Rabu, 28 April 2021

Harapan Tinggi Budiman Sudjatmiko untuk Bukit Algoritma

 Politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko dan sejumlah pihak datang ke calon tempat Bukit Algoritma di Sukabumi. Dia menaruh harapan tinggi.

Sejumlah pihak yang terlibat membangun 'Silicon Valley'-nya Indonesia atau Bukit Algoritma berkunjung ke Bukit Shaolin, Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Mereka adalah Nikolas Agung, Direktur Utama BUMN PT Amarta Karya (AMKA); Budiman Sudjatmiko, Ketua Pelaksana KSO Kiniku Bintang Raya KSO; dan pemilik lahan Dhanny Handoko yang juga Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari (PT BRL).


Kepada awak media, Budiman Sudjatmiko memaparkan harapan tingginya terkait proyek tersebut. Ia menyebut kunjungan itu juga menyertakan beberapa tenant atau calon penyewa yang menurutnya berminat untuk menggunakan fasilitas di tempat itu.

https://movieon28.com/movies/xxx-state-of-the-union/


"Yang akan dibangun sebagai kontraktor utama, dari PT BUMN Amarta Karya di lahan 888 hektar," kata Budiman, Minggu (18/4/2021).


Di lahan seluas 888 hektar itu, Budiman berharap nantinya akan menjadi pusat dari ide-ide futuristik di Indonesia khususnya menghadapi New Normal dan Revolusi 4.0. PT BRL akan menyediakan lahan dan pekerja.


"Mas Karim salah satu yang akan menjadi tenant di sini untuk membuat Center Of Artificial Intelligence, untuk kecerdasan buatan. Saya dengan tim menyediakan sumber daya manusia para peneliti, investor dan pasar," beber Budiman.


Politisi PDI-P yang juga tokoh pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu menyebut nantinya ada 7 hektar lahan untuk kebutuhan energi di lokasi yang akan dibangun Bukit Algoritma tersebut. Nantinya kebutuhan energi akan dipasok sebanyak 1 giga watt menggunakan solar cell atau tenaga matahari.


"Bahkan pasarnya sudah sudah aman untuk Amerika 40 persen nanti kemudian ke desa-desa, ke BUMN, 1 giga watt energi solar cell penemuan sendiri," ujar Budiman.


Sejumlah rencana antara lain mau dibuat pusat kajian kewilayahan dan ekspansi ruang udara untuk membuat drone, angkutan, spy, pengawasan, militer, kargo dan drone angkutan yang bisa yang bisa menempuh jarak ratusan kilometer.


"Kemudian membuat nano satelite, seukuran handphone," sambungnya.


Bukan hanya soal teknologi, di kawasan itu dikatakan Budiman akan ada industri kesehatan. Ia menegaskan nantinya ada pengusaha Indonesia yang ingin membuat alat-alat kesehatan secara mandiri.


"Kemudian ada industri kesehatan namun bukan importir ya , jadi pengusaha Indonesia yang ingin membuat alat-alat kesehatan secara mandiri, mulai dari jarum suntik, nano robot, sampai yang paling sederhana (yakni) masker dia sudah punya bisnis ke arah sana. Artinya kita ingin mengembangkan di sini bagaimana pengembangannya," ungkap Budiman.


Saat ini dijelaskan Budiman yang sudah bergerak yaitu nano teknologi centre yang bekerja sama dengan proyek Bukit Algoritma.


"Dengan pengusaha di rekayasa nano teknologi untuk atom kemudian neuro science dan biologi molekular, biologi skala kecil. Tiga minggu ini pending dan berlanjut setelah Lebaran berjalan semua, pengerjaan oleh BUMN Amarta Karya," pungkas dia.

https://movieon28.com/movies/red-zone/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar