Hingga saat ini kabar merger dari operator Smartfren masih belum ada titik terang. Belum ada operator yang akan dilebur bersamanya. Namun sebelum realisasi itu terjadi, Smartfren terlebih dahulu sedang berusaha meningkatkan basis pengguna dan juga jaringannya.
"Kita masih mempersiapkan supaya layak meminang dan dipinang. Jadi mesti digemukkan dulu yang kurang gemuk," kata CEO Deputi Smartfren Djoko Tata Ibrahim saat dihubungi belum lama ini.
Menurut Djoko merger perusahaan ibarat menemukan jodoh. Posisi Smartfren saat ini tidak dibilang aktif mencari partner merger maupun menunggu 'jodoh' tersebut datang.
"Kami ini kan jodoh-jodohan, pemain kan yang 2 sudah ketemu jodoh, yang satu sudah darah biru yang tidak terjamah, sudah antarnegara jadi tinggal satu. Ya lirik-lirikan boleh tapi kita enggak dibilang pasif enggak dibilang aktif, tunggu waktu lah," kata dia.
Djoko mengatakan saat ini jumlah pelanggan Smartfren sebanyak 28 juta. Selama tiga tahun terakhir basis pengguna Smartfren terus bertumbuh. Bahkan pada dua tahun pertama pertumbuhannya sebesar 100%. Namun pertumbuhannya mengalami penurunan selama pandemi tahun lalu.
"Tahun lalu juga meskipun COVID-19 kita masih meningkat jumlah pelanggannya walaupun tidak sebesar 2 tahun sebelumnya. (Selama) pandemi masih 15%, tahun sebelumnya masih 100% terus," kata Djoko.
Di sisi jaringan Smartfren juga masih getol memperluas jangkauannya. Djoko mengatakan saat ini pihaknya memiliki 20 ribu tower base transceiver station (BTS). Dari sisi penambahan BTS, tahun ini Smartfren sudah menambah ribuan tower.
"Ada (penambahan BTS) tahap pertama sekitar 3.000 tower tahun ini," lanjut dia.
Sayangnya Djoko tak merinci daerah mana saja yang mendapatkan perluasan jaringan tersebut. Ia hanya mengatakan penambahan BTS disebar ke daerah yang perlu mendapatkan penambahan.
Smartfren juga masih belum mampu merambah daerah Papua. Djoko mengatakan untuk penambahan di daerah tersebut pihaknya berencana melakukan kerja sama dengan Bakti.
"Itu (jaringan di Papua) nanti kita kerja sama sama Bakti saja (kalau) itu," pungkas Djoko.
Demi menambah jumlah pelanggannya Smartfren juga terus menghadirkan beragam promo baik berupa kuota unlimited dan hadiah bagi pelanggan.
https://kamumovie28.com/movies/search-out/
Belanja Persiapan Ramadhan di Pasar Bisa Lewat Whatsapp!
Situasi pandemi membuat sebagian orang tidak berani untuk berpergian keluar rumah. Padahal ke pasar untuk belanja persiapan bulan Ramadhan adalah hal yang wajar. Nah, sekarang jangan khawatir karena belanja di pasar tradisional bisa dilakukan lewat Whatsapp.
"Biasanya saat Ramadhan, pasar di Indonesia lagi sibuk-sibuknya, siapa yang rumahnya dekat pasar pasti melihat sebelum sahur dan buka puasa pasti lagi ramai banyak orang. Bahkan sebelum lebarannya, beli makanan sahur dan untuk berbuka. Dari itu, kami ingin mengadakan Pasar Juara," Esther Samboh Manager Kebijakan Publik WhatsApp Indonesia mengatakan pada peluncuran program #BulanKebaikan bersama Facebook Indonesia, Kamis (8/4/2021).
Latar belakang tercipta kegiatan ini karena WhatsApp melihat adanya keterbatasan pergerakan masyarakat. Selama pandemi, WhatsApp menyaksikan banyak pedagang pasar kehilangan konsumen dan begitu juga pelanggan mengurangi aktivitas termasuk belanja.
"Dengan ini jadi bisa tetap saling terhubung. Pedagang pasar banyak pakai WhatsApp, kita banyak pakai WhatsApp jadi bisa belanja bahan makanan, baju, di pasar tapi pakai WhatsApp," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar