Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap saat ini Indonesia menempati posisi ke-8 sebagai negara dengan vaksinasi COVID-19 tercepat di dunia.
"Per kemarin kita sudah bisa mencapai 12,7 juta vaksinasi, dibandingkan minggu lalu yang menembus 10 juta. Jadi dalam satu minggu kita sudah bisa menambah 2,5 juta vaksinasi per minggu," kata Budi dalam konferensi pers di kanal Sekretariat Presiden, Senin (5/4/2021).
"Menempatkan Indonesia di posisi ke-8 dunia," lanjutnya.
Dikutip dari NYtimes, berikut 10 besar negara dengan jumlah dosis vaksin terbanyak yang sudah disuntikkan.
Amerika Serikat - 161 juta dosis
China - 133 juta dosis
India - 75 juta dosis
Inggris - 36 juta dosis
Brasil - 20 juta dosis
Turki - 16 juta dosis
Jerman - 14 juta dosis
Indonesia - 12 juta dosis
Prancis - 12 juta dosis
Italia - 10 juta dosis.
Namun, adanya embargo dari sejumlah negara yang memproduksi vaksin Corona membuat pasokan vaksin di Indonesia terhambat. Indonesia sedianya mendapat pasokan sebanyak 30 juta dosis vaksin pada Maret-April, tetapi hanya bisa mendapat 20 juta dosis.
"Banyak negara-negara di Eropa, dan beberapa negara di Asia, seperti India, Filipina, Papua Nugini, dan beberapa negara di Amerika Selatan seperti Brasil itu terjadi lonjakan ketiga dari kasus aktif COVID-19," jelas Budi.
"Sehingga akibatnya negara-negara yang memproduksi vaksin di lokasi-lokasi tersebut, yang terjadi lonjakan ketiga atau third wave, mengarahkan agar vaksinnya tidak keluar, hanya boleh dipakai di negara masing-masing," ujarnya.
Budi mengatakan laju vaksinasi COVID-19 di Indonesia harus diatur kembali kecepatannya, agar stoknya tidak cepat habis. "Sehingga kenaikannya tidak secepat sebelumnya, karena memang vaksinnya yang berkurang suplainya," ucap Budi.
Meski begitu, Budi menjelaskan bahwa pihaknya akan terus berusaha untuk kembali menstabilkan pasokan vaksin Corona di Indonesia.
"Mudah-mudahan di bulan Mei bisa kembali normal dengan rate seperti sebelumnya yang terus meningkat," tuturnya.
https://tendabiru21.net/movies/lights-out/
Update Corona 5 April: Tambah 3.712 Kasus Baru, Total Kasus Aktif 114.475
Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia bertambah 3.712 kasus pada Senin (5/4/2021). Total kasus positif menjadi 1.537.967, sembuh 1.381.677, dan meninggal 41.815.
Spesimen yang diperiksa mencapai 44.957 dan ada 61.133 suspek. Total kasus aktif hari ini 114.475, berkurang 2.234 dibandingkan kemarin.
Detail penambahan kasus Corona di Indonesia adalah sebagai berikut.
Kasus positif bertambah 3.712 menjadi 1.537.967
Pasien sembuh bertambah 5.800 menjadi 1.381.677
Pasien meninggal bertambah 146 menjadi 41.815
Sebelumnya, pada Minggu (4/4/2021), tercatat total sebanyak 1.534.255 kasus positif virus Corona COVID-19, 1.375.877 pasien sembuh, dan 41.669 kasus meninggal dunia.
Terbanyak di Jabar, Ini Sebaran 3.712 Kasus Baru COVID-19 RI 5 April
Pada Senin (5/4/2021), Indonesia melaporkan penambahan 3.712 kasus baru COVID-19. Total pasien terkonfirmasi saat ini 1.537.967 kasus COVID-19.
Jawa Barat masih menduduki status provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 tertinggi dengan angka 910 kasus, disusul DKI Jakarta dengan 523 kasus, dan Jawa Tengah sebanyak 496 kasus.
Detail perkembangan virus Corona Senin (5/4/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 3.712 menjadi 1.537.967
Pasien sembuh bertambah 5.800 menjadi 1.381.677
Pasien meninggal bertambah 146 menjadi 41.815.
Tercatat sebanyak 44.957 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 61.133.
Sebaran 3.712 kasus baru Corona di Indonesia pada Senin (5/4/2021), sebagai berikut:
Jawa Barat: 910 kasus
DKI Jakarta: 523 kasus
Jawa Tengah: 496 kasus
Banten: 259 kasus
Jawa Timur: 230 kasus
Bali: 187 kasus
Kalimantan Selatan: 153 kasus
DI Yogyakarta: 135 kasus
Kalimantan Tengah: 106 kasus
Bangka Belitung: 102 kasus
Kalimantan Timur: 90 kasus
Riau: 85 kasus
Sumatera Utara: 74 kasus
Sumatera Selatan: 54 kasus
Sumatera Barat: 51 kasus
Sulawesi Tengah: 48 kasus
Kepulauan Riau: 44 kasus
Nusa Tenggara Barat: 32 kasus
Sulawesi Selatan: 31 kasus
Lampung: 28 kasus
Jambi: 21 kasus
Bengkulu: 14 kasus
Aceh: 11 kasus
Papua Barat: 11 kasus
Kalimantan Utara: 7 kasus
Papua: 6 kasus
Maluku: 2 kasus
Sulawesi Utara: 1 kasus
Maluku Utara: 1 kasus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar