Sabtu, 02 Januari 2021

Mengenal Parosmia, Gejala Baru COVID-19 yang Beda Lagi dari Anosmia

 Hilangnya kemampuan untuk mencium aroma atau anosmia merupakan salah satu gejala COVID-19 sejak lama. Baru-baru ini muncul gejala baru berupa parosmia, yakni kondisi yang membuat pasien mendeteksi bau tidak sedap lewat indra penciuman.

Ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dari ENK UK, Profesor Nirmal Kumar, menyebutkan parosmia merupakan gejala aneh sekaligus unik pada COVID-19. Pasien biasanya menghirup aroma belerang dan benda terbakar lainnya sehingga mengganggu indra penciuman.


Dikutip dari Sky News, Gejala COVID-19 awalnya berupa anosmia atau kehilangan indra penciuman. Gejala ini sudah dideteksi sejak bulan Maret 2020.


Profesor Kumar mengatakan beberapa pasien COVID-19 di Inggris yang awalnya mengidap anosmia, kini mengalami parosmia sehingga penciuman mereka cukup terganggu. Parosmia juga dikatakan sebagai gejala panjang COVID-19, di mana kondisi ini dapat berlanjut selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah penyakit awal.


"Virus ini memiliki keterkaitan dengan saraf di kepala dan khususnya, saraf yang mengontrol indra penciuman. Mungkin memengaruhi saraf lain juga, seperti neurotransmiter yang mengirim pesan ke otak," ungkapnya.


Daniel Savedki, seorang bankir berusia 24 tahun yang tinggal di London, mengatakan dia kehilangan indra perasa dan penciumannya selama dua minggu setelah tertular virus corona pada bulan Maret. Kini ia pun mengidap parosmia sehingga tidak bisa mencium bau makanan tertentu.


Untuk menghilangkan parosmia, pasien bisa melatih indra penciuman seperti menghirup aroma minyak kayu putih selama 20 detik. Hal ini bertujuan agar indra penciuman normal kembali.

https://nonton08.com/movies/eating-raoul/


Doggy Style Ternyata Tak Benar-benar Aman dari Risiko Penularan COVID-19!


Posisi bercinta menjadi salah satu pertimbangan di masa pandemi COVID-19. Selama ini, doggy style diyakini sebagai posisi paling aman dari penularan karena pasangan tidak saling berhadapan.

Sekadar menyamakan persepsi, doggy style merupakan posisi atau gaya bercinta yang menyerupai doggy atau anjing. Salah seorang membelakangi pasangan dan penetrasi dilakukan dari belakang. Variasi dari posisi ini bisa dilakukan sambil berdiri maupun berlutut.


Dibanding posisi bercinta lain seperti missionary yang saling berhadapan, cukup masuk akal jika doggy style dianggap lebih aman. Setidaknya, wajah pasangan tidak saling berhadapan. Tetapi benarkah lebih aman?


Nesochi Okeke-Igbokwe, seorang dokter di New York City, tidak sependapat dengan hal itu. Menurutnya, risiko sekecil apapun tidak bisa diabaikan bila menyangkut penularan COVID-19.


"Ingat, saat bercinta dengan posisi apapun, Anda mungkin berada pada situasi bernapas berat, berteriak, melenguh, atau berteriak, yang bisa melepas droplet pernapasan yang mungkin menular ke arah pasangan," katanya, dikutip dari Cosmopolitan.


"Menggunakan masker memang menambah satu lapis pengamanan, tapi tetap ada risiko ketika Anda berada dalam jarak dekat dengan seseorang, tidak peduli sedang menghadap ke mana," lanjutnya.


Demikian juga dengan posisi doggy style yang dilakukan di luar ruangan atau outdoor. Secara teori, aktivitas apapun yang dilakukan di luar ruangan memang lebih aman dibandingkan di dalam ruangan, tetapi dalam kaitannya dengan hubungan seks, risiko penularan droplet akan selalu ada.


"Mustahil dinilai, karena tidak seorang pun tahu berapa banyak viral load atau partikel virus yang dibawa oleh seseorang dalam droplet pernapasannya," kata Kimberly Langdon, seorang dokter dari Medzino.


Sementara itu, pada Agustus 2020 End of Tenancy London mengkompilasi sebuah data pencarian di internet. Selama pandemi COVID-19, pencarian dengan kata kunci 'sex position' mengalami peningkatan tajam tidak lama setelah badan amal Terrence Higgins Trust mengeluarkan anjuran untuk tidak saling berhadapan saat bercinta.


Data tersebut juga mengungkap beberapa posisi bercinta yang menjadi keyword pencarian terpopuler. Apa saja? Simak di halaman berikut.

https://nonton08.com/movies/divine-love/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar