Polisi di Bavaria, Jerman, dihebohkan oleh laporan adanya objek seperti bom di daerah hutan. Setelah tim penjinak bom diturunkan, ternyata benda yang disebut bom tersebut adalah mainan seks atau sex toy yang bentuknya mirip seperti granat.
Dalam sebuah pernyataan polisi menyebut laporan datang dari seorang wanita yang sedang joging di hutan dekat daerah Sonnen. Saat itu sang wanita mengaku melihat ada granat yang dibungkus oleh kantong plastik transparan.
"Setelah memeriksa isi kantong plastik, terbukti bahwa itu hanya granat plastik palsu," ungkap pihak kepolisian seperti dikutip dari CNN, Kamis (29/4/2021).
Polisi menambahkan di dalam kantong plastik juga terdapat dua kondom yang belum terpakai dan sebotol lubrikan. Kondisi kantong sudah rusak dan diduga sudah lama berada di tempatnya ditemukan.
"Pencarian di internet mengonfirmasi kecurigaan bahwa granat ini adalah mainan seks," lanjut kepolisian.
"Kenapa mainan seks ini ada di sana sekarang menjadi objek spekulasi," lanjutnya.
AS Bolehkan Lepas Masker Usai Vaksinasi, Indonesia Kapan?
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 angkat bicara soal pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) yang memperbolehkan melepas masker pasca vaksinasi dalam kondisi tertentu. Hal ini menurutnya belum tepat jika diterapkan di Indonesia.
"Kita menghormati panduan yang dikeluarkan CDC Amerika. Namun demikian perlu diingat kondisi di Indonesia berbeda dengan kondisi di Amerika," tegas Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers BNPB Kamis (29/4/2021).
Pemerintah hingga saat ini belum bisa memastikan apakah warga yang sudah mendapat vaksin Corona bisa benar-benar bebas dari COVID-19. Terlebih, kondisi Corona di Indonesia masih belum terkendali.
Maka dari itu, warga yang sudah mendapat vaksinasi Corona dosis kedua tetap wajib mematuhi protokol kesehatan. Termasuk memakai masker saat di luar ruangan meski tak berkerumun.
"Walaupun sudah mendapatkan vaksin, pemerintah tetap mewajibkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesahatan memakai masker," beber Wiku.
"Sampai saat ini pemerintah belum bisa memastikan bahwa semuanpenerima vaksin 100 persen kebal dari COVID-19," pungkasnya.
https://nonton08.com/movies/devils-love/
Malaysia Setop AstraZeneca untuk Vaksin Nasional, RI Pastikan Tetap Lanjut
Baru-baru ini, Malaysia menyetop vaksinasi AstraZeneca untuk program vaksinasi nasional. Hal ini disebabkan banyaknya warga yang meragukan keamanan dan efektivitas dari vaksin tersebut.
Hal ini lagi-lagi dikaitkan dengan efek samping langka pembekuan darah usai vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca, yang terjadi di beberapa negara.
"Ini kami buka untuk publik yang secara sukarela, setelah melihat semua fakta terkait AstraZeneca, untuk tampil dan mendaftar di pusat-pusat khusus pengambilan vaksin," jelas Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia Khairy Jamaluddin, dikutip dari Channel News Asia.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan efek samping yang muncul pasca menerima suntikan vaksin Corona AstraZeneca masih mampu ditangani dengan baik. Ia menegaskan, sampai saat ini belum ada keputusan untuk menghentikan penggunaan vaksin tersebut.
"Terkait kemunculan efek negatif dari AstraZeneca, mengingat kemunculan kasus serupa tidak signifikan terjadi dan mampu ditangani dengan pelayanan kesehatan lanjutan, maka sampai saat ini Indonesia belum memiliki rencana untuk menghentikan vaksinasi ini demi mencapai kekebalan komunitas sesegera mungkin," jelas Prof Wiku dalam konferensi pers, Kamis (29/4/2021).
Sementara itu, pada Senin (26/4/2021) lalu Indonesia baru saja mendapatkan sebanyak 3,8 juta dosis tambahan vaksin AstraZeneca. Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi pun menjelaskan bahwa vaksin tersebut sudah didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia.
"Sudah proses. Ke seluruh provinsi tapi sekarang kita sedang pastikan kembali mempertimbangkan kecepatan dosis dari tiap provinsi masing-masing," jelas Nadia saat dihubungi detikcom Rabu (28/4/2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar