"Jumlah member terus meningkat dari tahun ke tahun. Indodax sudah memilikii 3 juta member aktif. Meski Indonesia hanya menyumbang 1% volume transaksi Bitcoin dari seluruh dunia. Tetapi ini menandakan bahwa orang-orang Indonesia sudah mulai banyak yang menggemari Bitcoin dan aset kripto lain," kata Oscar.
Seperti diketahui beberapa hari lalu harga bitcoin mencetak rekor baru. Data dari Coindesk pada Kamis (15/4), Bitcoin sempat berada di level terendah USD 61.400,28 (Rp 893,6 juta) dan level tertinggi USD 64.829,14 (Rp 943,5 juta).
Dan tidak hanya bitcoin, mata uang kripto lainnya mengalami hal yang sama, salah satunya adalah dogecoin. Setelah sempat naik 85%, mata uang kripto bergambar anjing Shiba Inu ini melonjak lagi hingga 125%.
Mengacu data perdagangan Indodax, Jumat (16/4/2021), harga aset kripto berkode DOGE tersebut pagi ini parkir di level Rp 4.264.
Meroketnya harga bitcoin, dogecoin dan uang kripto lainnya dalam beberapa hari terakhir dipicu melantainya Coinbase di bursa saham Wall Street. Debut perusahan dompet uang kripto ini sebagai momentum transaksi uang digital benar-benar dianggap sebagai bagian dari bisnis.
Di pencapaian 3 juta member, Indodax membuat grup chat resmi melalui aplikasi Telegram. Dimana di grup tersebut melayani para member secara cepat dan tanpa harus mengantre ke kantor. Selain itu, juga untuk menghindari tatap muka saat pandemi.
"Kita sudah membuat Grup Telegram yang dapat membantu para member dengan melakukan komunikasi dua arah. Tujuannya agar para member terlayani dengan cepat dan baik," sebut Oscar.
Indodax turut menyiapkan banyak program untuk para komunitas aset kripto. Misalnya telah mengadakan Trading Contest pada Maret 2021 lalu dan Photo Contest yang saat ini masih berlangsung.
Tak terbatas hanya untuk komunitas kripto saja, Indodax juga akan melanjutkan event tahunan Indodax Short Film Festival (ISFF) 2021 untuk para komunitas film. Selain itu, bakal ada event menarik lainnya, seperti lomba menulis dan lain-lain.
"Semuanya kita siapkan untuk menyasar komunitas di Indonesia. Tak terbatas hanya kepada komunitas kripto saja. Karena kita ingin membangun semangat anak milenial di Indonesia, terutama pada saat pandemi ini," pungkas Oscar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar