Malam 1 Ramadhan nampaknya cukup drama untuk sebagian orang di Jakarta. Hujan, macet, mengejar sholat tarawih dan ojek online sulit dipesan.
Keluh kesah ini tumpah ruah di Twitter, seperti dipantau detikINET, Selasa (12/4/2021). Tampak di Google Maps ruas jalan utama di Jakarta memang berwarna merah seperti Jl Gatot Subroto, Cawang dan Jl Casablanca.
Netizen mengeluhkan sulitnya mencari ojek online malam ini, ditambah cuaca yang tidak bersahabat. Perjuangannya penuh drama untuk bisa pulang ke rumah malam ini.
Kesulitan memesan ojek online ini tampaknya terjadi merata di semua layanan. Pengguna Gojek, Grab dan Maxim mengeluhkan sulitnya memesan layanan mereka malam ini.
Inilah beberapa keluh kesah netizen di Twitter:
Apakah Anda mengalami kesulitan serupa? Ceritakan pengalaman Anda di kolom komentar.
https://kamumovie28.com/movies/i-belonged-to-you/
Badan Geologi & Kominfo Kerja Sama soal SMS Blast Mitigasi Bencana
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika melaksanakan penandatanganan kerja sama penyebarluasan informasi aktivitas dan erupsi gunung api. Hal ini untuk meningkatkan mitigasi bencana geologi serta mengurangi dampak bencana geologi sejak dini.
Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono menjelaskan dengan adanya kerja sama ini masyarakat di sekitar wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) geologi akan menerima SMS Blasting. Adapun SMS Blast ini meliputi pemberitahuan tentang informasi terkini bencana geologi letusan gunung api di wilayahnya.
"Dengan teknologi yang semakin maju, sehingga ada tuntutan dari masyarakat (di wilayah KRB) untuk bagaimana Pemerintah dapat memberikan pelayanan data dan informasi agar masyarakat dapat survive dari bencana," kata Eko dalam keterangan tertulis, Senin (12/4/2021).
Ia mengatakan SMS Blast berfungsi sebagai integrasi antara sistem informasi bencana yang dimiliki oleh Badan Geologi, khususnya Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ke sistem penyampaian informasi bencana yang dibangun Kemenkominfo.
Eko menyampaikan sekarang ini tingkat pertumbuhan hunian masyarakat di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) geologi semakin tinggi. Untuk itu, ia menilai pemerintah dituntut melakukan upaya mitigasi bencana geologi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi di samping tetap melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat.
Eko menilai penyebaran informasi masih kerap terkendala mengingat kondisi geografis Indonesia. Adapun kondisi yang dimaksud adalah lokasi rawan bencana yang tersebar dan sebagian masih belum terjangkau oleh jaringan telekomunikasi yang memadai.
"Program penyebarluasan informasi kebencanaan melalui penyelenggara telekomunikasi dan lembaga penyiaran di Kawasan Rawan Bencana adalah salah satu solusi untuk permasalahan tersebut," ujar Eko.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo, Ahmad M Ramli mengatakan momen peluncuran SMS Blast ini sangat tepat untuk segera diimplementasikan mengingat saat ini beberapa gunung api tengah menunjukkan aktivitasnya.
Ia mengungkap koordinasi telah dilakukan Kominfo sejak Desember 2020 dan saat ini secara teknis telah terhubung dengan sejumlah Sistem SMS Operator Seluler di antaranya Telkomsel, Indosat, XL dan Hutchison 3.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Andiani menyebutkan notifikasi SMS ini merupakan peringatan potensi bencana dan upaya mitigasi paling dini kepada masyarakat di sekitar wilayah KRB.
Dalam melakukan pengembangan notifikasi informasi kebencanaan geologi ini, lanjutnya, PVMBG dan Kominfo telah melakukan beberapa kali koordinasi dan uji coba untuk memastikan sistem notifikasi berjalan lancar. Ia pun mengungkap inisiatif pengembangan sistem ini telah dimulai beberapa tahun lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar