Rabu, 14 April 2021

China Angkat Bicara, Bantah Pengakuan Soal Vaksin Corona Kurang Manjur!

  Heboh pemberitaan media soal pemerintah China mengakui kemanjuran atau efektivitas vaksin Corona mereka rendah. Belakangan, otoritas kesehatan China membantah dan meluruskan kabar yang beredar.

Menurut Kepala Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China Gao Fu, ia hanya membahas soal prosedur vaksinasi dan jenis vaksin yang kemudian hari mungkin harus diperbaharui untuk meningkatkan efektivitas vaksin COVID-19 saat ini.


"Tingkat perlindungan vaksin di dunia terkadang tinggi, terkadang rendah. Bagaimana cara meningkatkan kemanjurannya, itu perlu dipertimbangkan oleh ilmuwan-ilmuwan di dunia," katanya, dikutip dari Global Times, Selasa (13/4/2021).


Ia berdalih, prosedur vaksinasi mungkin harus diperbaharui lantaran ilmuwan masih terus mempelajari penyakit COVID-19 yang terus menunjukkan karakteristik berbeda. Seperti munculnya mutasi-mutasi Corona yang diyakini lebih menular dan dikhawatirkan 'kebal' vaksin.


"Ini adalah pertama kalinya manusia disuntik vaksin novel virus Corona. Semua prosedur vaksinasi kami berbasis ekstrapolasi inokulasi vaksin virus lain sebelumnya, dan sejauh ini bekerja dengan baik. Namun jika ke depannya diperlukan perbaikan, kami dapat menyesuaikan karakteristik virus Corona baru dan situasi vaksinasi," bebernya.


Terlebih, Gao menyebut masih banyak pertanyaan soal COVID-19 yang belum mampu terjawab hingga saat ini, meski para ilmuwan sudah berusaha keras terus mempelajari perkembangan virus SARS CoV-2 atau COVID-19.


"Jika kita mengikuti cara tradisional mengembangkan vaksin, kita tidak akan berhasil mendapatkan vaksin dalam setahun. Tetapi, para ilmuwan di dunia mengembangkan vaksin COVID-19 dalam beberapa bulan, yang merupakan pertama kalinya dalam sejarah. Masih ada banyak pertanyaan yang perlu dijawab," pungkas Gao.


Di sisi lain, ia mendesak vaksinasi COVID-19 harus bisa diakses setiap negara. Menurutnya, agar pandemi Corona segera berakhir, setiap negara harus bisa mengendalikan wabah COVID-19, salah satu caranya dengan vaksinasi, agar pandemi bisa segera teratasi.

https://cinemamovie28.com/movies/spotlight/


MUI Sebut Ramadhan Momen Terbaik untuk Ikhtiar Memutus COVID-19


MUI telah mengeluarkan fatwa nomor 13 tahun 2021 yang menyatakan vaksinasi COVID-19 tidak membatalkan puasa dan boleh dilakukan. Umat muslim juga disebut memiliki tanggung jawab memutus rantai COVID-19 di bulan Ramadhan ini.

"Bulan Ramadan justru jadi momentum untuk meningkatkan tanggung jawab kita sebagai muslim, dalam menghadapi masalah yang sedang kita alami ini," kata Ketua Bidang Fatwa MUI, Asrorun Ni'am Sholeh dalam keterangan tertulis, Selasa (13/4/2021).


Pernyataan tersebut disampaikan dalam dialog bertema Vaksinasi Aman Bulan Ramadan yang diselenggarakan KPCPEN. Asrorun mengatakan pelaksanaan vaksinasi saat bulan Ramadhan tidak membatalkan puasa. Menurutnya MUI telah mengkaji secara keagamaan setelah mendapat penjelasan tata laksana vaksinasi COVID-19.


"Praktik pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini dilakukan dengan cara diinjeksi, maka ini tidak membatalkan puasa. Secara fikih yang membatalkan puasa itu makan minum dan memasukkan makanan sampai ke perut, praktik injeksi vaksinasi COVID-19 tidak termasuk hal yang membatalkan puasa," jelasnya.


Ia mengingatkan kembali, Ramadhan ini merupakan momen yang tepat untuk memutus rantai pandemi. Menurutnya ikhtiar perlu dilakukan termasuk dengan meningkatkan aktivitas keagamaan, berdoa kepada Allah memohon COVID-19 segera diangkat.

https://cinemamovie28.com/movies/pressure-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar