Kamis, 29 April 2021

Malaysia Setop AstraZeneca untuk Vaksin Nasional, RI Pastikan Tetap Lanjut

  Baru-baru ini, Malaysia menyetop vaksinasi AstraZeneca untuk program vaksinasi nasional. Hal ini disebabkan banyaknya warga yang meragukan keamanan dan efektivitas dari vaksin tersebut.

Hal ini lagi-lagi dikaitkan dengan efek samping langka pembekuan darah usai vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca, yang terjadi di beberapa negara.


"Ini kami buka untuk publik yang secara sukarela, setelah melihat semua fakta terkait AstraZeneca, untuk tampil dan mendaftar di pusat-pusat khusus pengambilan vaksin," jelas Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia Khairy Jamaluddin, dikutip dari Channel News Asia.


Menanggapi hal tersebut, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan efek samping yang muncul pasca menerima suntikan vaksin Corona AstraZeneca masih mampu ditangani dengan baik. Ia menegaskan, sampai saat ini belum ada keputusan untuk menghentikan penggunaan vaksin tersebut.


"Terkait kemunculan efek negatif dari AstraZeneca, mengingat kemunculan kasus serupa tidak signifikan terjadi dan mampu ditangani dengan pelayanan kesehatan lanjutan, maka sampai saat ini Indonesia belum memiliki rencana untuk menghentikan vaksinasi ini demi mencapai kekebalan komunitas sesegera mungkin," jelas Prof Wiku dalam konferensi pers, Kamis (29/4/2021).


Sementara itu, pada Senin (26/4/2021) lalu Indonesia baru saja mendapatkan sebanyak 3,8 juta dosis tambahan vaksin AstraZeneca. Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi pun menjelaskan bahwa vaksin tersebut sudah didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia.


"Sudah proses. Ke seluruh provinsi tapi sekarang kita sedang pastikan kembali mempertimbangkan kecepatan dosis dari tiap provinsi masing-masing," jelas Nadia saat dihubungi detikcom Rabu (28/4/2021).

https://nonton08.com/movies/48-hours-to-live/


Malaysia Setop AstraZeneca untuk Vaksin Nasional, RI Pastikan Tetap Lanjut


 Tsunami COVID-19 di India kian mengganas. Sebanyak 3.645 orang di negara tersebut dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi virus Corona pada hari Kamis (29/4/2021).

Angka tersebut merupakan jumlah kasus kematian terbanyak yang terjadi dalam sehari semenjak COVID-19 mewabah di India. Selain itu, negara ini juga kembali mencatat rekor penambahan kasus harian terbanyak di dunia, yakni 379.257 kasus.


Dikutip dari Channel News Asia, India telah mencatat lebih dari 6 juta kasus COVID-19 pada bulan April 2021. Total kasusnya pun sudah mencapai 18.38 juta kasus.


Salah satu wilayah yang paling terdampak dari lonjakan kasus ini adalah Kota Delhi. Di kota tersebut satu tempat tidur di rumah sakit bisa ditempati oleh tiga pasien.


Setiap empat menit, ada satu pasien COVID-19 yang meninggal di Kota Delhi. Sejumlah taman dan lahar parkir pun dibuat sebagai fasilitas krematorium darurat, di mana para jenazah pasien dibakar secara massal.


"Wabah COVID India adalah krisis kemanusiaan," kata Senator Demokrat Amerika Serikat Elizabeth Warren.


Update Corona RI 29 April: Tambah 5.833 Kasus Baru, Kasus Aktif 100.102


 Jumlah kasus positif Corona di Indonesia bertambah 5.833 pada Kamis (29/4/2021). Total kasus positif menjadi 1.662.868, sembuh 1.517.432, dan meninggal 45.334 kasus.

Jumlah kasus aktif tercatat 100.102 kasus, spesimen yang diperiksa 75.820, dan suspek yang diamati sebanyak 66.295.


Detail penambahan kasus COVID-19 adalah sebagai berikut.


Kasus positif bertambah 5.833 menjadi 1.662.868

Pasien sembuh bertambah 6.015 menjadi 1.517.432

Pasien meninggal bertambah 218 menjadi 45.334

Sebelumnya, pada Rabu (28/4/2021), tercatat total sebanyak 1.657.035 kasus positif virus Corona COVID-19, 1.511.417 pasien sembuh, dan 45.116 kasus meninggal dunia.

https://nonton08.com/movies/a-serious-shock-yes-madam/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar