Rabu, 14 April 2021

Anak Oki Setiana Idap Prader Willi Syndrome, Begini Dokter Mendeteksinya

 Oki Setiana Dewi menyampaikan bahwa putra bungsunya, Sulaiman Ali Abdullah didiagnosis mengidap prader willi syndrome (PWS). Hal ini disampaikan melalui akun Instagram miliknya.

"Hari ini bertemu tim dokter yang akan menangani @sulaimanaliabdullah ke depannya. Hari ini airmata saya kembali menetes. Bukan karena Sulaiman dinyatakan mengidap prader wili syndrome, melainkan karena terharu karena kebaikan Allah yang luar biasa," tulis Oki, dikutip dari Instagram, Senin (12/4/2021).


Sulaiman yang lahir pada 16 November 2020 dengan proses operasi caesar dinyatakan mengidap PWS lima bulan setelah kelahirannya.


Dikutip dari Web MD, prader willi syndrome (PWS) dapat menyebabkan masalah fisik, seperti rasa lapar yang ekstrem, otot melemah, dan masalah pada proses belajar serta perilaku.


Kondisi ini sangat langka, hanya 1 dari 10.000 hingga 30.000 orang di dunia mengalami kondisi ini. Sekitar 70 persen disebabkan karena perubahan genetik dari salinan kromosom 15 yang diwarisi ayah.


Anak dengan kondisi PWS memiliki gejala yang khas seperti memiliki refleks untuk menghisap dan tonus otot yang buruk atau hipotonia.


Kondisi ini bisa dideteksi sejak dalam kandungan. Menurut sebuah studi, analisis gerakan wajah sebagai respons terhadap rangsangan cahaya dan suara selama USG dapat membantu mendiagnosis kondisi ini sebelum bayi lahir.


"Sangat penting menemukan fitur spesifik untuk mengingatkan dokter tentang perlunya pengujian genetik tambahan," tulis para peneliti, dilansir laman Prader-Willi Syndrome News.


"Tidak hanya mengenali perkembangan janin yang berbeda untuk diagnosis dan intervensi dini, ini juga dapat membantu orang tua untuk mempersiapkan diri dan menerima kondisi anaknya karena telah dilaporkan dapat mengakibatkan peningkatan stres," sambung mereka.


Bagaimana kondisi ini bisa dideteksi saat dalam kandungan? Simak penjelasan dokter lebih lengkap di halaman selanjutnya.


TERUSKAN MEMBACA, KLIK DI SINI

https://cinemamovie28.com/movies/julieta/


Ini Dia Variasi Bercinta Bagi Pasutri yang Ingin Penetrasi Lebih Dalam


Beberapa pasangan suami istri mendambakan posisi seks dengan penetrasi mendalam. Penetrasi mendalam saat bercinta memang dapat membuat pria dan wanita lebih mudah meraih orgasme.

Bagi perempuan, penetrasi yang dalam akan memberikan banyak stimulasi pada G-spot. Selain itu, penetrasi yang dalam mendekatkan tubuh kedua pasangan.


Hal itu dapat membuat hubungan menjadi semakin intim baik secara fisik maupun emosional. Berikut ini adalah dua posisi yang dapat membuat penetrasi menjadi terasa lebih dalam, dikutip dari Health.


1. Cowgirl menghadap ke depan

Posisi ini dipercaya memiliki banyak keunggulan termasuk untuk mencapai penetrasi yang lebih dalam. Posisi ini dilakukan dengan meminta pasangan untuk berbaring telentang, kemudian wanita bisa berada dalam posisi seperti woman on top dan melakukan penetrasi.


"Untuk entri yang lebih dalam, Anda dapat membuka kaki Anda lebih lebar, atau mendapatkan pengaruh dengan menekan dada pasangan Anda dengan tangan Anda," kata Jennifer Gunsaullus, PhD, penulis From Madness to Mindfulness: Reinventing Sex for Women.


Keunggulan lain dari posisi cowgirl adalah perempuan dapat mengambil kontrol penuh untuk mengatur sesi bercinta. Selain itu pada posisi ini perempuan dapat menikmati rangsangan klitoris dengan mencondongkan tubuh ke depan.


2. Bendy missionary

Misionaris merupakan posisi seks yang sangat populer. Ternyata, jika memberikan sedikit sentuhan tambahan pada posisi misionaris klasik, posisi ini akan memberikan kenikmatan yang lebih besar karena penetrasi bisa dilakukan lebih dalam.


"Mulailah dengan posisi misionaris standar, lalu angkat kaki Anda di atas kepala dan tahan di sana, atau bebaskan tangan Anda dengan meletakkan kaki di bahu pasangan Anda," kata Mackenzie Riel seorang pakar seks.


"Sudut ini dapat digunakan untuk membantu pasangan Anda lebih dalam, katanya, dan mencapai G-spot Anda," tambahnya.

https://cinemamovie28.com/movies/on-the-road-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar