Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkap zona merah COVID-19 di Indonesia menurun jumlahnya di minggu ini. Pekan sebelumnya, ada 11 wilayah zona merah COVID-19 dan tak ada kab/kota di pulau Jawa yang masuk zona merah Corona di 11 April 2021.
"Dari 11 kabupaten kota di minggu lalu, menjadi hanya 6 kabupaten kota di minggu ini," tutur Prof Wiku terkait perkembangan zona merah Corona di konferensi pers Selasa (20/4/2021).
Penurunan jumlah zona merah COVID-19 menurutnya salah satu perkembangan yang baik. Namun, warga tetap harus waspada lantaran zona oranye atau wilayah risiko sedang COVID-19 tercatat meningkat.
"Yang harus jadi perhatian utama adalah masih tingginya jumlah kabupaten dan kora di zona oranye, yang minggu ini naik dari 316 kab kota menjadi 332 kab kota," jelasnya.
Sementara jumlah zona hijau COVID-19 masih sama seperti sebelumnya yaitu 8 wilayah nol kasus, dan 1 wilayah yang tak terdampak COVID-19 sejak wabah merebak di Indonesia.
Dirangkum detikcom, ada 6 wilayah atau kab/kota di zona merah COVID-19 dan 8 kab/kota yang nol kasus Corona, berikut data terbaru yang dihimpun Satgas COVID-19 per 18 April 2021.
Zona merah COVID-19
Sumatera Selatan
-Kota Palembang
Sumatera Barat
-Solok
Sulawesi Tengah
-Buol
Riau
-Kota Pekanbaru
Nusa Tenggara Timur
-Sumba Timur
Kalimantan Tengah
-Kota Palangkaraya
Zona hijau COVID-19 (tidak ada kasus)
Sumatera Utara
-Nias Barat
-Nias Utara
-Nias Selatan
Papua Barat
-Pegunungan Arfak
Papua
-Yahukimo
-Mamberamo Raya
Maluku Utara
-Pulau Taliabu
Maluku
-Seram bagian Timur
https://trimay98.com/movies/spider-man-3/
COVID-19 di India Banyak Serang Pemuda, Timbulkan Gejala yang Berbeda
India kini tengah menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Lebih banyak kelompok usia muda yang diserang virus dan kali ini pola gejalanya berbeda bila dibandingkan pada awal pandemi.
"Lebih banyak pemuda yang positif COVID-19 bila dibandingkan lansia. Gejalanya berbeda. Banyak orang mengeluhkan mulut kering, masalah pencernaan, mual, diare, mata merah, dan sakit kepala. Hampir semua tidak mengeluhkan demam," komentar Direktur Genestrings Diagnostic Centre, Dr Gauri Agarwal, seperti dikutip dari Hindustan Times, Rabu (21/4/2021).
Sebagian kasus COVID-19 di India diketahui disebabkan oleh varian mutan ganda B1617. Ada kekhawatiran bahwa varian ini bisa menyebabkan gejala yang lebih parah pada usia muda, termasuk anak-anak.
"Kami melihat pasien yang termuda berusia 14 tahun. Pada gelombang sebelumnya kami tidak melihat ada orang di bawah usia 25 tahun dengan gejala," komentar ahli penyakit infeksi Dr Nitin Shinde dari Alexis Multispecialty Hospital.
Sampai saat ini masih belum diketahui pasti sifat dari varian mutan ganda B1617. Diperlukan lebih banyak data untuk membuktikan fenomena yang terjadi di India.
"Sequencing akan memberitahu Anda soal mutan yang kini bermunculan," kata virolog Shahid Jameel.
Ibu Kota India Kehabisan Oksigen, PM: Gelombang Kedua COVID-19 Seperti Badai
- India yang kini tengah menghadapi gelombang kedua COVID-19 mulai kehabisan suplai oksigen medis. Hal ini terjadi bahkan di rumah sakit besar milik pemerintah di Ibu kota India, Delhi.
Wakil Ketua Menteri Delhi, Manish Sisodia, menjelaskan rumah sakit besar pemerintah hanya memiliki suplai oksigen untuk delapan sampai 24 jam ke depan. Sementara rumah sakit swasta yang lebih kecil memiliki suplai oksigen yang lebih sedikit, yaitu sampai empat atau lima jam.
"Bila sampai besok pagi kita tidak mendapat suplai oksigen, akan terjadi bencana," kata Manish yang meminta bantuan pemerintah pusat seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/4/2021).
Perdana Menteri India, Narendra Modi, kini menghadapi kritikan keras. Ia meyakinkan seluruh penduduk India di atas 19 tahun akan segera mendapat vaksin COVID-19.
"Negara ini sekarang sedang menghadapi perjuangan besar melawan COVID-19. Situasinya sempat membaik, tapi gelombang kedua COVID-19 ini datang seperti badai," kata Modi dalam pidatonya.
"Saya mengucapkan belasungkawa pada semua orang yang telah kehilangan orang dicintai karena COVID-19. Sama seperti anggota keluarga Anda, saya bersama Anda dalam menghadapi masa berduka ini. Perjuangan panjang dan sulit, tapi kita harus bersama-sama menghadapinya dengan dedikasi dan keberanian," pungkas Modi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar