Rabu, 21 April 2021

Terjangan 'Tsunami' COVID-19 di India Mengganas, Ini 5 Penyebabnya

 Kasus virus Corona COVID-19 di India mengalami ledakan beberapa waktu belakangan. Bukan cuma kasus positif, negara ini juga melaporkan rekor kasus kematian harian.

Dikutip dari laman Worldometers, India melaporkan adanya 256.947 kasus baru harian dan 1.757 kematian pada Senin (19/4/2021).


Jumlah ini menambah banyaknya kasus positif COVID-19 di India, dengan total keseluruhan mencapai 15.321.089 kasus. Saat ini, terdapat 2.031.957 kasus aktif, dengan 13.108.581 orang sudah sembuh dan 180.550 orang meninggal dunia akibat terpapar Corona.


Meski demikian, apa sih penyebab melonjaknya kasus di India?


1. Lengah protokol kesehatan

Kurang disiplinnya penerapan protokol kesehatan disebut menjadi penyebab meningkatnya kasus COVID-19 di India. Seperti tidak memakai masker, tidak menetapkan jarak sosial, dan kurangnya regulasi di tempat kerja dan ruang publik.


2. Daerah yang kumuh

Tak hanya abai dengan prokes, daerah yang kumuh juga menjadi penyebabnya. Dikutip dari laman The Conversation, penduduk setempat yang tidak memiliki toilet di tempat tinggalnya menjadi yang terdampak paling parah.


Hal ini menyebabkan sanitasi yang buruk ikut berkontribusi dalam penyebaran Corona.

https://trimay98.com/movies/the-boy-next-door/


3. Mutasi ganda virus

Peningkatan kasus harian Corona yang tinggi mencerminkan infeksi menyebar pada tingkat yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan pemulihan.


Dikutip dari laman livemint.com, varian baru yang disebut dengan mutasi ganda diduga menjadi pemicu gelombang baru infeksi di India, yang mendorong negara ini berada di posisi kedua dengan kasus terbanyak di dunia.


Adapun 16 negara bagian dengan laporan kasus peningkatan setiap harinya. Salah satunya di Delhi dan Maharashtra.


Maharashtra melaporkan kasus harian baru tertinggi dengan 63.729 kasus, diikuti Uttar Pradesh dengan 27.360 kasus baru dan Delhi dengan 19.486 infeksi baru.


4. Ritual keagamaan

Lebih dari 1.000 orang dinyatakan positif Corona setelah perayaan ritual mandi di sungai atau Kumbh Mela yang dilaksanakan selama beberapa hari.


Kebanyakan peserta yang melakukan ritual ini tidak menerapkan protokol kesehatan saat mandi di Sungai Gangga, India.


Dilaporkan AFP, dari sekitar 50 ribu sampel yang diambil, 408 dinyatakan positif pada hari Senin dan 594 pada hari Selasa. Jumlahnya terus bertambah setiap har


5. Positivity rate

Penyebab lainnya adalah positivity rate yang sangat tinggi. Dari mereka yang menjalani tes, lebih banyak orang ditemukan positif sekarang dibandingkan dengan waktu sebelum epidemi.


Dalam satu minggu terakhir, misalnya, lebih dari 13,5 persen tes menghasilkan tes yang positif. Rata-rata pergerakan tujuh hari dari tingkat kepositifan tidak pernah lebih tinggi.


Angka positivitas merupakan tolak ukur penyebaran penyakit di masyarakat. Penyakit yang lebih luas akan menyebabkan tingkat kepositifan yang lebih tinggi dalam tes.


Dikutip dari The India Express, tingkat positif selama gelombang pertama mencapai puncaknya pada minggu terakhir bulan Juli tahun lalu, dan terus menurun bahkan saat kasus positif terus meningkat di bulan Agustus dan September.

https://trimay98.com/movies/taxi-6/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar