Bagi yang sudah divaksinasi COVID-19, sertifikat vaksin Corona bisa diunduh dalam aplikasi PeduliLindungi. Cara download sertifikat vaksin COVID-19 cukup mudah, pastikan kamu sudah memiliki aplikasi PeduliLindungi terlebih dahulu di Appstore/Playstore.
Bila belum terdaftar, kamu diminta melengkapi data diri seperti nama lengkap hingga nomor handphone untuk verifikasi data, dengan kode OTP yang dikirimkan.
Namun, bagi mereka yang sudah memiliki akun PeduliLindungi, cara download sertifikat vaksin COVID-19 cukup dengan membuka profil, dan klik feature sertifikat vaksin.
Dalam feature tersebut, tertera sertifikat vaksin Corona dosis pertama hingga dosis kedua yang siap diunduh unttuk kemudian masuk ke gallery/image masing-masing pengguna. Selengkapnya, berikut cara download sertifikat vaksin COVID-19 bagi yang belum terdaftar.
1. Membuka aplikasi PeduliLindungi di Play Store atau App Store
2. Mengisi identitas diri berupa nama lengkap dan memasukkan nomor handphone
3. Mengisi kode OTP untuk verifikasi data, kode OTP dikirimkan ke nomor HP yang dicantumkan
4. Pengguna akun diarahkan ke kolom Beranda
5. Melengkapi identitas diri dengan menyertakan alamat NIK dan alamat email dalam kolom profil
6. Cek feature sertifikat vaksin
7. Aplikasi akan menampilkan sertifikat vaksin dosis pertama dan dosis kedua
8. Unduh sertifikat vaksin COVID-19 dosis pertama/kedua
9. Sertifikat vaksin COVID-19 online masuk ke dalam gallery/image masing-masing pengguna.
Sertifikat vaksin COVID-19 sempat diisukan menjadi syarat bepergian setiap orang. Namun, pemerintah menegaskan hingga saat ini belum ada kebijakan tersebut.
Meski kamu sudah menyimak cara download sertifikat vaksin COVID-19 dan berhasil mengunduhnya, tetap waspada untuk tidak sembarang mengumbar sertifikat vaksin COVID-19 di media sosial.
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Satgas Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, ada data pribadi di sertifikat vaksin COVID-19 dalam bentuk QR Code.
"Meminta kepada para penerima vaksin COVID-19 yang sudah mendapatkan sertifikat bukti telah divaksin agar tidak mengunggahnya ke media sosial ataupun tidak mengedarkannya," jelas Wiku dalam konferensi pers, Selasa (23/3/2021).
"Penting untuk diketahui bahwa di dalam sertifikat bukti telah divaksinasi terdapat data pribadi dalam bentuk QR Code yang dapat dipindai," lanjutnya.
https://trimay98.com/movies/taxi-5-2/
Terjangan 'Tsunami' COVID-19 di India Mengganas, Ini 5 Penyebabnya
Kasus virus Corona COVID-19 di India mengalami ledakan beberapa waktu belakangan. Bukan cuma kasus positif, negara ini juga melaporkan rekor kasus kematian harian.
Dikutip dari laman Worldometers, India melaporkan adanya 256.947 kasus baru harian dan 1.757 kematian pada Senin (19/4/2021).
Jumlah ini menambah banyaknya kasus positif COVID-19 di India, dengan total keseluruhan mencapai 15.321.089 kasus. Saat ini, terdapat 2.031.957 kasus aktif, dengan 13.108.581 orang sudah sembuh dan 180.550 orang meninggal dunia akibat terpapar Corona.
Meski demikian, apa sih penyebab melonjaknya kasus di India?
1. Lengah protokol kesehatan
Kurang disiplinnya penerapan protokol kesehatan disebut menjadi penyebab meningkatnya kasus COVID-19 di India. Seperti tidak memakai masker, tidak menetapkan jarak sosial, dan kurangnya regulasi di tempat kerja dan ruang publik.
2. Daerah yang kumuh
Tak hanya abai dengan prokes, daerah yang kumuh juga menjadi penyebabnya. Dikutip dari laman The Conversation, penduduk setempat yang tidak memiliki toilet di tempat tinggalnya menjadi yang terdampak paling parah.
Hal ini menyebabkan sanitasi yang buruk ikut berkontribusi dalam penyebaran Corona.
3. Mutasi ganda virus
Peningkatan kasus harian Corona yang tinggi mencerminkan infeksi menyebar pada tingkat yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan pemulihan.
Dikutip dari laman livemint.com, varian baru yang disebut dengan mutasi ganda diduga menjadi pemicu gelombang baru infeksi di India, yang mendorong negara ini berada di posisi kedua dengan kasus terbanyak di dunia.
Adapun 16 negara bagian dengan laporan kasus peningkatan setiap harinya. Salah satunya di Delhi dan Maharashtra.
Maharashtra melaporkan kasus harian baru tertinggi dengan 63.729 kasus, diikuti Uttar Pradesh dengan 27.360 kasus baru dan Delhi dengan 19.486 infeksi baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar