Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) mendorong agar sekolah tatap muka mulai dilakukan di bulan Juli 2021. Menanggapi hal itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membeberkan beberapa syarat agar aman di tengah pandemi Corona.
Menkes Budi mengatakan utamanya adalah tatap muka dilakukan terbatas. Lebih detailnya, murid yang hadir tidak boleh lebih dari 25 persen total siswa di sekolah dan proses belajar tatap muka juga tidak lebih dari 2 jam per hari.
Sementara dalam seminggu belajar tatap muka hanya boleh dilakukan dua kali.
"Jadi seminggu hanya dua hari maksimal tatap muka. Setiap harinya maksimal hanya dua jam," kata Menkes Budi usai rapat bersama yang disiarkan Sekretariat Presiden, Senin (7/6/2021).
Siapa saja anak yang menghadiri tatap muka terbatas di sekolah disebut Menkes Budi akan ditentukan oleh pihak orang tua.
"Tugas kami, diberikan juga pada pak panglima dan pak kapolri, semua guru harus selesai divaksinasi sebelum mulai. Jadi mohon bantuan juga kepala daerah, karena vaksinnya kami kirim kepada kepala daerah, prioritaskan guru dan lansia," ungkap Menkes Budi.
"Terutama guru-guru harus sudah divaksinasi sebelum tatap muka terbatas dilaksanakan," pungkasnya.
https://kamumovie28.com/movies/the-main-event/
Menkes Ungkap Kondisi 300-an Nakes Kena Corona di Kudus
- Kudus, satu-satunya wilayah zona merah Corona di Pulau Jawa belakangan jadi sorotan usai tercatat 358 nakes terpapar COVID-19. Ada dugaan pemicunya karena varian baru Corona, tetapi belum ada hasil whole genome sequencing (WGS) sejauh ini yang menunjukkan adanya varian baru Corona.
Lantaran sudah divaksinasi Corona, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim kondisi lebih dari 300 nakes yang terpapar COVID-19 dalam kondisi sehat. Begitu pun dengan salah satu dokter yang sudah berusia lanjut.
"Alhamdulillah di Kudus, ada 300-an lebih yang terpapar karena sudah divaksin semua, alhamdulillah kondisi mereka masih baik," papar Menkes Budi dalam konferensi pers Senin (7/6/2021).
"Termasuk satu orang spesialis yang usianya 70 tahun yang juga terpapar alhamdulillah kondisinya baik," sambungnya.
Di tengah lonjakan kasus Corona, Menkes Budi memprioritaskan vaksinasi di Kudus. Sekitar 50.000 dosis vaksin Corona disiapkan di sana, protokol kesehatan COVID-19 dihimbau diperketat.
Menkes Budi juga menyebut sudah mengirimkan bantuan dokter dan perawat bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
"Untuk mengurai tekanan yang ada di sana," kata Budi.
Menkes Budi mengimbau setiap kepala daerah memperketat lagi testing Corona. Testing dan tracing disebut Budi menjadi kunci utama menekan laju penularan COVID-19.
"Dan yang paling penting untuk isolasi mandiri jika positif. Karena bapak ibu, penyakit ini 80 persen sembuh sendiri, tapi membutuhkan tempat isolasi supaya tidak menularkan karena musuhnya penularan," tutupnya.
Antraks Muncul Lagi! Waspadai Gejalanya agar Tak Picu Kondisi Fatal
Penyakit antraks kembali muncul, satu desa di Tulungagung langsung 'di-lockdown'. Sejauh ini, ada enam kasus yang diduga terpapar bakteri antraks.
"Terkait (antraks) itu saya meminta pihak terkait, Forkopimcam yang ada di sana untuk mengadakan penyaringan khususnya di Desa Sidomulyo, pada ternak, bahasanya seperti di-lockdown," kata Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, Sabtu (5/6/2021).
Sementara, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka menyebut pasien yang diduga terpapar antraks sudah kembali ke rumah masing-masing setelah sempat dirawat di RS.
"Mereka (pasien/penderita) tidak diisolasi tapi kami edukasi untuk melakukan personal higiene (higienitas mandiri)," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka dikonfirmasi melalui telepon di Tulungagung, Jawa Timur, dikutip dari CNNIndonesia.
Menurut Didik, penyakit antraks termasuk penyakit yang sangat menular dan berbahaya tetapi bisa diatasi, saat sudah diberikan antibiotik, penyakit antraks diklaim sudah tak menular.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar