Sejumlah anggota Komisi IX DPR RI akan mendapat suntikan vaksin Nusantara, vaksin COVID-19 berbasis sel dendritik besutan dr Terawan Agus Putranto. Penyuntikan bakal dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (14/4/2021).
Kabar ini dikonfirmasi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena. Menurutnya, sebagian dari anggota DPR yang disuntik akan masuk dalam data uji klinis.
"Bagi yang memenuhi syarat uji klinis, masuk data uji klinis. Bagi yang tidak memenuhi syarat uji klinis masuk untuk pengobatan diri sendiri," jelas Melki kepada detikcom, Selasa (13/4/2021).
Sejauh ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum memberikan lampu hijau terkait kelanjutan uji klinis Vaksin Nusantara. Riset tersebut, menurut BPOM belum memenuhi kaidah sehingga perlu diperbaiki.
"Jika ada pelaksanaan uji klinik yang tidak memenuhi standar tahapan preklinik, uji klinik, harus memenuhi poin-poin dalam protokol tapi tidak dilakukan, tentunya akan mengalami masalah sendiri. Tahapan-tahap tersebut tidak bisa diabaikan," ujar kepala BPOM Penny K Lukito saat ditemui di Jakarta, Selasa (13/4/2021).
Persoalan lain yang dihadapi Vaksin Nusantara adalah hasil uji klinis yang dinilai BPOM belum menggambarkan manfaatnya. Menurut BPOM, vaksin Nusantara belum menunjukkan imunogenesitas sehingga belum bisa dilanjutkan.
"Tapi silakan. Kami tidak akan menghentikan, silakan diperbaiki," imbuh Penny.
https://cinemamovie28.com/movies/iceman-the-time-traveler/
Tetap Harus Minum 8 Gelas Sehari, Begini Mengaturnya Saat Puasa
Selama menjalani puasa di bulan Ramadhan, umat muslim diwajibkan untuk menahan lapar dan haus selama kurang lebih 12 jam. Hal itu tentu bisa membuat tubuh terkadang merasa lemas.
Meski begitu, kebutuhan cairan dalam tubuh harus tetap terpenuhi dengan baik. Ini karena sekitar 60 persen tubuh terdiri dari cairan yang terus dijaga setiap hari.
Menurut pakar kesehatan sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, kebutuhan air sebanyak 8-10 gelas harus tetap dijaga agar tetap bugar selama berpuasa.
"Banyak minum air, waktu buka sampai dengan sahur. Minumnya 8-10 gelas, itu diatur agar bisa tetap dikonsumsi dengan baik," kata Prof Ari dalam Webinar Online Tips Sehat Puasa ala Guru Besar FKUI, Senin (12/4/2021).
Untuk itu, Prof Ari pun memberikan tips untuk mengatur minum agar kebutuhan 8-10 gelas air per hari bisa tetap terpenuhi, yaitu:
- 2 gelas saat berbuka puasa sambil mengkonsumsi panganan kecil
- 1 gelas setelah sholat magrib
- 1 gelas setelah makan
- 1 gelas sebelum tarawih
- 1 gelas setelah tarawih
- 2-3 gelas saat sebelum dan sesudah sahur
"Minuman bersoda dan kopi tidak disarankan saat sahur. Jika ingin minum kopi, ya lebih baik setelah buka atau sebelum tarawih," pungkasnya.
Anak Oki Setiana Idap Prader Willi Syndrome, Begini Dokter Mendeteksinya
Oki Setiana Dewi menyampaikan bahwa putra bungsunya, Sulaiman Ali Abdullah didiagnosis mengidap prader willi syndrome (PWS). Hal ini disampaikan melalui akun Instagram miliknya.
"Hari ini bertemu tim dokter yang akan menangani @sulaimanaliabdullah ke depannya. Hari ini airmata saya kembali menetes. Bukan karena Sulaiman dinyatakan mengidap prader wili syndrome, melainkan karena terharu karena kebaikan Allah yang luar biasa," tulis Oki, dikutip dari Instagram, Senin (12/4/2021).
Sulaiman yang lahir pada 16 November 2020 dengan proses operasi caesar dinyatakan mengidap PWS lima bulan setelah kelahirannya.
Dikutip dari Web MD, prader willi syndrome (PWS) dapat menyebabkan masalah fisik, seperti rasa lapar yang ekstrem, otot melemah, dan masalah pada proses belajar serta perilaku.
Kondisi ini sangat langka, hanya 1 dari 10.000 hingga 30.000 orang di dunia mengalami kondisi ini. Sekitar 70 persen disebabkan karena perubahan genetik dari salinan kromosom 15 yang diwarisi ayah.
Anak dengan kondisi PWS memiliki gejala yang khas seperti memiliki refleks untuk menghisap dan tonus otot yang buruk atau hipotonia.
Kondisi ini bisa dideteksi sejak dalam kandungan. Menurut sebuah studi, analisis gerakan wajah sebagai respons terhadap rangsangan cahaya dan suara selama USG dapat membantu mendiagnosis kondisi ini sebelum bayi lahir.
"Sangat penting menemukan fitur spesifik untuk mengingatkan dokter tentang perlunya pengujian genetik tambahan," tulis para peneliti, dilansir laman Prader-Willi Syndrome News.
"Tidak hanya mengenali perkembangan janin yang berbeda untuk diagnosis dan intervensi dini, ini juga dapat membantu orang tua untuk mempersiapkan diri dan menerima kondisi anaknya karena telah dilaporkan dapat mengakibatkan peningkatan stres," sambung mereka.
Bagaimana kondisi ini bisa dideteksi saat dalam kandungan? Simak penjelasan dokter lebih lengkap di halaman selanjutnya.
TERUSKAN MEMBACA, KLIK DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar